cisco project

cisco project

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Jaringan Komputer

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.

SEJARAHNYA
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)

Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Peta logika dari ARPANET

Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.

Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.

Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :

Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[ Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 – 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 – 50 kilometer. Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic). Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.
Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
Topologi bus
Topologi bintang
Topologi cincin
Topologi mesh
Topologi pohon
Topologi linier
Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
Jaringan terpusat

Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.

Jaringan terdistribusi

Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

Berdasarkan media transmisi data
Jaringan berkabel (Wired Network)

Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

Jaringan nirkabel(Wi-Fi)

Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 6

v:* {behavior:url(#default#VML);}
o:* {behavior:url(#default#VML);}
w:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}

Normal
0
false

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.      Alasan Pemilihan Tema

Ide awal topik  penelitian ini berangkat dari besarnya minat pelajar terhadap kajian mengenai jaringan komputer “TRANSPORT LAYER”.Baik secara komoditikal maupun segmentasi negara maju dengan perkembangan komputer dan teknologi, Selain itu alasan penentuan judul ini adalah antara lain karena; Pertama, sejauh pengetahuan penulis mengenai masih minimnya sosialisasi yang membahas kajian tentang Transport Layer, dan kaitannya dengan Teknologi Jaringan. Kedua, kajian mengenai interaksi pemerintah daerah dan berbagai aktor hubungan internasional lain akan segera mewarnai kajian Ilmu teknologi informasi di Indonesia. Kenyataan inilah yang menggugah penulis untuk mengambil topik ini sebagai judul makalah.

2.      Latar Belakang

Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi  jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layer ini bertindak sebagai penghubung antara layer bagian atas dan layer dibawahnya. karena fungsi ini, secara keseluruhan tugas dari layer ini adalah untuk menyediakan segala fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya komunikasi software aplikasi pada komputer yang berbeda. Lapisan Jaringan umumnya tidak menjamin bahwa paket data akan tiba dalam urutan yang sama bahwa mereka dikirim, tetapi sering ini adalah fitur yang diinginkan, sehingga lapisan Transport menyediakan itu. Cara termudah untuk melakukan hal ini adalah untuk memberikan paket setiap nomor, dan memungkinkan penerima untuk menyusun ulang paket.
Error ‘Bebas’ Data, yaitu Jaringan mendasari bisa jadi berisik, dan data yang diterima mungkin tidak selalu sama dengan data yang dikirim. 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Transport Layer

A1. Pengertian Transport Layer

       Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi  jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layer ini bertindak sebagai penghubung antara layer bagian atas dan layer dibawahnya. karena fungsi ini, secara keseluruhan tugas dari layer ini adalah untuk menyediakan segala fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya komunikasi software aplikasi pada komputer yang berbeda.

A2. Konsep Penting Transport Layer

·         Connection-Oriented dan Connectionless Protocols

Protokol connection-oriented membangun dan me-maintain koneksi antar komputer yang sedang berkomunikasi dan memonitor status koneksi tersebut setelah proses transmisi data. Dengan kata lain, untuk setiap paket data yang dikirimkan kedalam network harus ada acknowledgment yang diterima, dan mesin pengirim merekam status informasi untuk memastikan setiap paket diterima tanpa ada error, mengulang proses transmisi jika diperlukan. Pada akhir proses transmisi, mesin pengirim dan penerima memutuskan koneksi secara formal.

Protokol connectionless mengirimkan datagram ke mesin tujuan dengan jalur searah dan tidak memberikan notifikasi pada mesin tujuan sebelum mengirimkan data. Mesin tujuan menerima data dan tidak memberikan konfirmasi pada pengirim tentang status data yang diterimanya.

·         Ports  dan  Sockets

Transport layer berfungsi sebagai interface antara network applications dengan network dan juga menyediakan metode untuk mengarahkan data-data yang diterima dari network kepada aplikasi-aplikasi tertentu secara spesifik. Dalam sistem TCP/IP, aplikasi-aplikasi bisa mengalamatkan data kepada salah satu modul protokol TCP atau UDP menggunakan nomor port. Port adalah internal address yang berfungsi sebagai jalur kecil dari aplikasi menuju transport layer dan sebaliknya. Misalnya, sebuah klien biasanya melakukan koneksi dengan aplikasi FTP pada server melalui TCP port 21.

1-port-number.jpg


       Dengan memperhatikan lebih teliti, metode transport layer untuk pengalamatan data-data dari network pada aplikasi spesifik menunjukkan bahwa data-data TCP dan UDP sebenarnya dialamatkan kepada apa yang dikenal sebagai socket. Socket adalah sebuah address yang dibentuk dari gabungan IP address dan angka port. Misalnya socket 111.121.131.141.21 menunjukkan port 21 pada komputer dengan IP address 111.121.131.141.

·         Multiplexing/Demultiplexing

Sistem pengalamatan socket ini memungkinkan TCP dan UDP menjalankan tugas penting yang lain: multiplexing and demultiplexing. Sudah disebutkan sebelumnya, multiplexing adalah membundel input dari beberapa sumber menjadi satu output tunggal, sedangkan demultiplexing adalah menerima input dari satu sumber dan mengirimkannya pada beberapa output.

3-multiplex-demultiplex.jpg

       Multiplexing/demultiplexing memungkinkan level bawah TCP/IP stack untuk memproses data tanpa memperhatikan aplikasi yang mana yang menginisiasi data tersebut. Semua yang berhubungan dengan aplikasi diselesaikan pada transport layer, dan data ditransfer dari dan ke internet layer sebagai satu entitas tunggal.

 

B.     Elemen Elemen Protocol Transport

B1. Elemen Transport Protocol

·         Addressing

·         Connection Establishment

·         Connection Release

·         Flow Control Buffering

·         Multipllexing

·         Crash Recovery

       Transport protocol mirip data link protocol. Keduanya berurusan dengan error control,sequencing dan flow control. Perbedaan utama karena berbedanya lingkungan operasi protokolnya. Pada data link layer, 2 router berkomunikasi langsung lewat sebuah physical layer. Pada transport layer, seolah-olah physical layer ini digantikan oleh subnet.

 

f6-7.GIF

Perbedaan :

Route: pada transport layer, diperlukan explicit addressing dari destination

Connection Establishment:

Sangat sederhana jika lewat wire

Pada transport layer hal ini lebih rumit

Ada kemungkinan tempat penyimpanan sementara di subnet (di wire tidak ada)

Buffering dan Flow Control berbeda:

Jumlah koneksi yang banyak dan bervariasi

·         Addressing

f6-8.GIF

 

TSAP,NSAP dan koneksi transport

TSAP Addresses

Stable:

Setiap server mendengarkan TSAP yang dikenal

 Untuk layanan yang tidak pernah berubah (misal Web Server)

Not stable:

Untuk user process yang sering berkomunikasi dengan user process lain yang muncul hanya sebentar dan tidak punya TSAP address yang dikenal sebelumnya

Skema:

Initial:setiap mesin yang menawarkan layanan memiliki special process server sebagai proxy

Directory server: ketika sebuah layanan baru dibentuk, harus mendaftarkandirinya ke directory server yang akan memberikan nama layanan dan TSAP

·         Connection Establishment

Cukup dengan mengirimkan CONNECTION REQUEST TPDU ke destination dan menunggu CONNECTION ACCEPTED? TIDAK!

Problem:

Packet lost

Traffic jam (+packet delayed duplication)

 Solusi:

Gunakan throw-away transport address (dibuat saat diperlukan )

Connection identifier, kekurangan: informasi history sangat besar dan akan hilang jika crash

Solusi lain:

Pembatasan lifetime packet:

 Restricted subnet

Hop counter

Timestamp

Jika mesin kehilangan isi memory:

Clock-Based (Tomlinson):

Tiap host punya time-of-day clock

Sejumlah bit (low-order) dari clock dipakai sebagai nomor urut initial

Koneksi harus dibentuk sebelumnya

Problem: Incorrect Connection Establishment

 Solusi: 3-way handshake (Tomlinson)

 f6-11m.png

·         Connection Release

Ada 2 style untuk melepaskan koneksi: 

Asimetrik:

Saat satu pihak menutup, koneksi terputus

Kasar/mendadak dan mungkin menyebabkan data loss (data belum sampai lengkap , sudah putus)

Simetrik:

Menganggap koneksi sebagai 2 koneksi searah dan harus dilepaskan secara terpisah

Host bisa masih menerima data setelah host tsb mengirim DISCONNECT TPDU


Situasi lain:

Protokol: Saya sudah selesai, anda sudah juga? Jika jawaban = Ya. Koneksi bisa diputus (?)

Problem:

Problem 2 pasukan tentara:

 Berapa yang diperlukan: 2,3,4 atau lebih handshake protocol?

Ganti disconnect dengan “serang”. Jika tidak ada yang disconnect jike belum yakin yang lain siap disconnect juga,maka tidak akan pernah disconnect

3-way protocol

Untuk kasus 2 pasukan, berapapun tidak akan cukup, karena tidak akan pernah yakin

Kasus disconnection tidak sekritis perang

3-way dianggap cukup dengan tambahan timeout

f6-14a.GIF

f6-14b.png 

4 skenario :

a)      Normal

b)      Final ACK hilang

c)      Respons hilang

d)     Respons dan DR berikutnya hilang

 

·         Flow Control dan Buffering

Transport vs. Datalink layer:

 Sama: skema sliding window atau yang lain diperlukan untuk setiap koneksi untuk menjaga transmitter yang cepat tidak overrun receiver lambat

Beda: sebuah router biasanyapunya line sedikit, sedang host mungkin banyak (relatif). Perbedaan ini menyebabkan tidak bisa dilakukannyapenerapan strategi buffering di datalink kepada transport layer

Jika network unreliable, sender harus mem-buffer semua TPDU yang dikirimkan.

Jika network reliable, buffer bisa di receiver saja

Masalah: penentuan ukuran buffer (vs. TPDU)

 Ff570099.ddfig9(en-us,VS.85).png 

 

Ukuran Buffer 

Buffering

Pilihan optimal antara buffer sender dan buffer receiver ditentukan jenis koneksi

Low bandwidth, bursty (interactive terminal) ->buffer sender

High bandwidth, file transfer -> buffer receiver

Alokasi buffer di receiver bisa dilakukan secara dinamis berdasar permintaan sender dengan TPDU terpisah untuk request buffer

Flow Control

Walaupun masalah buffer (diasumsikan) tidak ada (unlimited buffer), masih terdapat masalah bottleneck yaitu carrying capacity dari subnet

Flow control pada sender harus berbasis pada kapasitas subnet

Belsnes mengusulkan skema flow control dengan sliding windows. Ukuran windows dinamis sesuai kapasitas subnet

 Multiplexing

Digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan koneksi

Ada 2 macam:

Upward Multiplexing: sejumlah koneksi transport berbeda ke dalam sebuah koneksi network

Downward Multiplexing: sebuah koneksi transport mendistribusikan lalu lintas data ke sejumlah koenksi network, misal untuk meningkatkan bandwidth

page99a.png 

·         Crash Recovery

Crash bisa terjadi pada host dan router:

·         Jika transport entity berada sepenuhnya dalam host, recovery dari network dan router crash bisa langsung

·         Jika network layer menyediakan layanan conectionless (datagram), kehilangan TPDU adalah hal yang biasa

·         Jika network layer menyediakan layanan connectionoriented, VC yang hilang ditangani dengan membuat VC baru dan probing ke remote transport entity manayang sudah diterima manayang belum. Yang belum akan diretransmisi

Masalah utama pada host (server) crash.Diinginkan jangan sampai mengganggu pekerjaan user (client), berkaitan dengan status sebelum crash.

Solusi naïve: Server minta host lain menanyakan ke client statusnya apakah :

S1: one TPDU outstanding -> retransmit recent TPDU

S0: no TPDU outstanding

Ada 2 operasi: write TPDU dan send ack yang saling terpisah yang bisa menyebabkan recovery gagal

Dari sisi server ada 2 kemungkinan: ACK first atau Write first

Dari sisi client ada 4 kemungkinan: selalu retransmit TPDU terakhir, tidak pernah retransmit, retramsnit jika status S0,retransmit jika status S1.

Ada 8 kombinasi tetapi ada beberapa yang menyebabkan protocol fail

Secara umum, recovery untuk crash di layer N hanya bisa dilakukan di layer N+1

Dengan syarat bahwa layer N+1 memiliki informasi yang cukup untuk melakukan recovery

Contoh : Transport layer bisa recover crash di network jika kedua pihak yang berkomunikasi tahu di mana terjadinya crash

 

C.    Transport Protocol Sederhana

C1. Contoh-contoh Transport Protokol Sederhana

       Sebuah contoh transport layer sederhana untuk pembahasan lebih detil. Primitif Layanan yang dibahas adalah untuk connection-oriented. Mirip dengan TCP namun lebih sederhana

 Contoh Service Primitives:

5 primitives: CONNECT, LISTEN, DISCONNECT,SEND dan RECEIVE

Setiap primitive berkaitan dengan sebuah library procedure yang mengeksekusinya

Parameter untuk primitives dan library adalah sb:

Connum= LISTEN(local)

Connum= CONNECT(local, remote)

Status = SEND(connum, buffer, bytes)

Status = RECEIVE(connum, buffer, bytes)

Status = DISCONNECT(connum)

Primitives

·         LISTEN: memberitakan keinginan caller(procedure call) untuk menerima request koneksi ke local TSAP tertentu

·         CONNECT: mencoba establish transport connection antara local TSAP dan remote TSAP (di sisi seberang). Jika sukses connum > 0 menandakan identifier koneksi. Jika gagal connum < 0 menandakan sebab kegagalan. Misalremote TSAP sudah terkoneksi dengan TSAP lain.

·         SEND: mengirim isi buffer sebagai message dalam transport connection connum. Kemungkinan error/kegagalan dikembalikan dalam status, misalnya: no connection, illegal buffer address, atau negative count.

·         RECEIVE: keinginan caller menerima data.

·         DISCONNECT: teminate transport connection yang diindikasikan dengan connum. Jika berhasil status = 0. Kemungkinan error: connum tidak valid

 

Contoh Transport Entity

·         Menggunakan layanan connection-oriented yang reliable (dari layer network)

·         Fokus pada masalah transport yang tidak muncul di layer bawah

·         Connection establishment

·         Connection release

·         Credit management

Transport entity bisa merupakan bagian dari SO host, atau bisa berupa paket library yang dijalankan di dalam user address space

Interface ke layer network melalui procedure to_net dan from_net

Memiliki 6 parameter:

Connection identifier

Bit Q (control message)

Bit M (more data following)

 Packet type

Pointer ke data

Ukuran data (jumlah bye)

Contoh Transport Entity

       Setiap koneksiakan berada di salah satu dari 7 status sbb:

IDLE: tidak adakoneksi

WAITING: sudah eksekusi CONNECT dan CALL REQUEST telah dikirim

QUEUED: CALL REQUEST telah tiba, belum ada LISTEN

ESTABLISHED: koneksi terbentuk

 SENDING: user menunggu untuk mengirim paket

RECEIVING: Sebuah RECEIVE telah dilakukan

DISCONNECTING: Sebuah DISCONNECT telah dilakukan lokal

 Perubahan status terjadi karena 3 sebab:

Eksekusi sebuah primitif

Packet datang

Time expires

Type procedure:

Callable by user program

Spontaneus triggered by external events: packet_arrival, clock

 Gambaran Grafis

p2.gif

 

UDP (User Datagram Protocol)

Protokol Connectionless Internet dalam transport layer

UDP pada dasarnya hanya IP dengan tambahan header singkat

UDP memungkinkan aplikasi mengirim IP datagram yang dienkapsulasi dan dikirim tanpa perlu establish conection

 UDP mengirim segmen-segmen data berisi header 8 byte diikuti payload 

Header UDP

 6-23s.jpg 

UDP tidak melakukan flow control, error control, atau retransmisi jika menerima bad segment. Semuanya tergantung user process.

UDP hanya menyediakan interface ke protokol IP dengan tambahan demultiplexing banyak proses yang menggunakan port.

UDP useful untuk situasi client-server (short request replied by short answer)

Aplikasi: DNS (IP address lookup)

 RPC (Remote Procedure Call)

Memungkinkan program memanggil procedure yang berada di remote host(s)

Saat proses di M1 call procedure di M2,proses tersebut di-suspend dan eksekusi procedure dilakukan di M2

Informasi bisa ditransport dari caller ke callee dalam parameter dan bisa dikembalikan sebagai procedure result

Tidak ada message passing yang visible bagi programmer

 Ide: membuat sebuah RPC terlihat sebagai local

Dalam bentuk paling sederhana, untuk memanggil remote procedure, program client memiliki library yang disebut client stub yang mewakili server procedure di address space client

Server juga memiliki server stub yang membuat seolah-olah call dari client adalah local

 6-24s.jpg

 Problem:

Passing parameter tidak mungkin dilakukan karena client dan server berada di address space yang berbeda

Tidak ada cara menspesifikasikan ukuran array

Tidak selalu dapat mendeduksitype parameter (baik dari spesifikasiformal maupun dari code)

Penggunaan variabel global

Solusi:

Perlu dilakukan pembatasan (restriksi)

 

 RTP(Real Time Transport Protocol)

Digunakan pada aplikasi multimedia real-time:

Internet Radio

Internet Telephony

Music on demand

Videoconferencing

Video on demand

RFC 1889

       Fungsi utama RTP adalah multiplex sejumlah data stream real-time ke dalam satu stream paket UDP

Stream USP bisa unicasting atau multicasting

 6-25s.jpg 

a. posisi RTP dalam protocol stack

b. packet nesting

 

D.    Protokol transport internet (TCP/UDP)

D1. TCP : Connection-Oriented Transport Protocol

       Pada ulasan tentang Internet Layer dan Subnetting, Tentu sudah mengenal banyak protokol yang sangat efektif dalam menyediakan keperluan informasi addressing dan routing sehingga data bisa sampai ke tujuan dengan sempurna. Addressing dan routing hanyalah satu bagian dari perjalanan data didalam network. Para developer membutuhkan layer yang lain diatas Internet Layer yang bisa menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan yang tidak terdapat pada Internet Layer. Secara spesifik, para developer TCP/IP menginginkan transport layer untuk menyediakan hal-hal berikut :

       Sebuah interface untuk network applications : dengan kata lain, menyediakan cara agar aplikasi bisa mengakses network. Desainer ingin bisa mengarahkan data tidak hanya pada komputer tujuan saja, tapi juga pada aplikasi spesifik pada komputer tujuan.

       Mekanisme multiplexing/demultiplexing. Multiplexing, dalam hal ini, berarti menerima data dari aplikasi-aplikasi dan mesin yang berbeda dan mengarahkan data-data tersebut pada satu aplikasi tertentu yang berjalan pada komputer tujuan. Dengan kata lain, transport layer harus mampu mendukung beberapa aplikasi network secara simultan dan mengatur alur data kepada Internet Layer. Pada komputer penerima, transport layer harus mampu menerima data dari Internet Layer dan mengarahkan data-data tersebut pada beberapa aplikasi yang berbeda. Fitur yang dikenal sebagai demultiplexing ini, memungkinkan sebuah komputer untuk men-support jalannya beberapa aplikasi network secara simultan, seperti web browser, email client, dan file-sharing. Aspek lain dari multiplexing/demultiplexing adalah satu aplikasi tunggal dapat me-maintain koneksi-koneksi dengan lebih dari satu komputer lain secara simultan.

Error checking, flow control, dan verification.

       Karenanya, Transport layer, menyediakan dua jalur bagi aplikasi network untuk mengakses network, masing-masing dilengkapi dengan fitur-fitur interfacing dan multiplexing/demultiplexing yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi network, namun keduanya memiliki pendekatan jaminan kualitas yang sangat berbeda:

       Transport Control Protocol (TCP): TCP menyediakan fitur error control dan flow control yang diperluas untuk memastikan data terkirim dengan sempurna. TCP termasuk connection-oriented protocol.

       User Datagram Protocol (UDP): UDP menyediakan fitur error checking yang sangat remeh dan di desain untuk situasi dimana fitur-fitur tambahan pada TCP tidak diperlukan. UDP termasuk connectionless protocol.

       Reliability TCP dijalankan dengan membangun komunikasi connection-oriented sebelum transaksi data. Selain itu juga dengan acknowledgement, pengirim tahu bahwa data telah sampai ke tujuan jika menerima ack dari penerima. Jika tidak ada ack yang diterima maka pengirim berasumsi bahwa data yang dikirim tadi tidak sampai ke tujuan dan akan melakukan transmisi ulang data tersebut. Namun ack ini menyebabkan traffic network berlebih untuk pengirimannya dan juga retransmisinya.

       Field-field yang ada pada header TCP seperti pada gambar dibawah ini dapat memungkinkan terjadinya komunikasi reliable dan communication-oriented.

4-tcp-header.jpg

Source Port Number : Port number pada device yang menginisiasi koneksi TCP. Biasanya bernilai random diatas 1023.

Destination Port Number : Port number yang mengidentifikasikan protokol layer atas / aplikasi yang berjalan pada device tujuan.

Sequence Number : Nomor urut masing-masing segmen.

Acknowledgment (ACK) : Nomor octet (byte) selanjutnya yang ditunggu oleh penerima.

Window Size : Menunjukkan berapa banyak byte yang bisa dikirimkan sebelum menunggu datangnya acknowledgment dari penerima.

Komunikasi klien-server

       Pada komunikasi TCP, setiap servis akan di assign (default/manual) dengan sebuah port number. Dua atau lebih aplikasi servis tidak boleh menggunakan port yang sama. Ketika sebuah port telah di assign ke sebuah aplikasi server, maka port itu disebut open pada sisi server.

5-klien-server.jpg

Salah satu metode untuk meningkatkan security adalah dengan membatasi akses hanya pada port yang digunakan oleh servis saja.

TCP 3-way Handshake

6-tcp-handshake.jpgSebelum transaksi data via TCP, 2 host harus menjalin koneksi. Client menginisiasi komunikasi dengan server. Hal ini untuk menunjukkan bahwa :

Ada tidaknya mesin tujuan

Apakah mesin tujuan menjalankan aplikasi yang direquest pada port tujuan.

Client ingin menjalin komunikasi pada port tujuan.

TCP Termination

7-tcp-termination.jpg

       Dalam komunikasi TCP, hal ini digunakan untuk menutup koneksi yang telah terjalin sebelumnya. Dibutuhkan two-way handshake untuk menutup satu arah session. Karenanya untuk menutup 2 arah session (client-server dan server client) dibutuhkan 4 kali pertukaran data.

·         TCP Acknowledgement

       Salah satu fitur protokol TCP adalah memastikan sampainya data ke penerima. Layanan TCP pada sisi penerima akan mengirimkan paket acknowledgement kepada pengirim data untuk memberi tahu bahwa data telah diterima.

       Sequence number dan acknowledgement number digunakan bersamaan untuk mengkonfirmasi diterimanya sebuah segmen data. Sequence number mengindikasikan jumlah byte relatif yang telah dikirim dalam satu session. Sedangkan acknowledgement number mengindikasikan byte berikutnya yang ditunggu oleh penerima, disebut juga expectational acknowledgement.

8-ack.jpg

 

·         TCP Flow Control

       Flow control membantu reliability proses transmisi dengan cara menyesuaikan kecepatan efektif untuk aliran data antara 2 mesin. Ketika pengirim (source) diberi tahu bahwa sejumlah data telah diterima, maka source dapat meningkatkan jumlah data untuk session tersebut.

       Window size adalah salah satu field header TCP yang menentukan jumlah data yang dapat dikirimkan oleh source tanpa harus menunggu adanya acknowledgement dari penerima. TCP akan memilih kecepatan transmisi data semaksimal mungkin yang dapat di dukung oleh network dan device dan proses retransmisi bisa dikurangi seminimal mungkin.

9-tcp-flow-control.jpg

       Salah satu metode flow control adalah dengan menggunakan dynamic window size. Caranya adalah dengan mengubah-ubah nilai window size pada header TCP.

       Host penerima mengirim nilai window size yang bisa ditampung dalam satu session kepada pengirim. Ketika penerima ingin menurunkan kecepatan komunikasi karena terbatasnya buffer memori atau hal lain, maka dia akan mengirim nilai window size yang lebih kecil.

       Setelah beberapa kali transmisi tanpa ada data yang hilang atau buffer memori berlebih, penerima perlahan menaikkan nilai window size sehingga mengurangi jumlah acknowledgement yang harus dikirimkan. Nilai window size akan terus naik sampai ada data yang hilang atau alasan lain.

TCP mempunyai beberapa fitur penting lain yang perlu diperhatikan :

·         Stream-oriented processing: TCP memproses data dalam bentuk stream. Dengan kata lain, TCP dapat menerima data dalam bentuk 1 byte sebagai ganti block data yang belum diformat. TCP memformat data menjadi segment-segment yang akan diserahkan pada Internet layer.

·         Resequencing: Menyusun kembali data-data yang datang secara acak sesuai dengan urutan aslinya.

·         Flow control: fitur flow control ini memastikan data yang ditransmisikan tidak membanjiri mesin penerima melebihi kemampuannya menerima data dalam satu waktu.

·         Precedence and security: Banyak software yang mengimplementasikan TCP, namun sedikit yang menyediakan fitur ini.

·         Graceful close: TCP selalu menutup koneksi nya secara formal sebagaimana saat membentuk koneksi.

       Pembahasan tentang TCP ini juga menunjukkan bahwa sebuah protokol lebih dari sekedar format data, ia adalah keseluruhan sistem proses interaksi dan desain prosedur untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

       Point penting lain yang perlu diketahui adalah, router tidak berhubungan dengan informasi-informasi pada transport layer. Router Cuma menyerahkan data dari transport layer dalam bentuk IP datagram. Informasi Kontrol dan verifikasi  yang di encode dalam segment TCP ditujukan semata-mata untuk software TCP pada mesin tujuan. Hal ini mempercepat routing internetwork karena router tidak ikut berpartisipasi pada proses-proses TCP.

5-router-and-tcp.jpg

Format Data TCP Data

Format TCP header seperti yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

6-tcp-data-format.jpg

Koneksi TCP

TCP mendukung dua tipe status open :

Passive open: Proses aplikasi (server) tertentu memberitahukan TCP bahwa aplikasi tersebut sudah siap menerima datangnya rekues koneksi melalui TCP port. Karena itu, jalur dari TCP menuju aplikasi dibuka sebagai antisipasi datangnya rekues koneksi.

Active open: Sebuah aplikasi (client) merekues TCP untuk menginisiasi koneksi dengan komputer lain yang berada pada status passive open.

Klien adalah komputer yang melakukan rekues atau menerima servis dari komputer lain dalam network.

Server adalah komputer yang menawarkan servis pada komputer lain dalam network.

Menjalin Koneksi

Agar acknowledgement bisa dijalankan, mesin-mesin harus saling mensinkronkan nomor urut (sequence number) mereka terlebih dahulu. Proses sinkronisasi inilah yang dikenal sebagai three-way handshake. Tiga langkah dalam three-way handshake seperti berikut:

Komputer A mengirim segment data dengan SYN = 1; ACK = 0 Sequence Number = X , dimana X adalah initial sequence number (ISN) komputer A. Komputer B menerima segment dari komputer A dan mengembalikan segment dengan SYN=1;ACK=1 Sequence number = Y, dimana Y adalah ISN dari komputer B Acknowledgment number = M+1, dimana M adalah nilai sequence number yang terakhir diterima dari komputer A.

Komputer A mengirimkan segment pada komputer B yang berupa acknowledge atas ISN dari komputer B. SYN = 0; ACK=1 Sequence number = sequence number selanjutnya (M+1)

acknowledgment number = N +1, dimana N adalah nilai sequence number terakhir yang diterima dari komputer B.

Setelah three-way handshake, koneksi terjalin, dan modul-modul TCP mengirim dan menerima data menggunakan sequence dan acknowledgment.

·         TCP Flow Control

       Field window pada TCP header berfungsi untuk mekanisme flow control koneksi. Tujuan dari field window tersebut adalah memastikan komputer pengirim tidak mengirim data terlalu banyak dan terlalu cepat yang bisa menyebabkan hilangnya data pada komputer penerima karena tidak terproses. Metode flow control yang digunakan TCP ini biasa disebut sliding window.

·         Closing a Connection

       Saat tiba memutuskan koneksi, komputer yang menginginkan pemutusan koneksi, komputer A, menempatkan segment pada antrian dengan variable FIN di isi dengan angkat 1. Aplikasi kemudian memasuki status fin-wait. Dalam status fin-wait, software TCP komputer A tetap menerima segment dan memproses segment yang sudah berada pada antrian, tetapi tidak ada tambahan data yang diterima dari aplikasi. Ketika komputer B menerima segment FIN, ia akan memberikan acknowledgment, mengirimkan segment yang tersisa, dan membertahukan aplikasi lokal bahwa segment FIN telah diterima. Komputer B kemudian mengirimkan segment FIN ke komputer A, komputer A memberikan acknowledgment, dan koneksi dihentikan.

 

D2. UDP : Connectionless Transport Protocol

       Protokol UDP menyediakan fungsi-fungsi layer transport namun jauh lebih sederhana daripada TCP. Protokol UDP memiliki overhead yang lebih rendah daripada TCP karena bersifat connectionless dan tidak menyediakan fitur-fitur retransmission, sequencing, dan mekanisme flow control. Connection-less berarti UDP tidak menjalin koneksi sebelum mengirim data seperti yang dilakukan TCP, yang berarti data akan langsung dikirimkan begitu saja.

        Namun hal ini bukan berarti UDP benar-benar “unreliable”, hanya saja fungsi-fungsi yang disediakan TCP tidak ada di UDP, dan jika diperlukan harus di implementasikan pada layer lain. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang UDP ini.

       Pertama, walaupun UDP dikatakan tidak punya kemampuan error-checking, faktanya, UDP mampu melakukan error-checking sederhana. Jadi akan lebih benar jika menyebut UDP sebagai protokol yang memiliki fungsi error-checking yang terbatas.

       Kedua, UDP tidak menawarkan resequencing (pengurutan kembali) data seperti pada TCP. Kemudian, UDP tidak melakukan transmisi ulang jika ada data yang korup atau hilang, tidak mengurutkan datagram yang diterima, tidak mengeliminasi duplikasi datagram, tidak memberikan acknowledgmnet atas segment yang diterima, juga tidak menjalin dan memutus koneksi. UDP pada dasarnya adalah mekanisme yang dibuat untuk aplikasi yang ingin mentransfer data tanpa kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TCP.

7-udp-header.jpg

       Karena UDP header yang sebenarnya tidak menyertakan IP address sumber dan tujuan, maka mungkin saja, datagram disampaikan pada komputer yang tidak dituju. Bagian data yang digunakan untuk kalkulasi checksum adalah sebuah string yang diextract dari IP header yang dikenal sebagai pseudo-heder. Pseudo-header inilah yang menyediakan informasi IP address tujuan sehingga komputer penerima bisa menentukan apakah datagram UDP tersebut salah kirim atau tidak.

       PDU untuk protokol UDP biasa disebut datagram, meskipun kadang disebut juga dengan segment. Beberapa datagram (atau segmen untuk TCP) kadang mengambil jalur yang berbeda untuk sampai ke tujuan. Hal itu dapat menyebabkan datagram-datagram yang diterima dalam kondisi tidak berurutan. Berbeda dengan komunikasi TCP, tidak ada proses sequencing pada komunikasi UDP. datagram yang hilang tidak akan dikirim ulang.

       Biasanya aplikasi yang menggunakan protokol UDP adalah yang memerlukan delay serendah mungkin dan bisa mentoleransi hilangnya beberapa data.

Contoh aplikasi : DNS, SNMP, DHCP, RIP, TFTP, online games, VOIP.

11-udp-header.jpg

       Karena fitur yang disediakan tidak sekompleks TCP, header UDP jadi jauh lebih sederhana daripada TCP. Overhead juga lebih kecil karena header yang digunakan untuk enkapsulasi jadi lebih kecil.

 

·         Komunikasi klien-server

12-udp-klien-server.jpg

       Seperti halnya aplikasi TCP, aplikasi UDP juga mendapat alokasi Well Known dan Registered port number. Komunikasi client/server diinisiasi oleh aplikasi client. Client akanmemilih nomor port dynamic secara random dan menggunakannya sebagai source port.

 

       Karena connection-less, maka segera setelah data siap dikirimkan, UDP akan membentuk datagram dan menyerahkannya ke layer network.

 

D3. TCP vs UDP

13-tcp-vs-udp.jpg

 

E.     Protocol AAL Layer ATM

E1. Pengertian ATM

       ATM adalah sebuah pensaklar, connection-oriented lokal dan teknologi jaringan wilayah yang menyediakan sebuah komunikasi kecepatan tinggi untuk pengguna yang sebenarnya tak terbatas. ATM didefinisikan dengan sebuah standard antarmuka dari kumpulan switch yang ditetapkan oleh International and Telephone Consultive Committee (CCITT, sekarang disebut ITU).

Standard ini memberikan keuntungan:

1.      Antarmuka lebih dispesifikasikan daripada arsitektur internal atau seluk-beluk pelaksanaannya. Pendekatan ini mempertahankan kemampuan beroperasi antar peralatan vendor-vendor yang berlainan, memberikan fleksibelitas untuk mempertinggi waktu kerja produk.

2.      Standard yang sama dapat digunakan untuk LAN dan WAN, pelaksanaan dari ATM. ATM memberikan integrasi tanpa layer kecepatan tinggi dari LAN dan WAN.

3.      ATM mengijinkan pengelola jaringan untuk mendesain jaringan dengan efisiensi yang tinggi, fleksibel, kemampuan memetakan.Jaringan ATM mempunyai karakteristik:

4.      Paket ATM dan pengiriman informasi dalam 53 byte, format sel yang tertentu, tak tergantung dari kecepatan link (mata rantai hubungan) atau tipe media yang harus dilewati atau aplikasi yang dibawa.

5.      ATM dapat dioperasikan pada kecepatan yang berbeda (contoh, 155 Mbps atau 45 Mbps) dan dapat bekerja pada tipe media yang berbeda (seperti serat optik multimode, single-mode dan STP dan UTP kabel). Antarmuka ini dapat seenaknya dicampur dalam satu jaringan.

6.      Karakteristik ini berarti ATM cocok untuk lingkungan dengan wilayah yang besar (seperti interkoneksi perlengkapan dekstop, backbone untuk LAN kampus, dan WANs) dan dapat digunakan untuk membawa bermacam-macam aplikasi yang besar (seperti, suara, gambar, dan data). ATM memberikan solusi terbaik untuk jaringan yang membutuhkan kecepatan tinggi, latency yang rendah, pendukung aplikasi yang fleksibel.

 

·         Arsitektur ATM

       Arsitektur ATM digambarkan oleh Gambar berikut yang serupa dengan design model OSI (lihat tabel berikut).

Tabel  Perbandingan Model OSI dan ATM

OSI Layer

ATM sublayer

Jaringan layer3

Layer yang lebih tinggi, termasuk:

Pensinyalan seperti Interim Local Management Interface (ILMI)

Transfer Data

Data link layer2

ATM Adaptation Layer (AAL), termasuk:

Convergence Sublayer (CS)

Segmentation and Reassembly Sublayer (SAR)

ATM layer                                 

Physical layer 1

Physical layer, termasuk:

Transmission Convergence(TC): Contoh;Synchronous Optical Network (SONET)

Physical Medium Dependent (PMD) sublayer

Standard ATM mengandung 3 kegunaan yang dipersembahkan dalam model:

ATM adaptation layer

ATM layer

Antarmuka-antarmuka physical layer

       User-to-network interfaces (UNIs) adalah fungsi pada physical layer dan ATM layer untuk menyediakan hubungan secara fisik ke sebuah jaringan ATM.

·         ATM Adaptation Layer

       ATM Adaptation Layer (AAL) mengubah informasi dari layer yang lebih tinggi ke dalam format yang lebih cocok untuk jaringan ATM. Pengubahan ini dibutuhkan karena ATM layer tidak menyadari tipe dari lalu lintas yang dia sedang bawa. Beberapa tambahan fungsi dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan tipe lalu lintas, adalah tanggung jawab dari adaptation layer. Untuk menerapkan fungsi-fungsi ini adaptation protocol harus didefinisikan karena banyak tipe lalu lintas yang dapat dibawa, beberapa adaptation protocol dapat dioperasikan secara simultan di AAL.

       AAL memetakan pengguna informasi ke dalam cell-cell payload untuk transmisi. Fungsi AAL dibagi dalam 2 kategori layanan yang berbeda yang tergantung pada fungsi pelayanan yang dibutuhkan oleh pengguna. Kategori pertama adalah end point dari jaringan ATM, seperti workstation yang berdiri sendiri, PC, Brigde, Router, atau Network server. Kategori yang lain dapat sebuah circuit seperti DS1 atau DS3.

       AAL adalah pada batas luar dari jaringan. Pada akhir penerimaan, cell-cell payload dikumpulkan kembali dalam bentuk mereka yang asli untuk pengguna layanan. Contoh, pada sebuah workstation, pengumpulan informasi dapat termasuk sebuah paket’ IP. Karena sebuah paket IP lebih besar daripada 53 byte cell ATM, maka dibutuhkan banyak cell untuk membentuknya. Pada sebuah circuit DS1, pembentukan kembali informasi adalah stream dari bit-bit oleh DS1 pada kecepatan konstan yaitu 1.544 Mbps.

·         Pendukung untuk Suara dan Gambar-AAL1 dan AAL2

       Protokol AAL1 dan AAL2 dikhususkan adpatation layer yang telah didefinisikan dengan kebutuhan yang khusus. Pelayanan AAL1 dan AAL2 dikarakteristikkan dengan sebuah direct-timing yang berhubungan dengan end point. Dengan AAL1, informasi dikirimkan pada sebuah konstan bit rate. Dengan AAL2, informasi dikirimkan pada sebuah variable bit rate. Protokol AAL1 dan AAL2 mendukung pelayanan connection-oriented.

       Khusus suara yang tidak dikompresi untuk telepon, dibawa sebagai sebuah stream 64 Kbps yang konstan. Stream ini dipetakan dengan sangat baik dalam ATM dengan menggunakan AAL1. AAL1 juga dibawa melewati jaringan ATM dengan delay khusus dengan variasi toleransi, memastikan bahwa destination (tujuan) menerima contoh-contoh yang dibutuhkan untuk merekonstruksi sinyal yang asli.

       AAL1 juga cocok untuk pengiriman synchronous stream rate yang lebih tinggi. Contoh, sebuah stream DS1 pada 1.544 Mbps adalah sebuah stream synchronous yang dapat membawa 24 stream suara. Kalau tidak, bandwidth yang penuh dari DS1 mungkin saja digunakan untuk mendukung gambar digital. Dalam kasus yang lain, AAL1 dapat mengirim seluruh DS1 melalui cell ATM dan merekonstruksi stream pada destination. Untuk suara, pengkodean DS1 lebih efisien, karena hanya dibutuhkan 1 stream untuk dikodekan daripada 24 stream yang terpisah.

       Peran AAL2 hampir sama dengan AAL1 karena mendukung sebuah hubungan direct-timing diantara sumber dan destination. Destination dapat merekonstruksi clock dari sumber. Perbedaannya dengan Aal2 adalah stream yang dibawa tidak harus sebuah konstan rate. Bandwidth stream mungkin berubah-ubah. Contoh streamnya adalah variable bit rate dari gambar yang dikodekan. Disini rate dari stream yang dikodekan mungkin rendah ketika tak ada gerakan dalam gambar dan sangat tinggi pada waktu gambar berubah.

       Pada tingkatan ini telah ada sedikit kemajuan dalam standarisasi dari AAL2 dan aplikasi yang didasarkan pada AAL2 mau tak mau tampil dalam produk-produk.

       ATM adalah sebuah pensaklar, connection-oriented lokal dan teknologi jaringan wilayah yang menyediakan sebuah komunikasi kecepatan tinggi untuk pengguna yang sebenarnya tak terbatas. ATM didefinisikan dengan sebuah standard antarmuka dari kumpulan switch yang ditetapkan oleh International and Telephone Consultive Committee (CCITT, sekarang disebut ITU).

·         Standard ini memberikan keuntungan:

1.      Antarmuka lebih dispesifikasikan daripada arsitektur internal atau seluk-beluk pelaksanaannya. Pendekatan ini mempertahankan kemampuan beroperasi antar peralatan vendor-vendor yang berlainan, memberikan fleksibelitas untuk mempertinggi waktu kerja produk.

2.      Standard yang sama dapat digunakan untuk LAN dan WAN, pelaksanaan dari ATM. ATM memberikan integrasi tanpa layer kecepatan tinggi dari LAN dan WAN.

3.      ATM mengijinkan pengelola jaringan untuk mendesain jaringan dengan efisiensi yang tinggi, fleksibel, kemampuan memetakan.Jaringan ATM mempunyai karakteristik:

4.      Paket ATM dan pengiriman informasi dalam 53 byte, format sel yang tertentu, tak tergantung dari kecepatan link (mata rantai hubungan) atau tipe media yang harus dilewati atau aplikasi yang dibawa.

5.      ATM dapat dioperasikan pada kecepatan yang berbeda (contoh, 155 Mbps atau 45 Mbps) dan dapat bekerja pada tipe media yang berbeda (seperti serat optik multimode, single-mode dan STP dan UTP kabel). Antarmuka ini dapat seenaknya dicampur dalam satu jaringan.

6.      Karakteristik ini berarti ATM cocok untuk lingkungan dengan wilayah yang besar (seperti interkoneksi perlengkapan dekstop, backbone untuk LAN kampus, dan WANs) dan dapat digunakan untuk membawa bermacam-macam aplikasi yang besar (seperti, suara, gambar, dan data). ATM memberikan solusi terbaik untuk jaringan yang membutuhkan kecepatan tinggi, latency yang rendah, pendukung aplikasi yang fleksibel.

 

Arsitektur ATM

Arsitektur ATM digambarkan oleh Gambar dibawah yang serupa dengan design model OSI (lihat gambar).

Tabel gambar. Perbandingan Model OSI dan ATM

OSI Layer

ATM sublayer

Jaringan layer3

Layer yang lebih tinggi, termasuk:

Pensinyalan seperti Interim Local Management Interface (ILMI)

Transfer Data

Data link layer2

ATM Adaptation Layer (AAL), termasuk:

Convergence Sublayer (CS)

Segmentation and Reassembly Sublayer (SAR)

ATM layer                                 

Physical layer 1

Physical layer, termasuk:

Transmission Convergence(TC): Contoh;Synchronous Optical Network (SONET)

Physical Medium Dependent (PMD) sublayer

Standard ATM mengandung 3 kegunaan yang dipersembahkan dalam model:

ATM adaptation layer

ATM layer

Antarmuka-antarmuka physical layer

       User-to-network interfaces (UNIs) adalah fungsi pada physical layer dan ATM layer untuk menyediakan hubungan secara fisik ke sebuah jaringan ATM.

·         ATM Adaptation Layer

       ATM Adaptation Layer (AAL) mengubah informasi dari layer yang lebih tinggi ke dalam format yang lebih cocok untuk jaringan ATM. Pengubahan ini dibutuhkan karena ATM layer tidak menyadari tipe dari lalu lintas yang dia sedang bawa. Beberapa tambahan fungsi dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan tipe lalu lintas, adalah tanggung jawab dari adaptation layer. Untuk menerapkan fungsi-fungsi ini adaptation protocol harus didefinisikan karena banyak tipe lalu lintas yang dapat dibawa, beberapa adaptation protocol dapat dioperasikan secara simultan di AAL.

       AAL memetakan pengguna informasi ke dalam cell-cell payload untuk transmisi. Fungsi AAL dibagi dalam 2 kategori layanan yang berbeda yang tergantung pada fungsi pelayanan yang dibutuhkan oleh pengguna. Kategori pertama adalah end point dari jaringan ATM, seperti workstation yang berdiri sendiri, PC, Brigde, Router, atau Network server. Kategori yang lain dapat sebuah circuit seperti DS1 atau DS3.

       AAL adalah pada batas luar dari jaringan. Pada akhir penerimaan, cell-cell payload dikumpulkan kembali dalam bentuk mereka yang asli untuk pengguna layanan. Contoh, pada sebuah workstation, pengumpulan informasi dapat termasuk sebuah paket’ IP. Karena sebuah paket IP lebih besar daripada 53 byte cell ATM, maka dibutuhkan banyak cell untuk membentuknya. Pada sebuah circuit DS1, pembentukan kembali informasi adalah stream dari bit-bit oleh DS1 pada kecepatan konstan yaitu 1.544 Mbps.

E.2 Pendukung untuk Suara dan Gambar-AAL1 dan AAL2

       Protokol AAL1 dan AAL2 dikhususkan adpatation layer yang telah didefinisikan dengan kebutuhan yang khusus. Pelayanan AAL1 dan AAL2 dikarakteristikkan dengan sebuah direct-timing yang berhubungan dengan end point. Dengan AAL1, informasi dikirimkan pada sebuah konstan bit rate. Dengan AAL2, informasi dikirimkan pada sebuah variable bit rate. Protokol AAL1 dan AAL2 mendukung pelayanan connection-oriented.

       Khusus suara yang tidak dikompresi untuk telepon, dibawa sebagai sebuah stream 64 Kbps yang konstan. Stream ini dipetakan dengan sangat baik dalam ATM dengan menggunakan AAL1. AAL1 juga dibawa melewati jaringan ATM dengan delay khusus dengan variasi toleransi, memastikan bahwa destination (tujuan) menerima contoh-contoh yang dibutuhkan untuk merekonstruksi sinyal yang asli.

       AAL1 juga cocok untuk pengiriman synchronous stream rate yang lebih tinggi. Contoh, sebuah stream DS1 pada 1.544 Mbps adalah sebuah stream synchronous yang dapat membawa 24 stream suara. Kalau tidak, bandwidth yang penuh dari DS1 mungkin saja digunakan untuk mendukung gambar digital. Dalam kasus yang lain, AAL1 dapat mengirim seluruh DS1 melalui cell ATM dan merekonstruksi stream pada destination. Untuk suara, pengkodean DS1 lebih efisien, karena hanya dibutuhkan 1 stream untuk dikodekan daripada 24 stream yang terpisah.

       Peran AAL2 hampir sama dengan AAL1 karena mendukung sebuah hubungan direct-timing diantara sumber dan destination. Destination dapat merekonstruksi clock dari sumber. Perbedaannya dengan Aal2 adalah stream yang dibawa tidak harus sebuah konstan rate. Bandwidth stream mungkin berubah-ubah. Contoh streamnya adalah variable bit rate dari gambar yang dikodekan. Disini rate dari stream yang dikodekan mungkin rendah ketika tak ada gerakan dalam gambar dan sangat tinggi pada waktu gambar berubah.

       Pada tingkatan ini telah ada sedikit kemajuan dalam standarisasi dari AAL2 dan aplikasi yang didasarkan pada AAL2 mau tak mau tampil dalam produk-produk.

E3. Pendukung untuk Paket Data-AAL3, AAL4, dan AAL5

       Paket data atau data komputer dikirim dalam unit informasi yang disebut frame yang biasanya lebih besar daripada cell ATM dan berbeda-beda dalam ukuran.

       Beberapa produk AAL (AAL3/4 dan AAL5) mendukung pelayanan data-oriented. Adaptation layer dari ATM ini tidak membutuhkan sebuah hubungan direct-timing diantara end point. Tugas utama dari mereka adalah untuk memetakan unit informasi dengan panjang yang bervariasi ke dalam payload dari cell dengan panjang yang tetap dan untuk memastikan integritas dari unit informasi yang direkonstruksi pada destination. AAL-AAL ini didesign untuk transfer data komputer, oleh karena itu mereka tidak berfungsi untuk memastikan hubungan timing diantara sumber dan destination.

       AAL3 dan AAL4 punya kesamaan pemetaan dalam ATM. Kunci dari perbedaan diantara mereka adalah bahwa AAL3 mendukung aplikasi-aplikasi connection-oriented data dan AAL4 mendukung connectionless data. Pemetaan digunakan untuk AAL3/4 termasuk sejumlah fungsi adalah paling baik diaplikasikan ke pendukung protocol WAN, seperti Switched Multimegabit Data Service (SMDS). Untuk alasan ini, AAL3/4 belum menemukan aplikasi yang besar dalam area lokal dengan menggunakan ATM.

       AAL5 melakukan fungsi seperlunya untuk menyesuaikan connectionless frame-oriented data ke pelayanan cell-oriented ATM. Dalam hal ini AAL5 hampir serupa dengan AAL4. Bagaimanapun juga, itu adalah protokol yang jauh lebih mudah. Karena dari kemudahan dan performanya, AAL5 adalah adaptation protocol yang paling sering digunakan untuk aplikasi data pada LAN ATM.

       AAL5 membagi paket data frame dari semua sumber kedalam 48 byte payload. Tak ada tambahan lagi dibutuhkan dalam cell payload. AAL5 hanya membutuhkan control informasi sebuah bit tunggal dalam cell header ATM untuk mengidentifikasi cell terakhir dari frame. AAL5 menyediakan pengiriman dari frame dengan panjang yang bervariasi sampai 65.535 byte panjangnya.

·         ATM Layer

       ATM layer didesign untuk sekumpulan pelayanan untuk mendukung fungsi protocol layer seperti data, suara, atau aplikasi gambar.

       Pelayanan dari ATM layer meliputi juga multiplexing dari stream-stream data yang banyak dan pensaklaran data pada jaringan ke destination yang benar. Fungsi multiplexing digunakan pada hubungan-hubungan secara fisik. Stream data, dari sumber yang lain atau aplikasi yang berbeda, dapat dikirim melewati sambungan fisik yang sama. ATM layer mendifinisikan panjang cell yang tertentu sebagai dasar dari multiplexing. Cell payload membawa data, dan cell header mengidentifikasikan stream dan karakteristik-karakteristik yang lain seperti prioritas.

       Fungsi pensaklaran menghubung-silangkan sejumlah sambungan fisik. Setiap cell dari stream data, disambung pada sebuah saklar, disaklarkan kesambungan yang berikutnya dalam jalur data (path) terhadap destination terakhir dari stream data.

Perlengkapan utama dari ATM yang membedakannya dari jaringan media yang dipakai bersama seperti Ethernet, token ring, dan Fiber Dedicated Data Interface (FDDI), adalah:

       Media memberikan bandwidth yanglebih tinggi pada setiap penguna dan mengeliminasi degradasi ketika peralatan-peralatan ditambahkan.

       Cell-cell dengan panjang tertentu (unit transmisi), mengijinkan ATM untuk mengirimkan dan memproses data lebih efisien.

       Transmisi connection-oriented mengijinkan tranfer data tanpa latency yang dihubungkan dengan perangkat lunak berdasarkan routing data.

·         ATM sebagai Media yang dipersembahkan

       Media LANs yang dipakai bersama mempunyai karakteristik yang menyebabkan bandwidth rata-rata yang tersedia pada tiap pengguna menolak setiap penambahan pengguna. Pengguna harus berjuang untuk mengakses kemedium transmisi dalam media LANs-bersama yang didasarkan pada operasi serial. Dalam LANs-bersama, jaringan yang ada hanya untuk seorang pengguna pada satu waktu.

       ATM mensuplai setiap peralatan dengan media yang dipersembahkan menghubungkannya ke sebuah switch, seperti yang terlihat pada gambar 1-2. Sebuah switch adalah sebuah port peralatan multiple yang mengijinkan datangnya data untuk dikirim kebanyak output yang lain. Switch-switch itu mengijinkan semua hubungan untuk menjalankannya dalam sistem paralel. Ada banyak hubungan ke switch, percakapan yang banyak dapat terjadi secara serempak. Kemacetan terjadi ketika terlalu banyak sumber ingin berbicara ke destination yang sama pada saat yang sama pula.

       Lebih jauh, fungsi dari ATM layer mengijinkan menjamin bandwidth dan delay untuk hubungan yang pasti. Disini, percakapan sensitif terhadap parameter-parameter yang dapat didukung meskipun dalam hubungan yang sama secara fisik. Contoh, suara sangat sensitif terhadap delay ketika melewati jaringan. Dengan jaminan bahwa cell menggirimkan suara melalui switch dengan waktu yang teratur dan pasti, itu masuk akal untuk memaksakan delay akhir ke akhir untuk menemukan tingkatan-tingkatan yang dapat diterima oleh pengguna. Dilain tempat, sebuah transfer file data mungkin saja punya prioritas yang lebih rendah melewati switch daripada transmisi suara, dan stream cell ini akan disimpan dalam buffer yang besar sampai mereka dikirim dari switch.

1_2.gif

       Dalam gilirannya, switch-switch dapat dihubungkan bersama ke bentuk jaringan-jaringan yang disaklarkan mengijinkan banyak percakapan untuk berlari dalam bentuk jalur-jalur paralel yang banyak melalui jaringan.

1_3.gif

       Gambar diatas adalah sebuah contoh dari sebuah jaringan ATM. Gambar itu memperlihatkan 4 bagian yang terpisah dalam sebuah kumpulan yang semuanya adalah bagian dari jaringan ini:

       Bidang Teknik, Pemasaran, Keuangan, dan Sistem Administrasi. Stasiun-stasiun multiple dalam bidang teknik disambungkan ke sebuah switch untuk membentuk sebuah kelompok kerja ATM. Bagian Keuangan mempunyai jaringannya sendiri yang dibentuk dari workstation-workstation Ethernet dan server-server yang diatur oleh sebuah Hub. Jaringan Pemasaran diatur oleh sebuah Ethernet Hub. Ketiga jaringan yang bermacam-macam ini dihubungkan ke sebuah ATM switch dalam bagian Sistem Administrasi yang digunakan sebagai backbone dari ATM. Aplikasi perangkat lunak jaringan Bay berlari dalam bagian Sistem Administrasi digunakan untuk mengatur dan menyediakan layanan internet untuk jaringan. Switch yang adalah backbone dari ATM juga disambungkan ke WAN.

       Meskipun bagian-bagian ini mempunyai tipe yang sangat berbeda dari kebutuhan jaringan mereka dapat saling tukar semua informasi melalui backbone dari ATM.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

       Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi  jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Selain itu, Transport Layer terdiri atas Layanan Transport, Elemen-elemen protocol transport, Protocol transport sederhana, Protokol transport internet (TCP/UDP) dan Protocol AAL layer ATM.

 

       Di internet terdapat berbagai layanan Transportasi, tetapi dua paling umum adalah TCP dan UDP. TCP merupakan protocol connection-oriented, yang artinya data hanya bisa ditransmisikan setelah ada proses negosiasi terlebih dahulu antara pengirim dan penerima Negosiasi. Sedangkan UDP digunakan untuk transmisi pesan sederhana. TCP merupakan protokol lebih kompleks, karena desain yang menggabungkan stateful transmisi yang handal dan layanan data stream.

 

       ATM adalah sebuah pensaklar, connection-oriented lokal dan teknologi jaringan wilayah yang menyediakan sebuah komunikasi kecepatan tinggi untuk pengguna yang sebenarnya tak terbatas. ATM juga didefinisikan dengan sebuah standard antarmuka dari kumpulan switch yang ditetapkan oleh International and Telephone Consultive Committee (CCITT, sekarang disebut ITU).

 

       Melalui makalah ini semoga kita semakin terbuka dan ingin mengetahui lebih mendalam tentang ilmu Jaringan Komputer pada Transport Layer.Semoga semua informasi yang terdapat dalam makalah ini berguna untuk kita semua.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

http://innelrosa.blogspot.com/2012/04/transport-layer.html

 

http://akhmadkun.wordpress.com/2012/10/19/tentang-transport-layer/

 

http://faculty.petra.ac.id/resmana/jarkom/atm1.htm

 

http://ratz3x.wordpress.com/2011/07/23/02-protokol-jaringan/

 

http://pekoktenan.wordpress.com/2012/11/20/1148/

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 12

BAB I    PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang  masalah

          Komunikasi data merupakan Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data,dalam sebuah komunikasi, dikenal adanya kualitas komuniasi yang mempengaruhi sampai atau tidaknya sebuah data atau informasi kepada tujuan. tidak lepas dari kebutuhan akan perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam merencanakan perangkat lunak khususnya, diperlukan sebuah standar agar sistem yang dihasilkan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan mengingat jenis perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan sangat beragam. Selain itu, dalam membuat perangkat lunak perlu pendefinisian fungsi yang jelas agar perangkat lunak yang dibuat memiliki fleksibilitas khususnya dalam hal pengembangan, untuk itulah, model standar OSI disusun dalam bentuk lapisan-lapisan agar lebih mudah dalam merealisasikannya.

 

Model referensi OSI mendefinisikan protokol komunikasi dalam bentuk 7 (tujuh) lapisan, dimulai dari lapisan fisik sebagai lapisan paling bawah dan dekat dengan perangkat keras komunikasi data yang digunakan, sampai dengan lapisan aplikasi pada lapisan paling atas yang berkaitan langsung dengan user.

1.2    Rumusan masalah

 Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah :

1.    menjelaskan apa yang dimaksud dengan network layer.

2.    Apa saja yang berhubungan dengan network layer.

3.    Bagian-bangian dari networki layer.

1.3 Tujuan dan mamfaat

 Tujuan dari penyusunan mkalah ini untuk mengetahui tentang lapisan osi  lebih mendalam lagi terutama pada lapisan ketiga osi yaitu lapisan network layer.

1.4 Batasan masalah

 karena keterbtasan ilmu pengetahuan penulis maka  ruang lingkup dari permaslahn ini hanya membahas mengenai pengertian  dan hal-hal yang berhubungan dengn network layer tersebut dan apa saja bagian-bagian dari network layer yaitu lapisan ketiga dari lapisan osi.

 

BAB II  PEMBAHASAN

2.1 Network Layer

A. Definisi Lapisan jaringan

Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan ( routing ). Terhadap paket-paket melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua nodedi dalamsebuah jaringan. Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini.

 

B. Fungsi-fungsi Network Layer

Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:

fungsi utama:

1. path determination:

menentukan rute yang ditempuh paket dari sumber ketujuan ( Routing algorithms)

2. switching:

memindahkan paket dari input router ke output router

beberapa arsitektur jaringan mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebleum data dialirkan.

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke´ network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnyasession terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Network layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router dan switch layer-3.2.

Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address seperti IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter ) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini.

 

C. Address Layer Network

Pada layer Data Link, address mengidentifikasikan masing-masing piranti fisik.Jika anda faham dengan NIC adapter pada komputer , NIC mempunyai address MACyang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antar-jaringan.Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi jaringan-jaringan.

 

Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link. Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah address logical piranti ± keduanya digunakan untuk mengarahkan (route)messages.

 

Addressing Layer Network Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer A pada jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.

1. Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC). Piranti ini jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan AA)sehingga piranti penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).

 

2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri (30)dan juga address piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket berisi30|40|D|CC|A|AA

 

3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan pada paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address Network layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada jaringan router B.

 

4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C berikutnya(50).

Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalanmenuju ke router C5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|50), dan memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada pada jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D .kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address pirantidirinya sendiri (50 ) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket berisi50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.

 

5. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link, addressaslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network. sampailah datayang dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan melintasi suatu rute antar-jaringan.

Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network digunakan dalam proses pengiriman.

Address Network berisi kedua address logical Network dan address logical piranti.

Address asal dan address tujuan dari masing-2 address logical Network dan juga address logical piranti keduanya ada didalam paket

Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MACaddress)dari piranti pada hop berikutnya.

Address layer Data Link tujuan pada paket berubah ketika paket dikirim dari satu hop ke hop berikutnya.

Address Network tujuan menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir.

Address Network tetap konstan ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop.

Address Network menunjukkan kedua address logical jaringan dan logical piranti.

 

D. Protocol Routing

Protocol  layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer  Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang akandipakai.

Protocol routing meliputi yang berikut:

1. Routing Information protocols (RIP

2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)

3. Open shortest path first (OSPF)

4. Netware link service protocol (NLSP)

 

Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)

Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar- jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer  Network. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol-2yang meliputi: IP;IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:

1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2. Menggunakan Static ± route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)

2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)

E. Switching

Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching

1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.

2. Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks,switching circuits, dan paket switching.

Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:

1. Jalur ditentukan dari start ke finish.

2. Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi

3. Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yangdigunakan sebagai jaringan telpon.

4. Semua paket mengambil jalur yang sama

5. Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.

6. Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.

Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switchednetwork.

Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:

1. Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.

2. Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data

3. Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi

4. Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda

5. Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan

6. Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti

 

F. Komunikasi dari Host ke Host

Network layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati jaringan antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:

-Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation

1. AddressingPertama, layer Network harus menyediakan mekanisme untuk pengalamatan ini. Jikasetiap data langsung (sampai) ke end device, maka device tersebut harus memilikialamat yang unik. Di dalam IPv4, ketika alamat ini ditambahkan ke device, device inikemudian merujuk ke host tertentu.

 

2. EncapsulationKedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak selalu harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the individual pieces´ layer  Network PDU  juga harus berisi alamat ini. Selama proses enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan menambahkan header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer 3. Pada saat menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU. Pada saat paket itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari host yang ingin dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header layer 3 juga berisi alamat dari host yang aslinya (asalnya).

Alamat ini dinamakan sumber alamat.Setelah layer Network melengkapi proses enkapsulasinya, paket itu dikirim ke layer Data Link agar dapat mempersiapkan transportasi menuju media (tujuan).

 

3.  Routing Kemudian layer Network harus menyediakan layanan untuk mengirim langsung paket-paket ini ke host tujuan. Sumber dan tujuan host tidak selalu tersambung padanetwork yang sama. Bahkan, paket tersebut mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang berbeda (lainnya).

Selama dalam perjalanannya, setiap paketharus ³diantar´ menuju network agar mencapai tujuan akhir. Device intermediet yangterhubung pada/ke network dinamakan router. Tugas dari sebuah router adalah untuk memilihkan jalur mana yang tepat agar paket tersebut dapat sampai pada tujuannya.Proses ini dinamakan sebagai Routing.

 

4.  DecapsulationYang terakhir, paket tersebut sampai pada host tujuan dan proses(berlangsung) padalayer 3. Host ³examine´ alamat tujuan untuk memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device itu. Jika alamatnya benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan PDU Layer 4 berisi paket yang ³passed up to the appropriateservice at Transport layer´ Tidak seperti layer Transport (OSI Layer 4) yang mengatur transport data antara proses yang berjalan pada setiap ³end host´, protokol layer Network menspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa aplikasidata di setiap paket ³membolehkan´ setiap paket untuk banyak tipe komunikasiantara banyak host

 

3.1  Internetworking

 Pengertian Internet Working ???
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan dari jaringan interkoneksi disebut internetwork, atau hanya internet.

 

 

Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi yang membuat para vendor berlomba untuk membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan oleh vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis perusahaan akan berbeda – beda sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

 

Dahulu pada saat IT menjadi booming dan “anak emas” diperusahaan, penggunaan dana yang unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan semakin jenuhnya akan solusi yang diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai “menarik ikat pinggang” untuk belanja produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan diatas kertas.

 

 

 

Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi / newbie freshgraduate/ peneliti

untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam perancangan interkoneksi dan komunikasi.Namun dalam pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah harus mengerti tentang internetworking requirement kita, karena unsur

reliability dan internetworking harus tercapai.

 

Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita sebut ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking. Penggunaaan istilah internetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan (LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau subnet.

Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam istilah ISO, disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking unit (IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system adalah melakukan routing, maka piranti dimaksud disebut sebagai router, sedangkan apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut sebagai gateway.

 

Gambar 4.13 Router /gateway

 

 
   

            Sebuah protocol converter adalah sebuah IS yang menghubungkan dua jaringan yang bekerja dengan susunan protokol yang sangat berlainan, misalnya menghubungkan antara sebuah susunan protokol standar ISO dengan susunan protokol khusus dari vendor dengan susunan tertentu. Protocol converter dapat digambarkan seperti berikut ini :

 

                                                            Gambar 4.14 Protocol converter

            Di sini Dalam model osi terdiri dari 7 lapisan layer, Dan TCP/IP Terdiri Dari 4 Lapisan Layer. Kenapa?? Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.

 

1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer

2. 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.

3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.

4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.

5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”

Karena Pada Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.

1. Network Access Layer

2. internet Layer

3. Transport Layer

4. Application Layer

 

3.1.1 Network Access Layer

Adalah lapisan yang bertanggung jawab dalam memberikan layanan pengiriman data pada jaringan.  layer paling bawah itu fungsinya dalam komunikasi sebagai tempat keluar masuknya data,juga mendefenisikan bagaimana sih caranya si komputer pengirim mengirim data dan bagaimana caranya si komputer penerima menerima data..

Berikut ini adalah contoh dari beberapa protocol yang bekerja pada layer ini :

 

 

 

  1. Protokol Ethernet untuk jaringan Ethernet

kalau ethernet seperti sebelum mengirim data,sebuah komputer memeriksa aktifitas jaringan dulu kalo masih sibuk ya tunggu.. tpi kalo lancar ya dikirim..!! jaringan LAN itu pake protocol ethernet dalam pengiriman datanya.

 

  1. Protokol Token Ring untuk jaringan yang menggunakan Token Ring.

Dalam lingkaran token, komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran(cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin di transmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.

 

  1. Protokol PPP (Point to Point Protokol)

Pengertian PPP atau Point to Point protocol adalah Protocol yang menghubungkan satu device dengan device yang lain. Point to Point atau Point to Point Protocol (PPP), merupakan sebuah protocol yang digunakan untuk menghubungkan computer individu(Jaringan Komputer) ke dalam Jaringan Internet (Internet Service Provider),  yang disambungkan antara dua titik, oleh karena itu sebut Point to Pint. 

 

Dan protocol ini banyak digunakan pada wide area network (WAN). Ada banyak protokol jaringan termasuk frame Point to Point protocol yang bekerja bersamaan untuk mengirim dan menerima data pada jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan diterima pada jaringan disebut frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti format standar untuk semua frame yang mengirim atau menerima.

 

 

 

 

 

3.1.2 Internet Layer

Adalah layer bertanggungjawab dalam melakukan pengalamatan dan routing paket. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini :

  1. IP (Internet Protocol) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan. IP identitas dari sebuah perangkat computer dalam pengeiriman data. protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang benar. (misalnya mw krim data ke komputer A, tanpa kita mengetahui alamat IP dari komputer A maka data tersebut tak akan bisa di kirim.

 

  1. ARP (Address Resolution Protocol) adalah protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan MAC Address(Alamat Media Access Control) ketika alamat IP diketahui.

Contoh seperti Saat komputer A ingin berkomunikasi dengan B, sistem akan memeriksa Memory Data(Cache) ARP terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Informasi Alamat MAC dari B ada tercatat atau tidak. Jika tercatat , biasanya komunikasi dapat langsung dilakukan.

Jika Tidak, pada kondisi aktif host A harus mengakses ke MAC host B melalui Protokol ARP. Dalam kondisi perumpamaan , host A seperti menanyakan/ memeriksa ke host dari komputer lain didalam LAN tentang Informasi Host B yg mungkin ada tercatat pada Cache mereka. (Seperti Bertanya sebagai berikut “ Hallo, siapa 192.168.0.2? Disini 192.168.0.1. MAC gue adalah AA-AA-AA-AA-AA-AA.” “Berapa MAC kamu? Harap beritahukan ke Gue” ) Contoh ini adalah bentuk ARP, seperti saat menggunakan Net Meeting. Jika Balasan / Accept dilakukan oleh Host B, saat itu fungsi ARP Terjadi. 

 

  1. RARP (Reverse Address Resolution Protokol) protokol yang bertanggung jawab untuk menentukan alamat IP ketika MAC Address diketahui.

Analoginya Seperti, Client Mau melakukan Login pada sebuah Access Point di kampus. tanpa Di sadari, MAC Address si Client sudah Tercatat Pada Access Point Di kampus tersebut. Karena Hampir setiap Hari si Client Sering Memakai AP(access point) Untuk I-NET. Dan Pada saat Si Client Mw login Ke I-NET Otomatis Protokol RARP akan Bekerja Untuk Mengirim IP Kepada Si Client untuk login Ke internet. Nah Di sini Protokol RARP Bekerja Untuk Memberikan IP ke Si Client tersebut. 

 

  1. ICMP (Internet Control Message Protokol) adalah protokol yang berfungsi memberi informasi apabila ada kerusakan dalam proses pengiriman data.

Contohnya seperti, Si Client A(Pengirim) Mau Mengirimkan Data Ke si Client B (penerima),Di Saat Melakukan Pengirim Data, Secara tiba2 Data Tersebut, Hilang atau Rusak. Nah Di sini Fungsi Dari Protokol ICMP Untuk Memberikan Informasi Kepada si Pengirim Si A, Bahwa Data Tersebut Hilang atau Rusak. Dan Si Client A Akan Melakukan Pengiriman ulang, Data tersebut. Intinya ICMP hanya Memberi tahu, Bkan Melakukan Pengiriman Data Ulang.

 

3.1.3 Arsitektur internetworking

            Arsitektur internetwork diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4.15 memperlihatkan dua contoh dari tipe jaringan tunggal. Yang pertama (gambar 4.15a) adalah site-wide LAN yang menggabungkan LAN satu gedung atau perkantoran yang terhubung lewat sebuah jaringan backbone. Untuk menggabungkan LAN dengan tipe yang sama menggunakan piranti bridge sedangkan untuk jaringan yang bertipe beda menggunakan router.

Contoh yang kedua (gambar 4.15b) adalah sebuah WAN tunggal, seperti jaringan X.25. Pada kasus ini, setiap pertukaran paket (DCE/PSE) melayani set DCE sendiri, yang secara langsung lewat sebuah PAD, dan tiap PSE terinterkoneksi oleh jaringan switching dengan topologi mesh.

 

 
   

                     Gambar (a)                                 Gambar (b)

                        Gambar 4.15. Arsitektur internetwork

 

 

 
   

 

 
   

 

Gambar 4.16. Contoh Interkoneksi LAN/WAN

 

3.1.4 Network service

Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk mengidentifikasi ES (stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute bagi frame antar sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju kesalahan bit yang kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung sederhana biasanya digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless network access (CLNS)

 

 
   

Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada kebanyakan WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan membentuk rute bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit yang panjang dan rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang berorientasi hubungan (koneksi) lebih tepat untuk digunakan. Artinya, kebanyakan WAN menggunakan connection-oriented network service (CONS)

 

            Gambar 4.17 Skema pelayanan jaringan internet

3.1.5 Pengalamatan

            Alamat Network Service Access Point (NSAP) dipakai untuk mengidentifikasi sebuah NS_user dalam suatu end system (ES) adalah sebagai alamat network-wide unik yang membuat user teridentifikasi secara unik dalam keseluruhan jaringan.

 

Dalam sebuah LAN atau WAN, alamat NSAP harus unik (dengan suatu batasan) di dalam domain pengalamatan jaringan tunggal. Alamat NSAP dari NS_user dibangun dari alamat point of attachtment (PA) yang digabung dengan LSAP (link) dan selector alamat interlayer NSAP (network) dalam sistem.

 

Gambar 4.18 Hubungan antara alamat NSAP dan NPA

 

Untuk sebuah internet yang terbentuk dari beberapa jaringan dengan tipe yang berlainan, sebgai contoh LAN dengan X.25 WAN, mempunyai fornmat (susunan) dan sintaks yang berbeda dengan alamat PA dari end system atau ES (dalam hal ini juga IS). Apabila terdapat beberapa jaringan yang terhubung, maka alamat network point of attatchment (NPA)  tidak bisa digunakan sebagai dasar alamat NSAP dari NS_user. Untuk pembentukan sebuah open system internetworking environment (OSIE), maka NSAP dengan susunan yang berbeda harus digunakan untk mengidentifkasi NS_user. Pengalamatan baru ini bersifat independen dari alamat NPA. Hubungan antara alamat NSAP dan NPA ditunjukkan pada gambar 4.18.

Terlihat bahwa terdapat dua alamat yang sama sekali berbeda untuk masing-masing ESyang terhubung ke internet yaitu NPA dan NSAP. Almat NPA memungkinkan sistem melakukan pengiriman dan penerimaan NPDU dilingkungan lokal, sedangkan alamat NSAP berlaku untuk identifikasi NS_user dalam sebuah jaringan yang lebih luas (internetwide atau keseluruhan OSIE). Apabila sebuah IS terhubung ke lebih dari sebuah jaringan, ia harus memiliki alamat sesuai dengan NPA untuk masing-masing jaringan yang dimasukinya.

 

3.1.6 Susunan Lapisan Network

Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubgunan ini berbentuk CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak peduli berapa banyak tipe jaingan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router.

 

Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini, maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer) protokol. Masing-=masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam sistem pelayanan antar lapisan jaringan. Dalm terminologi ISO, masing-masing jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga protokol penting yaitu :

 

Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)

Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)

Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)

 

Susunan ketiga protokol tersebut dalam ES digambarkan dalam gambar 4.19. Gambar 4.19(a) memperlihatkan bagian-bagian protokol tersebut dalam lapisan network (NL), sedangkan gambar 4.19(b) memeperlihatkan hubungannya dengan sebuah IS.

 

 

 
   

 

 

 
   

Gambar 4.19(a). Tiga buah protokol dalam NL

 

Gambar 4.19(b). Struktur IS

 

3.1.7. Standar Protokol Internet

            Beragam WAN tipe X.25 dapat diinterkoneksikan dengan gateway berbasis X.75. Penggunaan sebuah standar yang mespesifikasikan operasi protokol lapisan paket X.25 dalam LAN berarti sebuah pendekatan internetworking dengan mengadopsi X.25 sebagai sebuah protokol internetwide yang pada akhirnya dapat bekerja dalam modus connection-oriented atau mode pseudoconnectionless. Pemecahan ini menarik karena fungsi-fungsi internetworking terkurangi. Kerugian pendekatan ini adalah munculnya overhead pada paket X.25 menjadi tinggi dan throughput paket untuk jaringan ini menjadi rendah.

 

Pemecahan tersebut mengadopsi ISO berdasar pada pelayanan internet connectionless (connectionles internet service) dan sebuah associated connectionless SNICP. SNICP didefinisikan dalam ISO 8475. Pendekatan ini dikembangkan oleh US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Internet yang dibangun pada awalnya diberi nama ARPANET, yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan komputer dengan beberapa situs penelitian dan situs universitas.

 

 

Gambar 4.20 Skema IP internetwide

Protokol internet hanyalah sebuah protokol yang berasosiasi dengan deretan protokol lengkap (stack) yang digunakan galam internet. Deretan protokol yang lengkap ini dikenal dengan istilah TCP/IP, meliputi protokol aplikasi dan protokol transport. Dua protokol yang menarik untuk dikaji adalah jenis protokol Internet Protocol atau dikenal sebagai IP dan ISO Internet Protocol atau dikenal sebagai ISO-IP atau ISO CLNP. Secara umum pendekatan dua protokol ini dapat digambarkan pada gambar 4.20.

 

Internet Protocol merupakan protokol internetwide yang dapat menghubungkan dua entitas protokol transport yang berada pada ES atau host yang berbeda agar dapat saling menukarkan unit-unit pesan (NSDU). Protokol jenis ini sangat luas digunakan untuk internet jenis komersial maupun riset.

           

Jenis yang kedua yaitu ISO-IP atau ISO CLNP menggunakan acuan internetwide, connectionless dan subnetwork-independent convergence protocol. Protokol ini didefinisikan secara lengkap di ISO 8473. Dalam sebuah protokol internetworking yang lengkap, terdapat dua subnet yaitu inactive network protocol dan nonsegmenting protocol. Model protokol jaringan modus connectionless biasanya digunakan dalam LAN dan dginakankan untuk aplikasi-aplikasi jaringan tunggal (dalam hal ini sumber dan tujuan tergabung dalam sebuah jaringan.

Sedangkan protokol nonsegmenting (dalam terminologi IP disebut nonfragmenting) digunakan dalam internet yang mengandung subnet dengan ukuran paket maksimum yang tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan oleh NS_user untuk mentransfer data.

 

4.1  Pengertian Asynchronus Transfer Mode (ATM)

ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair .

ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

 

 

 

Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header). Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap. Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode).

 

 

 

Dengan kata lain ATM merupakan sebuah teknologi, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

 

Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.

 

Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di berbagai tempat.

 

4.1.1 Konsep Dasar Asynchronus Transfer Mode (ATM)

ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel.

 

Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL) . AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.

 

Menurut de Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan.

Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.

4.1.2 KARAKTERISTIK ATM

Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.

Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.

 

ATM beroperasi pada connection oriented mode

Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, ebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.

 

 

Pengurangan fungsi header

Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.

 

Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

 

5.1 Standar ATM 

Saat ini ada 2 badan yang menangani standarisasi ATM yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:

 

Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public  Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang  bertujuan  untuk  mempercepat  pengembangan  dan  implementasi  produk-produk  dan  services  ATM  di  lingkungan  private.  ATM  Forum  lebih  berkonsentrasi  dalam  menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :

Private  User-Network  Interface : antara  ATM  User  dengan  Private  ATM  Switch 

Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.

 

 

Selain  itu,  ATM  Forum  juga  memproses  spesifikasi  ATM  di  area  operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang  baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan organisasi  dari  seluruh  fungsi-fungsi  komunikasi  dengan  pendekatan  layer  (layer approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan  dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan  fungsi  multiplexing  dan  switching /  routing  ATM  Adaptation  Layer (AAL),  yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.

 

Layer-layer  tersebut  kemudian  dibagi  lagi  menjadi  sublayer-sublayer.  Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI  (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries).

 

Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan  menyisipkan  idle  cell  untuk  mengadaptasi  rate  dari  ATM  cell  ke  kapasitas payload  dari  sistem  transmisi.  Pada  arah  terima  fungsi  cell  rate  decoupling  akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.

 

 

 

5.1.1 Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM 

 

Diperlukan  kualitas  pelayanan  pada  jaringan  Asynchronous  Transfer  Mode selanjutnya  disebut  ATM  karena  ATM  dapat  digunakan  untuk  menanganiberbagai macam  pelayanan (multi  service)  sehingga  ATM  merupakantransfer  mode  yang direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan.

 

Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang  digunakan  packet-switching  yaitu  transfer  informasidilakukan  dalam  format  sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu)  yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangunhubungan   terlebih   dahulu   atau   definisikan   sebagai   protokol   yang berfungsisebagai   interface (baca   antarmuka)   untuk   menghubungkan   komputer dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap  atau  bertukar  informasi  dengan  kecepatan  tinggi(sampai  dengan 155Mbps).

 

Menurut  De  Prycker,  cara  kerja  ATM  dalam  mentransfer  informasi  dari satu pemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan  bergantung  arsitektur  jaringan  ATM yang digunakan.  Pada  tahap  virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa  virtual  channel  connectionatau  virtual  path  connection  VCC/VPC)  yang dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesaryang dibutuhkan.

 

Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi yang  akanmenggantikan  nilai  VCI/VPI  lama  menjadi  nilai  yang  baru.

 

Dengan prosestranslasi  ini  sebenarnya  telah  dilakukan  pula  proses  routing.  Apabila  transfer informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release. Pada  tahap  ini  dilakukan  penghilangan  nilaiVCI/VPI (sehingga  nilai  VCI/VPI  bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter kualitas pada pelayanan

 

5.1.2 ATM yaitu Control Call dan Transfer Informasi.

Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan. Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang pertama, telah terjadi  banyak  evolusi  pada  konsep  sistem  untuk  jaringan  yang  berbasis  packet switching.

 

Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.

 

Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih dapat  dijamin  walaupun  fungsi-fungsi  tersebut  hanya  diimplementasikan  pada boundary-of-network.

 

Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu : information (semantic) transparency, dan time transparency Information (semantic) transparency.

Information transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar sampai dengan benar di penerima Time transparency. 

 

 

 

Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;

Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI,  yang  mendeskripsikan  tujuan  frame-nya.  Jika  jaringan  mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.

 

Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah  (low error rate) untuk mencapai kinerja yang  baik.  Jaringannya  tidak  mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol  pada  lapisan  yang  lebih  tinggi  di  dalam  piranti-piranti pengguna   yang   memiliki   kecerdasan   untuk   memulihkannya   dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang. Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan   dan   lebarpita.   Maka   mau   tidak   mau   jaringannya   harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

 

5.1.3 Keuntungan ATM

Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk  MPEG-2  video  stream.  Transfer  citra  yang  besar  yaitu 250  Mb  akan memerlukan  1,6  detik  pada  kecepatan  155 Mbps  tanpa  kompresi  dan  mengabaikan network  overhead.  Dengan  kompresi 20:1  dan  mengabaikan  waktu  kompresi  dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.

 

ATM juga menawarkan  “bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.

 

6.1 TEKNOLOGI ATM

Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.

6.2  ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT

ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.

 

ATM Devices

Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.

 

 ATM Network Interfaces

            Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.

Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama. Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III  PENUTUP

7.1             KESIMPULAN

       Kami mengambil kesimpulan bahwa network layer merupakan lapisan pendukung dari lapisan yang lain ,lapisan ini mentrsfer paket  data kelamat ip lainnaya dan Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network.

 

7.2             SARAN

      Sesuai dengan keterbatasan kami bnayak hal yang perlu ditambhkan bagi sipembaca apa bila ada kesalahan mohon dimaafkan apa bila da keritik saran yang diperlu dimasukan silahkan  karena kami sadar bahwa sangat bnyak kekurangan materi dalam  dalam buat makalah ini yang mengenai layer network.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 11

Tugas Jaringan Komputer

 

Kelompok 11

R3K

 

 


Dicka Chandra              :       201243501530
Denny Achmad Fauzi  :       201243501511

Rachmad Arilaha.S     :       201243501583

Dosen                            :       Nahot Frastian S.Kom, M.Kom

 

FAKULTAS FTMIPA TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA 2013

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya. Berawal dari rasa tanggung jawab menyelesaikan tugas kelompok membuat makalah dari Bapak Dosen mata kuliah Jaringan Komputer. Selain itu penyusunpun berusaha mendalami suatu bidang ilmu yang masih asing dan belum penyusun pahami, mudah-mudahan dengan ini penyusun menjadi lebih memahami tentang pembahasan materi ini. Saya dan kelompok selaku penyusun berusaha menyelesaikannya semaksimal mungkin. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan, Mohon kiranya kritik dan saran yang membangun, Semoga bermanfaat Amin.

 

 

 

 

 

Jakarta, 25 September 2013

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Isi

Kata Pengantar                                                                                2

Daftar isi                                                                                         3

Bab 1: Sub-Lapisan Medium Access

–      Bridge                                                                               4

–      Lan Berkecepatan Tinggi                                           5

–      Jaringan Satelit                                                        7

Bab 2: Network Layer

–      Masalah-masalah Dalam Rancangan Network Layer              10

–      Algoritma Routing                                                   15

–      Algoritma Pengendalian Kemacetan                                     26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB.1

SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS

 

Bridge

Pengertian Bridge Jaringan Komputer

Prinsip Kerja Jaringan Komputer : Pengertian bridge Jaringan Komputer 

Pengertian Bridge Jaringan Komputer

Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda.

Karakteristik Bridge
Koneksi internet digunakan pada 1 PC saja, atau koneksi internet di-share dengan beberapa PC menggunakan server/access point.

Koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, sehingga tidak selalu terhubung ke internet selama 24 jam.

Menginginkan kerja modem yang lebih ringan, karena jika koneksi di-share maka modem tidak dijadikan sebagai server untuk membagi bandwidth, sehingga modem lebih awet. Namun konsekuensinya, untuk membagi bandwidth diperlukan tambahan server/access point.

Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
Dapat merawat address table.

 

Keuntungan dan Kelemahan Bridge.
Bridge adalah sebuah relay atau interconnecting device yang bias digunakan untuk menyediakan beberapa kemampuan berikut.

Memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
Menambah jumlah workstation pada network Mengurangi kemacetan traffic (dengan network partitioning)
Menyediakan koneksi ke network yang berbeda (misalnya Ethernet ke Token Ring).
Memindahkan data melalui intermediate network dengan protokol yang berbeda.

Kelemahan yang terjadi pada bridge
Bridge tidak bisa memblokir paket broadcast
Menambah delay pada jaringan.

Jika alamat yang diterima tidak di kenal oleh bridge, maka akan di siarkan berita ke jaringan segmen lain dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya broadcast strom (badai siaran) yang efeknya dapat membuat jaringan macet total.

Walaupun dapat memiliki domain collision yang berbeda, tetapi peralatan bridge hanya memiliki satu broadcat domain.

 

 

LAN Berkecepatan Tinggi

 

LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam satu organisasitertentu, gedung atau kampus yang berukuran sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.

Dengan adanya sistem LAN ini maka beberapa PC yang tadinya bekerja sendiri-sendiri, pada akhirnya dapat bekerja sama dalam batas-batas tertentu, bahkan juga dengan sistem komputer yang lebih besar. Kerjasama yang dapat dilakukan juga semakin berkembang dari hanya pertukaran data sampai saling memakai peralatan yang dihubungkan dengan salah satu sistem komputer.

LAN menjadi sedemikian populernya karena secara umum dapat digunakan sebagai paralatan otomatisasi kantor. Pada gambar 1 nampak sebuah jaringan LAN yang terdiri dari beberapa PC yang diletakkan pada pelbagai tempat. PC yang ada disebut sebagai workstation. Setiap workstation dapat digunakan sebagai stand-allone (komputer yang berdiri sendiri), tetapi juga dapat digunakan untuk meng-access storage ataupun output devices, yang dalam hal ini disebut sebagai peripheral, yang berlokasi saling berjauhan tetapi masih dalam satu jaringan.

Jaringan LAN biasanya akan terdiri atas: File server, berfungsi untuk mengontrol harddisk serta menghubungkannya kedalam jaringan. Utility server, dengan adanya peralatan ini memungkinkan untuk setiap pemakai didalam jaringan bisa menggunakan beberapa peralatan, seperti misalnya modem, ploter dan lainnya. Printer server, berfungsi untuk membagi peng-access-an printer kedalam jaringan sehingga bisa dimanfaatkan seluruh pemakai. Gateway, merupakan suatu perlatan didalam jaringan yang berguna untuk melakukan komunikasi dengan jaringan yang lain.

Sesuai dengan namanya, maka LAN hanya bisa menjangkau daerah yang areanya terbatas (local), seperti misalnya dalam satu gedung, satu departemen ataupun satu kampus (saat ini pengertian terbatas diartikan tidak lebih dari 20 km). Dan dikarenakan pendeknya jarak yang ada, maka kecepatan transmisi data menjadi sangat tinggi.

Tuntutan kebututuhan aktivitas dalam komunikasi data menggunakan LAN saat ini,  diperlukan suatu jaringan yang memiliki kinerja yang tinggi, kecepatan akses yang tinggi, jarak jangkauan luas, dan kehandalan yang tinggi.

            Pada saat ini telah banyak dikembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja LAN menjadi lebih tinggi. Hal-hal yang telah dikembangkan untuk Kinerja LAN yang tinggi adalah sebagai berikut:

 

 1.      FDDI

FDDI adalah Fiber Distributid Data Interface (FDDI) yang merupakan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps yang jarak jakauannya dapat mencapai 200 km, dengan menggunakan model token ring.

2.      CDDI

CDDI adalah Copper Distributid Data Iterface yang merupakan pengembangan protokol FDDI yang lebih dari dua pasang kabel.

3.      Fast Ethernet

Fast Ethernet merupakan perangkat untuk mendukung LAN berkapasitas 10 Mbps yang banyak memerlukan perangkat pendukung seperti repeater, bridge, router untuk memperoleh transfer rate yang lebih tinggi.

4.      Gigabit Ethernet

Gigabit Ethernet adalah suatu perluasan IEEE 802.3 Ethernet standard. Yang berdasarkan pada Ethernet protokol untuk peningkatan kecepatan akses menjadi sepuluh kali lipat mencapat 1000 Mbps atau 1 Gbps.

5.      100VG-ANYLAN

100VG-ANYLAN adalah suatu spesifikasi IEEE untuk 100-Mbps Token Ring dan Ethernet dengan implementasi lebih dari 4-pasang kabel UTP. Layer MAC tidak kompatibel dengan IEEE 802.3 Layer MAC.

6.      HPPI

HPPI (High Performance Paralel Interface) pada awalnya dirancang sebagai saluran data point to point dengan bentuk master – slave yang menggunakan kabel dedicated tanpa switching. Kapasitas yang disediakan 800 Mbps dan 1600 Mbps. Pada kapasitas 800 Mbps digunakan 50 kabel twisted pair untuk menyalurkan 50 bit (32 bit data + 18 bit kontrol). Setiap 40 nanodetik sebuah word dipindahkan ke saluran secara simplex dengan panjang tak lebih dari 25 m.

7.      FIBRE CHANEL

Merupakan sistem jaringan dengan menggunakan fiber optik yang mampu menyediakan kapasitas sangat besar karena mempunyai lebar pita yang sangat lebar sehingga dapat digunakan untuk keperluan komunikasi data  dengan kecepatan yang sangat tinggi.

 

 

JARINGAN SATELIT

Satellite merupakan alat dalam orbit bumi yang khusus untuk menerima atau menghantarkan  data secara nirkabel (tanpa kabel). berkomunikasi melalui frekuensi radio. Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis lurus/LoS). hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Satelit komunikasi merupakan stasiun Relay atau Repeater gelombang microwave yang diletakkan di angkasa. Satelit ini menerima sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda.

 

Komunikasi satelit ini banyak memberi keuntungan yaitu lebih banyak informasi yang dapat ditumpangkan dengan menggunakan Microwave frekuensi Gega Hertz, kemudian jangkauan pancarnya luas bahkan dapat menjangkau tempat-tempat terpencil. Satelit komunikasi digunakan untuk mengatasi kendala geografis, mudah, jaringan yang fleksibel dan murah dan cepat untuk menggelar jaringan. Di bandingkan wireless, wireless sulit dalam keadaan geografis, dan juga frekuensi gelombang yang transmitkan dapat terhalang oleh bangunan – bangunan ataupun gedung – gedung.

 

Media transmisi data dengan menggunakan satellite adalah sebuah interkoneksi komunikasi data dengan menggunakan satelit yang diletakan diluar muka bumi dengan ketinggian tertentu dimana pembawa sinyalnya menggunakan frequensi tertentu yang dipancarkan dari stasiun dimuka bumi dan dipantulkan oleh satellite untuk diarahkan ke permukaan bumi lainnya selama masih dalam coverage area satellite tersebut.

 

Untuk pelaksanaan komunikasi, satelit harus mengorbit atau mengelilingi bumi yang berotasi. Orbit yang digunakan adalah orbit Geosynchronous dimana dengan menggunakan orbit ini sebuah satelit dapat menjangkau sepertiga bagian bumi dengan ketinggian 36.000 Km (22.300 Miles) dari permukaan bumi, satelit yang mencapai ketinggian seperti ini memiliki lintasan yang mengelilingi bumi selama 24 jam sehingga akan selalu tampak diam terhadap suatu titik di permukaan bumi.

Satelit dengan menggunakan orbit ini sangat menguntungkan yaitu biaya untuk mengontrol satelit relatif lebih rendah dan hubungan tidak pernah putus. Satelit Intelsat dan Palapa adalah beberapa contoh satelit yang menggunakan orbit Geosynchronus.

Kelebihan Media Transmisi Satelit:

Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi.

VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.

Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis bumi.

Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting.

Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja.

Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.

Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.

Media transmisi satelite(VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.

Kelemahan yang terletak pada media transmisi wireless :

Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.

Harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider.

Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya.

Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.

Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/ debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya.

Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi – satelit – matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa.

Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.

Berdasarkan ulasan – ulasan tersebut, maka terlihat perbandingan media transmisi wireless dan satellite. Kelemahan/kelebihan media transmisi wireless/satellite itu dilihat dari kebutuhan dan keperluan pelanggan/suatu perusahaan tersebut, kemudian dilihat dari sisi pembangunan jaringannya, tempat lokasinya (letak geografis), devicenya dan sisi lainnya. Media transmisi wireless lebih murah dibandingkan media transmisi satellite. Kebanyakan media transmisi wireless digunakan dalam koneksi di tempat umum dan ada juga cabang – cabang perusahaan. Kebanyakan media transmisi satelite (VSAT) digunakan untuk koneksi dalam perusahaan besar. Dilihat dari sisi latency, media transmisi satelite lebih tinggi latency-nya di banding wireless. Kemudian, satelite tidak memperhatikan jarak, jauhnya jarak tidak mempengaruhi, sedangkan pada wireless jarak mempengaruhi frekuensi transmisi data. Pada wireless semakin tinggi gelombang radio maka semakin tinggi bandwidth tetapi jarak semakin pendek. Untuk lokasi, sangat tidak dimungkinkan menggunakan media transmisi wireless di sekitar bangunan atau gedung – gedung tinggi. Hal ini terkesan tidak efektif jika menggunakan media transmisi wireless karena dapat terjadi nLoS ataupun NLoS.

Dilihat dari segi device yang digunakan. Pada satelite transmisi langsung dari satelite, sedangkan media transmisi wireless tergantung device yang digunakan (access point, radio link,dll). Pada satelite menggunakan hub. Pada media transmisi wireless, menggunakan device access point (AP) untuk transmit data, sedangkan media transmisi satelite langsung transmit data dari satelite (VSAT LINK), ada pula menggunakan hub. AP biasanya memiliki daerah cakupan sampai 100 meter, yang biasanya disebut cell atau range. Sehingga untuk jangkauan (area coverage), media transmisi satelite dapat menjangkau lebih jauh dibanding media transmisi wireless. Kemudian, baik media transmisi wireless ataupun satelite memiliki sistem kerja dengan frekuensi yang berbeda.

NETWORK LAYER

Network Layer termasuk layer bagian bawah dari OSI refferensi model, yaitu pada layer ke-3, yang bertanggung jawab terhadap peroutingan pada sebuah internetwork dan pengalamatan. Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address. Device utama pada layer ini adalah Router.

Pada sebuah router, ketika sebuah paket diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut tidak ditujukan untuk router, maka router akan mencari alamat tujuan jaringan pada tabel routing. Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket akan dikirim ke interface tersebut untuk diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk jaringan tujuan tidak ditemukan pada tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut.

Sebelum menjelaskan bagaimana cara network layer bekerja , terlebih baik kita mengetahui apa itu Subnetting Jaringan. Sesuatu jaringan didefinisikan oleh address jaringan-nya / IP address.Sebuah address jaringan dapat mengidentifikasikan suatu jaringan dibawah satu administrasi/kelompok . Secara internal, jaringan itu sendiri dapat dibagi kedalam beberapa jaringan, dimana masing mempunyai address jaringan-nya sendiri. Hal ini kita sebut sebagai “subnetting”.

Dalam melaksanakan tugasnya, network layer harus mengetahui topologi subnet komunitas (yaitu router secara keseluruhan) dan memiliki lintasan yang cicik. Pemilihan router ini harus sangat hati-hati agar saluran komunikasi dan router tidak kelebihan beban, sementara yang lainya berada dalam keadaaan idle.

Masalah-masalah dalam rancangan network layer:

–         transport layer

–         rancangan internal subnet

–         rangkaian viritual dan diagram

Dua jenis paket yang digunakan pada network layer yaitu: data packets dan update rute packets.

· Data packet digunakan untuk mengangkut data pengguna melalui internetwork dan protocol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data tersebut disebut routed protocol. Contoh routed protocol adalah IP dan IPX.

· Route Update packet digunakan untuk meng-update router tetangga tentang jaringan yang terhubung dalam internetwork. Protocol yang mengirimkan paket update rute disebut protokl routing, contoh RIP, EIGRP, dan OSPF. Routing update packets digunakan untuk membantu membangun dan mempertahankan tabel routing pada setiap router.

 

 

Tabel routing yang digunakan dalam router mencakup informasi berikut :

· Network addresses spesifik protocol untuk pengalamatan network. Sebuah router harus mempertahankan tabel routing secara individu karena setiap protocol routing melacak jaringan dengan skema pengalamatan yang berbeda.

· Interface menunjukkan interface mana yang digunakan oleh paket sebagai jalan keluar untuk menuju ke spesifik network.

· Metric merupakan jarak ke network remote. Umumnya pada routing protocol yang berbeda menggunakan metode yang berbeda untuk menghitung jarak ini.

Setiap interface dalam sebuah router adalah suatu jaringan yang terpisah dan harus diberi nomor identifikasi jaringan yang unik setiap host pada jaringan yang terhubung ke router harus dalam satu network.

Beberapa poin tentang router yang harus di ingat:

· Router secara default tidak akan meneruskan paket broadcast atau multicast.

· Router menggunakan logical address dalam header network layer untuk menentukan hop ke router berikut untuk meneruskan.

· Router dapat menggunakan access list. Dibuat oleh administrator untuk mengendalikan keamanan pada paket.

· Router dapat menyediakan fungsi bridging layer jika diperlukan dan dapat secara bersamaan merute interface yang sama.

· Router menyediakan koneksi antara Virtual LAN(VLAN).

· Router dapat menyediakan Quality of Service (QoS) untuk spesifik types dari network traffic

 

Protocol Routing

Protocol layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi routing antar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi informasi routing antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang akan dipakai. Protocol routing meliputi yang berikut:

 

A. Distance Vector( RIP, IGRP, hybrid)
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.

1) RIP

Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.

2) IGRP

IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.

3) Hybrid

Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.

 

B. Link State (OSPF, IS-IS)

Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).

1. OSPF(Open Shortest Path First)

Link state protocol, menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.

 

2. IS-IS (Intermediate System-to-Intermediate System)

IS-IS adalah Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) spesifikasi router dinamis. IS-IS digambarkan dalam ISO/IEC 10589 IS-IS jaringan protokol router antar jaringan Negara yang berfungsi sebagai informasi jaringan Negara. Melalui jaringan tersebut untuk membikin sebuah topologi jaringan. IS-IS maksud utamanya untuk penghubung OSI paket dari CNLP (Connectionless Network Protokol) tapi telah mempunyai kapasitas untuk menghubungkan paket IP. Ketika paket IP terintegrasi dalam IS-IS menyediakan kemampuan untuk menghubungkan protokol luar dari OSI family seperti IP. Serupa dengan OSPF, IS-IS didirikan sebuah arsitektur hierarki dari jaringan tersebut. IS-IS menghasilkan dua tingkatan level, level (1) untuk dalam area dan level (2) untuk antar area.

 

Jenis protocol berdasarkan route

> Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)

Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer Network. Protocol yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh protocol yang meliputi: IP; IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.

>Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)

Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan protocol yang tidak bisa dilewatkan yang mana:

1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address logical.

2. Menggunakan Static – route yang sudah didefinisikan yang tidak bisa diubah.

Switching

Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching yaitu kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu jaringan dan mengirimnya keluar port yang lain pada jaringan lainnya, dan Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir.

Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang kompleks, switching circuits dan paket switching.

Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:

· Jalur ditentukan dari start ke finish

· Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi

· Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama yang digunakan sebagai jaringan telpon.

· Semua paket mengambil jalur yang sama

· Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat

· Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.
Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN switched network.

Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:

· Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.

· Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data

· Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi

· Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda

· Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan

· Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC) antar piranti

· Contoh dari packet switchin gini adalah technology Frame relay pada salah satu layanan koneksi WAN.

 Network Access Layer pada TCPI/IP

Pada TCP/IP menggabungkan layer data link dan physical dari OSI model ke dalam layer network access.Pada layer ini didefinisikan bagaimana penyaluran data dalam bentuk frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara andal. Lapisan ini biasanya memberikan service untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

 

 

 

 

 

 

Contoh network layer

 

Address jaringan secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah address logical piranti – keduanya digunakan untuk mengarahkan (route) messages.

 

ALGORITMA ROUTING

Klasifikasi Algoritma Routing :

1. Global

Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost.

Contohnya adalah algoritma link state.

 

2. Desentrasilasi

• Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga,

• Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan,

• Informasinya ke router tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector.

 

Static Routing dan Dynamic Routing

Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dipelajari oleh router dalam dua metode, yaitu:

• Dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan, disebut Static Routes.

 

• Dikumpulkan melalui proses-proses dinamis yang berjalan di jaringan, disebut sebagaiDynamic Routes.

 

 Static Routing

Routing statik (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuan tertentu (hop router berikutnya).

 

Static route memiliki keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringan karena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikan informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router.

 

Namun tentu dapat dibayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Jadi penggunaan static route cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal ini disebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng-update route table setiap terjadi perubahan konfigurasi jaringan.

 

Dynamic Routing

Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entri-entri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.

 

 

 

Routing dinamik yang popular saat ini mengacu pada dua tipe algoritma yang dikenalkan oleh Bellman Ford dengan algoritma distance vectornya dan oleh Djikstra dengan algoritma link statenya. Cisco kemudian mengembangkan protocol untuk perangkat routernya yang merupakan gabungan dari kedua algoritma tersebut yang diberi nama protocol EIGRP.

 

Algoritma Distance Vector

 

Protokol distance vector bekerja dengan memberikan router-router kemampuan untuk mempublikasikan semua rute-rute yang diketahui (router bersangkutan) keluar ke seluruh interface yang dimilikinya.

 

Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakan neighbor. Jika router-router mempublikasikan rute-rute yang diketahuinya melalui seluruh interface-nya, dan seluruh neighbor menerima routing update, maka setiap router akan juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet suatu jaringan.

 

Beberapa hal berikut ini akan lebih mempermudah memahami konsep dasar distance vector:

• Router secara otomatis akan menambahkan subnet-subnet yang terhubung langsung ke dalam routing table tanpa menggunakan protokol routing.

 

• Router mengirim routing update keluar ke seluruh interface-nya untuk memberitahu rute-rute yang telah diketahuinya.

 

• Router “memperhatikan” routing update yang berasal dari neighbor-nya, sehingga router bersangkutan dapat mempelajari rute-rute baru.

 

• Informasi routing berupa nomor subnet dan suatu metrik. Metrik mendefinisikan seberapa baik rute bersangkutan. Semakin kecil nilai metrik, semakin baik rute tersebut.

 

• Jika memungkinkan, router menggunakan broadcast dan multicast untuk mengirim routing update. Dengan menggunakan paket broadcast atau multicast, seluruh neighbor dalam suatu LAN dapat menerima informasi routing yang sama untuk sekali update.

 

• Jika suatu router mempelajari multirute untuk subnet yang sama, router akan memilih rute terbaik berdasarkan nilai metriknya.

 

• Router mengirim update secara periodik dan menunggu menerima update secara periodik dari router-router neighbor.

 

• Kegagalan menerima update dari neighbor pada jangka waktu tertentu akan menghasilkan pencabutan router yang semula dipelajari dari neighbor.

 

• Router berasumsi bahwa rute yang diumumkan oleh suatu router X, router

next-hop dari rutenya adalah router X tersebut.

 

Beberapa fitur Protokol Distance Vector :

 

a) Route Poisoning

Routing loop dapat terjadi pada protokol distance vector routing ketika router-router memberitahukan bahwa suatu rute berubah dari kondisi valid ke tidak valid. Konvergensi yang lambat akan mengakibatkan router neighbor terlambat mendapat pemberitahuan kondisi tersebut, sehingga router neighbor tetap menganggap rute tersebut valid (dengan hop 1). Ketika router neighbor mengirimkan pemberitahuan keluar ke seluruh interfacenya, router pertama (yang memberitahukan kegagalan hubungan) akan mendapat informasi bahwa hubungan yang tidak valid tersebut dapat dicapai dari router neighbor dengan hop 2. Kedua router akan terus saling memberi informasi rute yang salah tersebut disertai dengan menaikkan informasi hop-nya.

 

 

Dengan Route poisoning, router tidak akan memberitahukan status tidak valid pada suatu rute yang gagal. Tetapi akan tetap memberikan informasi keadaan rute yang gagal dengan status valid. Rute tersebut akan diberi metrik yang sangat besar, sehingga router lain akan menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak valid.

 

b) Split Horizon

Fitur Route poisoning tidak seluruhnya dapat mengatasi kondisi looping. Pada kasus di atas, ketika suatu router memberitahukan suatu rute yang gagal dengan metrik yang sangat besar, router neighbor kemungkinan tidak langsung mendapat pemberitahuan ini. Jika router neighbor kemudian memberitahu rute yang tidak valid tersebut ke router pertama (yang memberitahukan kegagalan hubungan) bahwa rute tersebut dapat dicapai dari dirinya dengan metrik yang jauh lebih baik, maka kondisi di atas dapat terjadi lagi.

 

Split horison mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwa suatu router yang mendapat pemberitahuan update informasi melalui interface x, tidak akan mengirimkan pemberitahuan yang sama ke interface x pula.

 

c) Split Horizon with Poison Reverse

Split horizon with poison reserve merupakan varian dari split horizon. Pada kondisi stabil, router bekerja dengan fitur split horizon. Tetapi ketika suatu rute gagal, router neighbor yang mendapat informasi ini akan mengabaikan aturan split horizon, dan kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut ke router pertama dengan metrik yang sangat besar pula. Metode ini dapat memastikan bahwa seluruh router mendapat informasi yang benar mengenai kondisi rute tersebut.

 

d) Hold-Down Timer

Kondisi looping masih tetap terjadi pada jaringan redundant (jaringan dengan lebih dari satu jalur) walaupun fitur split horizon telah diaktifkan. Hal ini dimungkinkan karena suatu router dalam jaringan dapat memperoleh informasi mengenai rute yang sama melalui lebih dari satu jalur dan router. Oleh karenanya ketika suatu rute diinformasikan tidak valid oleh router bersangkutan, maka router neighbor pada saat yang sama juga mungkin mendapat informasi dari router lain dengan metrik yang masih dapat dijangkau. Informasi rute valid ini (poison) kemudian disampaikan ke router pertama, sehingga kondisi looping akan terjadi.

 

Hold-Down Timer mengatasi masalah ini dengan memberikan aturan bahwa ketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak valid, router tersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternatif ke subnet bersangkutan pada suatu waktu tertentu (hold-down timer).

 

e) Triggered (Flash) Updates

Protokol distance vektor biasanya mengirimkan update secara regular berdasarkan interval waktu tertentu. Oleh karenanya banyak masalah looping terjadi sesaat setelah suatu rute tidak valid. Hal ini disebabkan karena beberapa router tidak segera mendapat informasi ini.

 

Beberapa router mengatasi masalah ini dengan menggunakan fitur triggered updateatau flash update, dimana router akan segera mengirim pemberitahuan update baru sesaat setelah suatu rute tidak valid. Dengan demikian informasi perubahan status rute dapat segera di-forward-kan secara lebih cepat, sehingga pengaktifan hold-down timer di sisi router neighbor juga lebih cepat.

 

RIP dan IGRP

 

RIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)merupakan dua standar protokol routing berbasis distance vector routing protocol. RIP dan IGRP memiliki banyak kesamaan secara logik. Beberapa perbedaan penting dari kedua protokol routing ini diperlihatkan pada tabel berikut ini:

 

Tabel 1. Perbedaan antara RIP dan IGRP

 

 

IGRP Metric memberikan penghitungan yang lebih baik mengenai seberapa baik rute-rute yang ada dibandingkan RIP metric. IGRP metric dihitung menggunakan pengukuranbandwidth dan delay pada interface dimana informasi update diterima. Hal ini akan memberikan arti yang lebih baik dibandingkan metric berdasarkan hop count.

 

RIP menggunakan penghitungan hop untuk besaran metriknya. Ketika informasi update diterima, metrik dari setiap subnet dalam informasi update merupakan jumlah router yang dilalui oleh informasi antara router penerima dengan setiap subnet. Hal ini dapat dilakukan karena sebelum mengirim informasi update, router akan menambah satu nilai metrinya untuk setiap subnet.

 

Algoritma Link State

Algoritma dasar kedua yang digunakan dalam proses routing adalah algoritma link-state. Algoritma routing link-state-based dikenal juga sebagai shortest path first (SPF). Algoritma ini mengelola suatu database kompleks dari informasi topologi. Jika algoritmadistance vector tidak memiliki informasi spesifik mengenai jaringan-jaringan jauh dan tidak mengetahui router-router jauh, maka algoritma routing link-state mengelola secara penuh pengetahuan mengenai jarak router dan bagaimana mereka terhubung.

 

Routing link-state menggunakan link-state paket (LSP), suatu database topologi, algoritma SPF, yang menghasilkan SPF tree, dan pada akhirnya akan dihasilkan routing tabledari jalur dan port untuk setiap jaringan.

Routing link-state memiliki keunggulan pada jaringan besar karena beberapa alasan berikut:

• Protokol link-state hanya mengirim update dari topologi yang berubah saja.

•  Periode update lebih jarang dibanding protokol distance vector.

• Routing link-state dapat disegmentasi ke dalam hirarki-hirarki area yang dapat membatasi jangkauan perubahan-perubahan rute.

• Mendukung classless addressing.

• Routing link-state mengirim subnet mask bersama dengan update routing.

 

 

Protokol routing link-state mengurangi trafik broadcast karena protokol ini tidak secara periodik melakukan broadcast ataupun mengirimkan seluruh isi table routing-nya ketika melakukan broadcast. Protokol routing link-state melakukan pertukaran salinan lengkap tabel rutenya ketika inisialisasi berlangsung. Selajutnya pertukaran update rutenya dilakukan secara multicast dan hanya pada saat terjadi perubahan (dibangkitkan oleh perubahan topologi). Dengan demikian kondisi ini memungkinkan hanya perubahan saja yang dikirim ke router-router lain, bukan seluruh route table-nya.

Berbeda dengan protokol distance vector, protokol link-state harus menghitung informasi metrik rute yang diterimanya. Router akan menghitung seluruh cost yang berhubungan dengan link pada setiap rute untuk mendapatkan metrik rute-rute yang terhubung. Hal ini mengakibatkan router-router yang menggunakan protokol link-state bekerja lebih berat dan memerlukan lebih banyak memory serta siklus pemrosessan.

 

Tabel 2. Perbandingan Protokol Link-State dan Distance Vector.

 

 

 

Open Shortest Path First (OSPF)

 

OSPF adalah protokol routing yang diperuntukkan bagi jaringan IP dengan Interior Gateway Protocol (IGP) oleh working group dari Internet Engineering Task Force (IETF). OSP memiliki dua karakteristk utama, yaitu open standard dan berbasis pada algoritma SPF yang kadangkala direferensikan dengan algoritma Dijkstra (seseorang yang memiliki kontribusi pembuatan algoritma SPF).

 

Proses dasar pembelajaran rute-rute OSPF untuk pertamakalinya umumnya:

• Setiap router menemukan neighbor melalui setiap interface-nya. Daftar setiap neighbor di simpan dalam tabel neighbor.

• Setiap router menggunakan protokol tertentu untuk bertukar informasi topologi (LSA) dengan neighbor-nya.

• Setiap router menyimpan informasi topologi yang dipelajarinya dalam database topologi.

• Setiap router menjalankan algoritma SPF pada database topologinya untuk menghitung rute-rute terbaik dari setiap subnet di database.

• Setiap router menyimpan rute-rute terbaik ke setiap subnet ke dalam table routing-nya

 

Beberapa fitur Protokol link state :

a. Steady-State Operation

Tidak seperti protokol distance vector, protokol link-state menjaga hubungan dengan neighbor melalui pengiriman paket-paket kecil secara tak berkala dan jarang (kadang-kadang). OSPF menyebut paket kecil ini dengan Hello packets.

 

Hello packet secara sederhana mengidentifikasi subnet dan keaktifan link serta router neighbor.

 

Ketika router gagal menerima paket Hellos dari neighbor pada suatu interval tertentu (dinamakan dead interval), router akan mempercayai bahwa router bersangkutan mengalami kegagalan dan menandainya dengan “down” pada database topologi-nya. Kemudian router berhenti menerima paket Hello dan mulai menjalankan Dijkstra untuk menghitung kembali rute-rute baru.

 

b. Loop Avoidance

Algoritma SPF mencegah loop yang secara natural telah dilakukan bersamaan dengan pemrosessan database topologi, sehingga tidak diperlukan fitur loop-avoidance sepertisplit horizon, poison reserve, hold down timer, dan lain sebagainya.

 

 

c. Scalling OSPF Through Hierarchical Design

Pada jaringan besar dengan ratusan router, waktu konvergensi OSPF dapat melambat, dan membutuhkan banyak memory, serta pembebanan prosessor.

 

Masalah ini dapat diringkas sebagai berikut:

• Pada topologi database yang besar dibutuhkan lebih banyak memory dalam setiap router.

 

• Pemrosessan database topologi yang besar dengan algoritma SPF membutuhkan daya pemrosesan yang bertambah secara eksponensial sebanding dengan ukuran database topologi.

 

• Satu perubahan status interface (up ke down atau down ke up) memaksa setiap router untuk menjalankan SPF lagi.

 

Meskipun demikian, tidak ada definisi yang tepat untuk mendeskripsikan “jaringan besar”. Sebagai patokan (sangat umum, bergantung pada desain, model, router, dan lain-lain), untuk jaringan dengan paling sedikit 50 router dan 100 subnet, fitur OSPF scalabilityseharusnya digunakan untuk mengurangi problem di atas.

 

d. OSPF Area

Penggunaan OSPF area dapat memecahkan banyak (tidak semuanya) permasalahan mendasar ketika menjalankan OSPF pada jaringan besar. OSPF area memecah-mecah jaringan sehingga router dalam satu area lebih sedikit mengetahui informasi topologi mengenai subnet pada area lainnya.

 

Dengan database topologi yang lebih kecil, router akan mengkonsumsi memory dan proses yang lebih sedikit.

 

OSPF menggunakan istilah Area Border Router (ABR) untuk mendeskripsikan suatu router yang berada diantara dua area (perbatasan).

 

Suatu ABR memiliki database topologi untuk kedua area tersebut dan menjalankan SPF ketika status link berubah pada salah satu area. Penggunaan area tidak selamanya mengurangi kebutuhan memory dan sejumlah penghitungan SPF untuk router ABR.

e. Stub Area

OSPF mengijinkan pendefinisian suatu area sebagai stub area, sehingga dapat mengurangi ukuran database topologi. OSPF juga mengijinkan varian area lain yang dapat mengurangi ukuran database topologi, dimana juga akan mempercepat pemrosessan algoritma SPF.

 

Tipe area terbaru saat ini adalah Totally Not-So-Stubby Area (TNSSA).

 

Balanced Hybrid Routing Protocol

Cisco menggunakan istilah balanced hybrid untuk mendeskripsikan protocol routing yang dipakai oleh EIGRP (enhanced IGRP). Hal ini dikarenakan EIGRP memiliki beberapa fitur seperti protokol distance vector dan protokol link-state.

 

EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop.

 

EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state.

 

Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protokol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loopavoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protokol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan),

 

EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan. Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protokol ini Cisco-proprietary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution.

Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router diantara dua protokol link-state (OSPF dan EIGRP).

Tabel 3. Fitur EIGRP dibandingkan dengan OSPF dan IGRP.

 

*EIGRP menggunakan metrik yang sama seperti IGRP, kecuali penskalaan metrik dikalikan dengan 256.

 

ALGORITMA PENGENDALIAN KEMACETAN

Pengendalian kemacetan mengacu pada teknik dan mekanisme yang  baik dapat mencegah kemacetan, sebelum itu terjadi, atau menghapus kemacetan setelah terjadi. Secara umum kita dapat mekanisme pengendalian  kemacetan kedalam kategori  besar  yaitu putaran terbuka pengendalian kemacetan  (pencegahan) dan putaran tertutup pengendalian kemacetan (pengangkatan).

Kontrol Kemacetan di TCP

Kita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan pengendalian kemacetan untuk menghindari kemacetan atau mengurangi kemacetan pada jaringan. Dalam algoritma menghindari kemacetan, ukuran kemacetan meningkat bila jendela penambahan sampai kemacetan terdeteksi.

     Kemacetan Deteksi: multiplikatif Penurunan jika kemacetan terjadi, kemacetan ukuran jendela harus dikurangi. Satu-satunya cara pengirim dapat menebak kemacetan yang memiliki terjadi adalah dengan kebutuhan untuk Retransmisi segmen. Namun, retransmissi dapat terjadi pada salah satu dari dua kasus: ketika suatu kali waktu keluar atau ketika tiga

     ACK diterima. Dalam kedua kasus, ukuran ambang terjatuh ke satu-setengah, turun perkalian. Sebagian besar implementasi TCP memiliki dua reaksi:

1.  Jika batas waktu terjadi, ada kemungkinan lebih kuat dari kemacetan, segmen telah

mungkin telah jatuh pada jaringan, dan tidak ada berita tentang segmen dikirim.

Dalam hal ini TCP bereaksi kuat:

A. Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.

B. Hal set cwnd dengan ukuran satu segmen.

C. Dimulai fase lambat mulai lagi.

2.   Jika tiga ACK diterima, ada kemungkinan lebih lemah dari kemacetan; segmen

mungkin telah menurun, tetapi beberapa segmen setelah itu mungkin telah tiba dengan

selamat tiga ACK diterima. Hal ini disebut transmisi cepat dan pemulihan sistem yang

cepat. Dalam hal ini kasus, TCP memiliki reaksi yang lebih lemah:

A. Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.

B. Hal set cwnd dengan nilai ambang (beberapa implementasi menambahkan tiga segmen

    ukuran untuk ambang batas).

C. Dimulai fase menghindari kemacetan.

 

Menghindari Kemacetan

Untuk menghindari kemacetan, protokol Frame Relay menggunakan 2 bit dalam bingkai secara eksplisit memperingatkan sumber dan tujuan adanya kemacetan. BECN Pemberitahuan mundur kongesti eksplisit (BECN) sedikit memperingatkan pengirimkongesti dalam jaringan. Orang mungkin bertanya bagaimana hal ini dilakukan karena bingkai perjalanan jauh dari pengirim. Bahkan, ada dua metode: Switch dapat menggunakan respon frame dari penerima (full-duplex mode), atau tombol dapat menggunakan standar konektortion untuk mengirim frame khusus untuk tujuan tertentu. Pengirim dapat merespon peringatan ini hanya dengan mengurangi tingkatdata.

 

memperingatkan penerima kemacetan di jaringan. Hal ini mungkin muncul bahwa penerima tidak dapat melakukan apa saja untuk meringankan kemacetan. Namun, protokol Frame Relay mengasumsikan bahwa pengirim dan penerima yang berkomunikasi satu sama lain dan menggunakan beberapa jenis aliran pengendalian pada tingkat yang lebih tinggi

 

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 10

BAB      I

  1. 1.      PENDAHULUAN

 

1.1.   Latar Belakang

Jaringan komputer merupakan teknologi yang sudah banyak digunakan dalam pertukaran informasi.Dengan menggunakan jaringan komputer orang dapat bertukar informasi secara cepat dan efisien.Apalagi setelah berkembangnya internet, maka keterbatasan informasi sudah tak lagi menjadi permasalahan yang berarti. Kemudian ditambah lagi dengan adanya protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yang mendukung teknologi WWW (World Wide Web) yang membuat pertukaran informasi menjadi lebih menarik dan interaktif

Manusia merupakan makhluk social yang berarti membutuhkan sesorang yang lain dalam kehidupannya yang juga dapat diartikan sebagai makhluk yang interaktif. Dibalik kehidupan manusia yang social tersebut, manusia juga senantiasa memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan yang ikhwal dibutuhkan oleh manusia adalah informasi yang tentunya sebagai gagasan utama dalam perkembangan manusia itu sendiri. Informasi tidak hanya untuk mengetahui sesuatu hal tetapi juga untuk melakukan suatu hal.

Seiring dengan perkembangan modernisasi dewasa ini, pekerjaan manusia menjadi lebih rumit dan memiliki konpleksitas bedaya tinggi dalam pengerjaannya. Hal terpenting dalam perkembangan dan dalam penyelesaian dari berbagai masalah belakangan ini adalah bagaiman sesorang memperoleh data yang akurat, fleksibel, dan mudah didapatkan. Hal ini tentunya memicu pemikiran manusia untuk menindak lanjuti akar masalah tersebut dengan membuat sebuah jaringan yang mampu menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya. Baik itu dalam suatu area tertentu yang tertutup maupun yang lebih meluas dan mengglobal

Melihat tingginya kebutuhan akan informasi, dan menindak lanjuti atas kesulitan dalam penyaluran informasi tersebut.

 

 

 

BAB      II

  1. 2.      Data link layer

Tugas utama data link layeradalahsebagaifasilitastransmisi data dan mentransformasi data tersebutkesaluran yang bebas darikesalahantransmisi. Sebelumditeruskankenetworklayer, datalink layermelaksanakan tugas inidenganmemungkinkanpengirimmemecah-mecah data input menjadisejumlah data frame (biasanyaberjumlahratusanatauribuan byte). Kemudian data link layermentransmisikanframetersebut secara berurutan, dan memprosesacknowledgementframe yang dikirimkembaliolehpenerima. Karenaphysicallayermenerima dan mengirimaliran bit tanpamengindahkanartiatauarsitekturframe, makatergantung pada data link layer-lahuntukmembuat dan mengenali batas-batas frameitu. Halini bisa dilakukandengan cara membubuhkan bit khususkeawal dan akhirframe. Bila secara insidentalpola-pola bit ini bisa ditemui pada data, makadiperlukanperhatiankhususuntukmenyakinkanbahwapolatersebuttidak secara salahdianggapsebagai batas-batas frame.

Terjadinyanoise pada salurandapatmerusakframe. Dalamhalini, perangkatlunak data link layer pada mesinsumberdapatmengirimkembaliframe yang rusaktersebut. Akantetapitransmisiframe sama secara berulang-ulang bisa menimbulkanduplikasiframe. Frameduplikatperludikirim apabila acknowledgementframedaripenerima yang dikembalikankepengirimtelahhilang. Tergantung pada layerinilahuntukmengatasimasalah-masalah yang disebabkanrusaknya, hilangnya danduplikasiframe. Data link layermenyediakanbeberapakelaslayananbaginetworklayer. Kelaslayananinidapatdibedakandalamhalkualitas dan harganya.

Masalah-masalahlainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalahmengusahakankelancaranprosespengiriman data daripengirim yang cepatkepenerima yang lambat. Mekanismepengaturanlalu-lintas data harusmemungkinkanpengirimmengetahuijumlahruang buffer yang dimilikipenerima pada suatusaattertentu. Seringkalipengaturanaliran dan penanganan error inidilakukan secara terintegrasi.

 

 

 

            Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Saluran yang dapatmengirim data pada keduaarahnya juga bisa menimbulkanmasalah. Sehinggadengandemikianperludijadikanbahanpertimbanganbagi software data link layer. Masalah yang dapattimbul di siniadalahbahwaframe-frameacknoeledgement yang mengalirdari A ke B bersaingsalingmendahuluidenganalirandari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggybacking) telah bisa digunakan.

            Jaringanbroadcastmemilikimasalahtambahan pada data link layer. Masalahtersebutadalahdalamhalmengontrolakseskesaluran yang dipakaibersama. Untukmengatasinyadapatdigunakansublayerkhusus data link layer, yang disebutmediumaccesssublayer.

Rangkaiankomunikasiseringmembuatkesalahan, memilikilaju data yang terbatasdanterdapat delay propagasi yang tidaknolantarasaat bit dikirimkandengansaat bit diterima. Keterbatasaninimempunyaiimplikasipentingbagiefisiensipemindahan data.
Tugasutamadari data link layer adalahsebagaifasilitastransmisi data mentahdanmentransformasi data tersebutkesaluran yang bebasdarikesalahantransmisi. Sebelumditeruskanke Network Layer, lapisan data link melaksanakantugasinidenganmemungkinkanpengirimmemecah-mecah data input menjadisejumlah data frame (biasanyaberjumlahratusanatauribuan byte). Kemudianlapisan data link mentransmisikan frame tersebutsecaraberurutandanmemproses acknowledgement frame yang dikirimkembaliolehpenerima. Karenalapisanfisikmenerimadanmengirimaliran bit tanpamengindahkanartiatauarsitektur frame, makatergantungpadalapisan data-link-lahuntukmembuatdanmengenalibatas-batas frame itu. Hal inibisadilakukandengancaramembubuhkan bit khususkeawaldanakhir frame.

 

 

 

 

 

2.1              JendelaGeser

 

            Jendelageser protocol merupakanjumlahmaksimum data yang dapatditransmisikanolehpengirim, sebelumtibapadasuatutitikdimanapesan acknowledgment harusdikirimkanbalikolehpenerima.Ukuranjendelainidesepakatiolehkeduabelahpihak, yaitupengirimdanpenerima.
            Protokol data link dapatmemberikankontrolkesalahanuntukmengirimulang frame rusakatauhilang. Untukmencegahpengirimcepatdarimendudukipenerimalambat, protokol data link jugadapatmemberikankontrolaliran.Mekanisme sliding window secaraluasdigunakanuntukmengintegrasikankontrol error dankontrolalirandengancara yang nyaman. Sliding window protokoldapatdikategorikandenganukuranjendelapengirimdanukuranjendelapenerima.Ketikakeduanyasamadengan 1, protokoladalah stop-dan-tunggu. 

Ketikajendelapengirimlebihbesardari 1, misalnya, untukmencegahpengirimdarimemblokirdi sirkuitdengan delay propagasipanjang, penerimadapatdiprogrambaikuntukmembuangsemua frame selain yang berikutnyasecaraberurutanatau buffer out-of order-frame sampaimerekadibutuhkan.

 

  1.  Protokol 1dirancanguntuklingkunganbebasdarikesalahan di manapenerimadapatmenanganialiran dikirimkesana. 
  2. Protokol 2masihmenganggaplingkunganbebasdarikesalahantetapimemperkenalkankontrolaliran.
  3. Protokol 3 menanganikesalahandenganmemperkenalkannomorurutdanmenggunakanalgoritma stop-and-tunggu. 
  4.  Protokol 4 memungkinkankomunikasiduaarahdanmemperkenalkankonsepmembonceng. 
  5. Protokol 5 menggunakanprotokoljendelageserdengankembali N.
  6. Akhirnya, protokol 6 menggunakanulangiselektifdanpengakuannegatif.

 

2.2              Spesifikasi dan verifikasi jendela protocol

Spesifikasi merupakan deskripsi dari apa yang ingin dibuat tanpa menjabarkan bagaimana cara membuat hal itu. Dari spesifikasi ini dapat kita kembangan beberapa implementasi, baik yang diimplementasikan secara manual (hand crafted) oleh disainer yang sudah berpengalaman, atau dapat diimplementasikan secara otomatis melalui “automatic synthesis”. Spesifikasi dan implementasi memiliki tingkat abstraksi yang berbeda.Misalnya untuk disain perangkat keras dijital, di spesifikasi dapat dalam bentuk “behavioral specification” sementara dalam implementasi sudah dalam bentuk “logic gates”. Gambar 1Proses Disain Dari sebuah implementasi, dapat dihasilkan implementasi yang lain. Proses ini disebut translasi (translation). Contoh proses translasi adalah ketika kita melakukan proses optimasi. Misalnya kita sudah memiliki sebuah rangkaian dalam tingkat logic gates, kemudian kita ingin mengoptimasi luas (area) dari implementasi agar dapat dicapai area yang sekecil mungkin sehingga hemat Silicon atau apapun yang digunakan untuk mengimplementasi, proses translasi inilah yang kita lakukan. Dalam hal ini, tingkat abstraksi dari input rangkaian dan keluarannya berada dalam tingkat abstraksi yang sama.

 

Setelah implementasi diperoleh, tentunya kita ingin menguji atau membandingkan implementasi itu dengan spesifikasi awalnya.Untuk hal ini ada dua alur, yaitu validasi dan verifikasi. Validasi adalah mekanisme yang umum dilakuan disainer, yaitu post simulation atau testing. Pada proses ini disainer mengambil beberapa sampel atau test pattern yang kemudian diumpankan kepada disain yang ingin diuji. Validasi umumnya digunakan untuk menguji apakah implementasi betul-betul disain yang diinginkan oleh penguji.Dalam hal ini validasi hanya menguji sebagian (subset) dari sistem.Selain validasi, dalam paradigma yang baru, ada juga verifikasi .Verifikasi di sini membuktikan bahwa implementasi memang betul-betul mengimplementasikan spesifikasi.

 

2.3              Contoh protocol-protocol Datalink


2.
3.1 Ethernet untuk jaringan area lokal (multi-node)

            Ide awal Ethernet berkembang dari masalah bagaimana menghubungkan dua atau lebih host yang menggunakan medium yang sama dan mencegah interferensi sinyal satu sama lain. Masalah multiple access ini telah dipelajari pada awal tahun 1970-an di University of Hawaii. Sebuah sistem yang disebut Alohanet dikembangkan untuk memungkinkan berbagai stasiun di Hawaii dapat berbagi frekuensi radio. Hasil ini kemudian membentuk dasar untuk akses Ethernet yang dikenal sebagai metode akses CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection).

Ethernet dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Pusat Riset Palo Alto Research Center (PARC) milik perusahaan Xerox pada tahun 1972. Perlu diketahui bahwa Bob Metcalfe adalah seorang insinyur lulusan MIT, penyandang gelar Ph.D dari Harvard, pendiri perusahaan 3Com, dan pernah bekerja sebagai editor di majalah InfoWorld. Pada awalnya ethernet dirancang oleh Robert Metcalfe untuk menghubungkan sebuah PC ke sebuah printer laser. Ethernet versi II dikeluarkan pada tahun 1975 dan didesain untuk menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per detik melalui kabel sepanjang satu kilometer. Versi ini lebih dikenal dengan sebutan DIX, yang merupakan huruf-huruf pertama dari ketiga perusahaan yang mendukung standar ini, yaitu Digital Equipment Coorporation (DEC), Intel dan Xerox yang sampai saat ini masih banyak digunakan pada jaringan. Teknologi ini menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisinya. Proses standardisasi teknologi Ethernet disetujui pada tahun 1980oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE ini selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan keandalannya, ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan.

Apabila komputer belum memiliki port untuk LAN, maka dapat menggunakan Ethernet Card yang dipasangkan pada slot ekspansi. Ethernet card memiliki port untuk koneksi kabel koaksial ataupun twisted pair. Konektor yang digunakan adalah BNC dan RJ-45. Namun, ada juga Ethernet Card yang memiliki konekstor AUI yang dapat dikoneksikan dengan kabel koaksial, twisted pair, atau serat optik.

Kartu Ethernet memiliki nomor MAC (Media Access Control) sejumlah 48 bit. Nomor MAC adalah nomor unik seperti halnya IP address, sehingga tidak akan ada nomor MAC yang sama pada setiap Ethernet Card. Nomor unik yang terdiri dari 48 bit dikelompokkan menjadi 6 bagian yang masing-masing terdiri dari 8 bit, contohnya 00 00 1B 62 21 e7. Tiga bagian pertama adalah kode perusahaan pembuat chip Ethernet. Kartu Ethernet yang ada dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

  1. 10Base5, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel koaksial dengan diameter 0,5 inci dan berwarna kuning. Topologi yang digunakan menggunakan Topologi Bus. Jangkauan jarak maksimum 500 meter. Apabila ditambahkan repeater (penguat) akan dapat mencapai jarak ±2,5 km. Kecepatan transmisi data 10 Mbps.
  2. 10Base2, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel koaksial dengan diameter 5 mm. Topologi yang digunakan berbentuk Bus. Jangkauan jarak maksimum 185 m dan kecepatan transmisi data 10 Mbps.
  3. 10BaseT, tipe kartu Ethernet menggunakan kabel twisted pair. Topologi yang digunakan adalah Star. Jangkauan jarak maksimum 100 m dan kecepatan transmisi data 100 Mbps.
  4. 10BaseF, tipe Ethernet yang menggunakan kabel serat optik (fiber optic). Topologi yang digunakan adalah star. Jangkauan jarak sampai dengan 2000m. Untuk transmisi output dan input menggunakan kabel yang berbeda. Kecepatan transmisi data mencapai 100 Mbps.
  5. 100BaseT series, tipe Ethernet menggunakan kabel twisted pair. Tipe ini memiliki beragam metode akses. Kecepatan transmisi data mencapai 20-200 Mbps.

 

            2.3.2 Point-to-Point Protocol (PPP)

Point-to-Point Protocol (PPP)  adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna.Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan.
            Arsitektur dasar PP berlapis dan lapisan paling bawah adalah LCP atau Link Control Protocol. Link Control Protocol bertanggung jawab untuk membuat sambungan. Internet Packet control protocol atau IPCP mengirim dan menerima paket-paket melalui link yang didirikan oleh Link Control Protocol atau LCP.

Cara Kerja Dan Fungsi Point to Point Protocol – PPP

  1. Point to Point protocol- PPP mengikuti sistem notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up klien dan IP address
  2. PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentication Protocol yang menggunakan handshake server dengan dial up sebagai otentikasi.
  3. PPP memungkinkan berbagai jenis protokol berfungsi pada platform dan pada link yang sama.
  4. PPP juga selain itu  memeriksa link yang dibentuk oleh protokol termasuk yang disebut dengan fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
  5. Fungsi Point to Protokol yang utama adalah  memeriksa apakah kondisi line atau saluran telepon yang sedang beroperasi bekerja dengan baik. Point to Point Protocol juga memeriksa password dan setelah melalui semua pemeriksaan awal kemudian menetapkan koneksi dengan ISP dan melakukan permintaan alamat IP.

Alamat IP ini digunakan oleh Point to Point protocol di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua protokol jaringan lainnya dan server selama koneksi berlangsung. PPP juga mengangkut paket-paket informasi dari satu server ke yang lainnya  menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta  informasi.

Ada banyak protokol jaringan termasuk frame Point to Point protocol yang bekerja bersamaan untuk mengirim dan menerima data pada jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan diterima pada jaringan disebut frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti format standar untuk semua frame yang mengirim  atau menerima.

Point to Point Protocol mengikuti  format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan. Format yang umum digunakan oleh Point to Point Protocol adalah Link Control Protocol, dan authentication protocols lainnya seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga memiliki beragam versi disebut PPP multilink protocol. Protokol-protokol ini digunakan untuk mengangkut potongan-potongan kecil data pada link.

Di antara tiga protokol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan informasi.Hal ini juga mengotentikasi rekan pada link yang dengan mengenali informasi yang sedang dikirim pada link.Ini adalah fitur yang membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.

2.3.3 HDLC(The High Level Data Link Control)

Protokol HDLC (The High Level Data Link Control) adalah protokol yang digunakan dengan WAN (Wide-Area Networks) yang secara luas dapat mengatasi kerugian-kerugian yang ada pada protokol-protokol yang berorientasi karakter seperti BiSynch, yaitu yang hanya dapat bekerja secara Half-Duplex dan penggunaan karakter DLE untuk mendapatkan transparansi pesan. Dua protokol utama dalam HDLC adalah LAPB untuk sambungan titik-ke-titik dan RNM untuk sambungan ke banyak titik.

Pada saat pesan-pesan biner murni, misalnya karakter tak terpisah, dikirimkan lewat satu kanal, Acknowledgement dapat dikirimkan lewat kanal yang lain dengan arah yang berlawanan. Station pengirim akan mengirimkan serangkaian blok data secara kontinu dan hanya berhenti jika menerima pemberitahuan bahwa blok mengandung kesalahan. Pada saat isyarat NAK diterima, beberapa blok lain setelah blok yang berisi kesalahan sudah terkirim. Blok-blok yang dikirimkan harus diberi nomor sehingga dapat diidentifikasi secara terpisah. Setiap blok harus disimpan pada pengirim untuk selang waktu yang diperlukan pada sebuah pemberitahuan kesalahan yang diterima.

 

Misalnya, anda memiliki point to point leased line yang menghubungkan dua lokasi, di dua kota yang berbeda. HDLC akan menjadi protokol dengan palingsedikit konfigurasi yang diperlukan untuk menghubungkan dua lokasi. HDLC akan berjalan di atas WAN, antara dua lokasi. Setiap router akan de-encapsulating HDLC dan di drop-off di LAN.

 

HDLC melakukan error correction, seperti halnya Ethernet.HDLC Versi Cisco sebenarnya eksklusif karena menambahkan Tipe protokol. Dengan demikian, Cisco HDLC hanya dapat bekerja dengan perangkat Cisco lainnya, tidak pada perangkat lain.

a)      Konfigurasi Protokol HDLC

Bingkai HDLC yang dikirimkan dapat berupa bingkai supervisor (supervisory frame) atau data pesan. Bingkai supervisor digunakan untuk konfirmasi penerimaan bingkai informasi secara benar, kondisi siap dan sibuk, dan untuk melaporkan urutan bingkai yang berisi kesalahan. Format bingkai HDLC ditunjukkan pada gambar berikut :

Awal dan akhir pesan ditandai dengan bendera mulai dan berhenti yang berisi sejumlah bit dengan pola 01111110. Bendera mulai digunakan untuk menentukan sinkronisasi detak penerima dengan detak pengirim. Jika ada dua atau lebih bingkai yang berturutan, maka hanya diperlukan sebuah bendera karena bendera berhenti untuk sebuah bingkai dapat diperlakukan sebagai bendera mulai bagi bingkai berikutnya. Hal ini dapat disajikan sebagai berikut :

data asli  00111111 maka harus diubah menjadi  00011111 dan dikirimkan, penerima menerima 00011111 akan diubah menjadi data asli yaitu  00111111. 

 

b)     Medan Alamat

Medan alamat 8-bit (kadang-kadang 16-bit) menunjukan alamat station kedua yang dituju; hal ini tidak diperlukan pada sambungan titik-ke-titik, meskipun sering juga ditambahkan pada saat  station primer mengirim ke jaringan, medan alamat akan mengidentifikasikan station primer yang diinginkan. Jika pengiriman data ke arah sebaliknya, medan alamat menunjukan station sekunder ke station primer. Station primer tidak mempunyai alamat.

c)      Medan Kendali

Medan kendali 8-bit (kadang-kadang 16-bit), yang menunjukan fungsi bingkai, berada pada salah satu dari tiga format bingkai ; supervisory, informasi dan tak bernomor. Ketiga format ini dapat dilihat pada gambar berikut :

d)     Bingkai pemeriksa urutan

Bingkai pemeriksa urutan dengan panjang 16 bit akan memeriksa data yang diterima untuk mencari kesalahan dengan menggunakan Cyclic Redundancy Check (CRC) 16 bit berdasar rekomendasi ITU-T V41.  CRC digunakan untuk membangkitkan suku banyak X16 + X12 + X5 + 1. Karakter pemeriksa blok akan dihitung dari medan alamat, kendali dan informasi untuk membentuk pemeriksa urutan bingkai. Jika bingkai yang diterima bebas dari kesalahan, pencacah penerima N(r) ditambah dengan 1.

 

 

 

 

 

 

 

 

2.3.4 Frame-Relay

 

Frame Layer adalah protokol standar untuk LAN internetworking yang menyediakan metode cepat dan efisien dari transmisi informasi dari perangkat pengguna untuk jembatan LAN dan router. Protokol Frame Relay menggunakan bingkai terstruktur mirip dengan LAPD, kecuali bahwa frame header diganti dengan header Frame Relay lapangan byte-2. The Frame Relay header berisi bidang-DLCI ditentukan pengguna, yang merupakan alamat tujuan dari bingkai. Ia juga berisi kemacetan dan status sinyal jaringan yang mengirimkan kepada pengguna. Frame Relay frame ditransmisikan ke tujuan dengan cara sirkuit virtual (jalur logis dari suatu titik yang berasal dalam jaringan) ke titik tujuan. Sirkuit Virtual mungkin permanen (PVC) atau diaktifkan (SVC). PVC administratif ditetapkan oleh pengelola jaringan untuk koneksi point-to-point khusus; SVC ditetapkan di-oleh-panggilan dasar panggilan.

1)      Keuntungan Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif yang menarik untuk kedua saluran yang berdedikasi dan jaringan X.25 untuk menghubungkan LAN ke jembatan dan router. Keberhasilan protokol Frame Relay didasarkan pada dua faktor yang mendasari berikut :

• Sirkuit virtual mengkonsumsi bandwidth hanya ketika mereka data transportasi. Sirkuit virtual yang dapat eksis secara bersamaan di sebuah saluran transmisi yang diberikan. Selain itu, masing-masing perangkat dapat menggunakan lebih dari bandwidth yang diperlukan, dan dengan demikian beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi.

• Peningkatan keandalan jalur komunikasi dan meningkatkan kecanggihan penanganan kesalahan pada akhir stasiun memungkinkan protokol Frame Relay untuk membuang frame yang salah dan karena itu menghilangkan kesalahan-memakan waktu proses penanganan.

2)      Struktur Frame Relay

Standar untuk protokol Frame Relay telah dikembangkan oleh ANSI dan CCITT secara bersamaan. Spesifikasi LMI terpisah pada dasarnya telah dimasukkan ke dalam spesifikasi ANSI. Pembahasan berikut struktur protokol termasuk poin utama dari spesifikasi ini.

Frame Relay struktur rangka didasarkan pada protokol LAPD. Dalam struktur Relay Frame, frame header berubah sedikit berisi Data Link Connection Identifier (DLCI) dan bit kemacetan, di tempat alamat normal dan bidang kontrol. Frame Relay ini header baru adalah 2 byte panjang dan memiliki format berikut

a)      DLCI : 10-bit bidang DLCI merupakan alamat frame dan berkaitan dengan suatu PVC.

b)      C / R : mengelompokkan apakah frame adalah perintah atau respons.

c)      EA : Extended lapangan Alamat menandakan sampai dua byte tambahan di header Frame Relay, sehingga sangat memperluas jumlah alamat yang mungkin.

d)     FECN : Forward Explicit Congestion Pemberitahuan (lihat ECN di bawah).

e)      BECN : Backward Congestion eksplisit Pemberitahuan (lihat ECN di bawah).

f)       DE : Buang Eligibility.

 

 

 

BAB      III

  1. 3.  SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS

Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.

Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai “collision” (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan.menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai “lampu lalu lintas” yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision

Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada dua buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:

1)          Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)

CSMA/CD merupakan teknik medium access control (MAC) yang paling banyak digunakan pada topologi bus dan star dewasa ini. Versi orisinil baseband dari teknik ini pertama kali dirancang dan dipatenkan oleh Xerox sebagai bagian dari Ethernet LAN yang dikembangkannya..Sedangkan versi broadband –nya dirancang dan dipatenkan oleh MITRE sebagai bagian dari MITREnet LAN yang dikembangkannya.Semua pengembangan ini menjadi dasar bagi standar IEEE 802.3 untuk CSMA/CD. Sebelum melihat lebih detail mengenai CSMA/CD ada baiknya kita melihat terlebih dahulu beberapa teknik sebelumnya sebagai dasar pengembangan CSMA/CD

Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak membutuhkan metode ini).CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya.CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).

CSMA/CD, meskipun lebih efisien, tetap saja memiliki satu kelemahan. Ketika dua frame tubrukan, media transmisi tetap tak dapat terpakai selama waktu transmisi dari kedua frame yang rusak tersebut. Untuk frame-frame yang panjang, dibandingkan waktu propagasi, jumlah kapasitas yang terbuang cukup besar.Kapasitas yang terbuang ini dapat dikurangi jika sebuah station tetap mendengarkan (listen) media transmisi selama pengiriman data. Hal inilah yang membawa beberapa aturan baru dalam CSMA/CD, sebagai berikut:

a)      Jika media transmisi dalam keadaan idle, lakukan transmit, jika tidak lakukan step 2.

b)      Jika media transmisi sibuk, tetap mendengarkan sampai media idle, kemudian segera transmit.

c)      Jika tubrukan terdeteksi selama transmisi data, transmit sebuah sinyal jamming singkat untuk meyakinkan bahwa semua station mengetahui bahwa telah terjadi tubrukan, dan menghentikan transmisi.

d)     Setelah melakukan transmit sinyal jamming, tunggu selama beberapa waktu, kemudian coba untuk melakukan transmit kembali (ulangi dari step 1).

 

2)      Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)

CSMA/CA singkatan dari Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance,merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions. CSMA/CA menghabiskan traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk tidak broadcast.tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions.

Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11aIEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.

 

CSMA / CA dalam jaringan komputer adalah jaringan nirkabel beberapa metode akses yang membawa penginderaan skema digunakan. Apabila sebuah node ingin mengirimkan data harus terlebih dahulu melihat waktu saluran untuk jumlah yang telah ditetapkan untuk menentukan ya atau tidak node lain bertransmisi pada saluran yang sama dalam jangkauan nirkabel. Jika saluran tersebut sudah tidak bekerja,  maka node diijinkan untuk memulai proses transmisi. Jika saluran tersebut sudah dirasakan masih sibuk, maka node transmisi untuk jangka waktu yang acak ditangguhkan. Setelah proses transmisi dimulai, masih dimungkinkan untuk transmisi data aktual aplikasi untuk tidak terjadi.

Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.

 

3.1  Masalah Alokasi Kanal

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala  penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat  memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai  topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja.Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

 

 

Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal .

Contoh paling alami frekuensi – division multiplexing adalah radio dan penyiaran televisi , di mana beberapa sinyal radio pada frekuensi yang berbeda melewati udara pada waktu yang sama . Contoh lain adalah televisi kabel , di mana banyak saluran televisi yang dilakukan secara bersamaan pada satu kabel . FDM juga digunakan oleh sistem telepon untuk mengirimkan panggilan telepon melalui beberapa trunklines kapasitas tinggi , komunikasi satelit untuk mengirimkan beberapa saluran data uplink dan downlink balok radio , dan broadband DSL modem untuk mengirimkan sejumlah besar data komputer melalui saluran telepon twisted pair , antara banyak kegunaan lainnya .

Sebuah teknik analog disebut wavelength division multiplexing digunakan dalam komunikasi serat optik , di mana beberapa saluran data yang ditransmisikan melalui serat optik tunggal dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda ( frekuensi ) cahaya .

Cara kerjanya

Pada akhir sumber , untuk setiap kanal frekuensi , osilator elektronik menghasilkan sinyal pembawa , gelombang berosilasi stabil pada frekuensi tunggal seperti gelombang sinus , yang berfungsi untuk ” membawa” informasi. Pengangkut jauh lebih tinggi dalam frekuensi dari sinyal data. Sinyal pembawa dan sinyal data yang masuk ( disebut sinyal baseband ) diterapkan ke sirkuit modulator . Modulator ini mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa , seperti amplitudo , frekuensi , atau fase , dengan sinyal data, ” membonceng ” data pada operator . Beberapa operator dimodulasikan pada frekuensi yang berbeda dikirim melalui media transmisi , seperti kabel atau serat optik .

Setiap pembawa termodulasi terdiri dari sebuah band sempit frekuensi , berpusat pada frekuensi pembawa . Informasi dari sinyal data dilakukan di sidebands di kedua sisi frekuensi pembawa . Ini band frekuensi disebut passband untuk saluran tersebut . Selama frekuensi pembawa saluran terpisah jarak cukup jauh terpisah sehingga passbands mereka tidak tumpang tindih , sinyal terpisah tidak akan mengganggu satu sama lain . Jadi bandwidth yang tersedia dibagi menjadi ” slot ” atau saluran , masing-masing dapat membawa sinyal data.

Pada tujuan akhir dari kabel atau serat , untuk setiap saluran , filter elektronik ekstrak sinyal saluran dari semua saluran lainnya . Sebuah osilator lokal menghasilkan sinyal pada frekuensi pembawa saluran. Sinyal masuk dan sinyal osilator lokal diterapkan ke sirkuit demodulator . Ini menerjemahkan sinyal data dalam sidebands kembali ke frekuensi baseband aslinya . Filter elektronik menghilangkan frekuensi pembawa , dan sinyal data output untuk digunakan.

Sistem FDM modern sering menggunakan metode modulasi canggih yang memungkinkan beberapa sinyal data yang akan dikirimkan melalui setiap kanal frekuensi .

Telepon

Untuk sambungan telepon jarak jauh , perusahaan telepon abad ke-20 digunakan L -carrier dan mirip sistem co-aksial kabel membawa ribuan sirkuit suara multiplexing dalam beberapa tahap oleh bank channel .

Untuk jarak pendek , kabel pasangan yang seimbang lebih murah digunakan untuk berbagai sistem termasuk Sistem Bell K – dan N – pembawa . Mereka kabel tidak memungkinkan bandwidth besar seperti , sehingga hanya 12 kanal suara (Double Sideband ) dan kemudian 24 (Single Sideband ) yang multiplexing menjadi empat kawat , satu pasang untuk setiap arah dengan repeater setiap beberapa kilometer, sekitar 10 km . Lihat sistem carrier 12 – channel . Pada akhir abad ke-20 , sirkuit suara FDM telah menjadi langka. Sistem telepon modern menggunakan transmisi digital , di mana waktu – division multiplexing ( TDM ) digunakan sebagai pengganti FDM .

Sejak akhir abad ke-20 Digital Subscriber Garis telah menggunakan multitone ( DMT ) sistem diskrit untuk membagi spektrum mereka ke kanal frekuensi .

Konsep sesuai dengan frekuensi – division multiplexing dalam domain optik dikenal sebagai panjang gelombang – division multiplexing .

Group dan supergrupSebuah sistem FDM sekali biasa, digunakan misalnya dalam L -carrier , menggunakan filter kristal yang beroperasi di kisaran 8 MHz untuk membentuk Kelompok Channel 12 saluran , 48 kHz bandwidth dalam kisaran 8140-8188 kHz dengan memilih operator di kisaran 8140 untuk 8184 kHz memilih sideband kelompok ini atas maka dapat diterjemahkan dengan standar kisaran 60-108 kHz oleh pembawa 8248 kHz . Sistem tersebut digunakan dalam DTL ( Direct To Line) dan dfsg ( langsung membentuk kelompok Super ) .

132 kanal suara ( 2SG + 1G ) dapat dibentuk dengan menggunakan pesawat DTL modulasi dan rencana frekuensi diberikan dalam FIG1 dan fig2 penggunaan teknik DTL memungkinkan pembentukan maksimal kanal suara 132 yang dapat ditempatkan langsung ke line. DTL menghilangkan kelompok dan peralatan kelompok super.

Dfsg dapat mengambil langkah yang sama di mana formasi langsung dari sejumlah kelompok super bisa diperoleh dalam 8 kHz dfsg juga menghilangkan peralatan kelompok dan dapat menawarkan :

 

Pengurangan biaya 7 % sampai 13 %

Peralatan yang kurang untuk menginstal dan memelihara

Peningkatan keandalan karena peralatan yang kurang

Kedua DTL dan dfsg dapat sesuai dengan kebutuhan sistem densitas rendah ( menggunakan DTL ) dan sistem kepadatan lebih tinggi ( menggunakan dfsg ) . Terminal dfsg mirip dengan terminal DTL kecuali bukan dua kelompok Super banyak kelompok Super digabungkan . Sebuah mastergroup dari 600 saluran ( 10 super – kelompok ) adalah contoh berdasarkan dfsg .

Penggunaan lain contoh: non berkaitan dengan telepon

FDM juga dapat digunakan untuk menggabungkan sinyal sebelum modulasi akhir ke gelombang pembawa . Dalam hal ini sinyal pembawa yang disebut sebagai subcarrier : contoh adalah transmisi FM stereo , di mana 38 kHz subcarrier digunakan untuk memisahkan sinyal perbedaan kiri-kanan dari saluran sum kiri-kanan tengah, sebelum modulasi frekuensi sinyal komposit . Sebuah saluran televisi dibagi menjadi frekuensi subcarrier untuk video , warna , dan audio . DSL menggunakan frekuensi yang berbeda untuk suara dan transmisi data hulu dan hilir pada konduktor yang sama , yang juga merupakan contoh frekuensi duplex .

Dimana frekuensi – division multiplexing digunakan untuk memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi saluran komunikasi fisik, hal itu disebut frequency-division multiple access ( FDMA ) . [ 1 ]

FDMA adalah cara tradisional untuk memisahkan sinyal radio dari pemancar yang berbeda .

Pada 1860-an dan 70-an , beberapa penemu mencoba FDM bawah nama telegrafi akustik dan telegrafi Harmonic . Praktis FDM hanya dicapai di era elektronik. Sementara upaya mereka menyebabkan pemahaman dasar teknologi electroacoustic , sehingga penemuan telepon .

 

3.2 Multiple Access Protocols

            Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer , metode akses channel atau metode multiple access memungkinkan beberapa terminal terhubung ke media transmisi multi-point yang sama untuk mengirimkan lebih dari itu dan untuk berbagi kapasitasnya. Contoh media fisik bersama adalah jaringan nirkabel, jaringan bus, jaringan cincin, jaringan hub dan link point- to-point half-duplex.

            Skema saluran akses didasarkan pada metode multiplexing , yang memungkinkan beberapa stream data atau sinyal untuk berbagi saluran komunikasi yang sama atau media fisik . Multiplexing adalah dalam konteks ini disediakan oleh lapisan fisik . Perhatikan bahwa multiplexing juga dapat digunakan dalam full-duplex point-to -point komunikasi antara node dalam jaringan diaktifkan , yang tidak boleh dianggap sebagai multiple access .
            Skema saluran akses juga didasarkan pada protokol akses jamak dan mekanisme kontrol , juga dikenal sebagai media access control ( MAC ) . Protokol ini berkaitan dengan isu-isu seperti pengalamatan, menetapkan saluran multipleks kepada pengguna yang berbeda , dan menghindari tabrakan . MAC -layer adalah sub – lapisan dalam Layer 2 ( Data Link Layer ) dari model OSI dan komponen dari Link Layer dari TCP / IP model .

Jenis dasar skema akses channel

Ini adalah empat jenis dasar skema akses channel :

a)      Frekuensi Division Multiple Access ( FDMA )

Frekuensi -division multiple access ( FDMA ) skema saluran – akses didasarkan pada frekuensi multiplexing – divisi ( FDM ) skema , yang menyediakan pita frekuensi yang berbeda untuk data yang berbeda – stream . Dalam kasus FDMA , data stream yang dialokasikan untuk node yang berbeda atau perangkat . Sebuah contoh dari sistem FDMA adalah generasi pertama ( 1G ) sistem telepon seluler , di mana setiap panggilan telepon ditugaskan ke saluran frekuensi uplink tertentu, dan satu lagi kanal frekuensi downlink . Setiap sinyal pesan ( setiap panggilan telepon ) dimodulasi pada frekuensi carrier tertentu.

 

Sebuah teknik yang terkait adalah wavelength division multiple access ( WDMA ) , berdasarkan panjang gelombang – division multiplexing ( WDM ) , di mana datastreams berbeda mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi serat optik . Dalam kasus WCDMA , node jaringan yang berbeda dalam jaringan bus atau hub mendapatkan warna yang berbeda .

Sebuah bentuk lanjutan dari FDMA adalah orthogonal frequency-division multiple access ( OFDMA ) skema , misalnya digunakan dalam sistem komunikasi seluler 4G . Pada OFDMA , setiap node dapat menggunakan beberapa sub -carrier , sehingga memungkinkan untuk memberikan kualitas pelayanan yang berbeda (tarif data yang berbeda ) untuk pengguna yang berbeda . Penugasan dari sub – operator untuk pengguna dapat diubah secara dinamis , berdasarkan pada kondisi saluran radio saat ini dan beban lalu lintas .

 

b)      Waktu division multiple access ( TDMA )

Pembagian waktu multiple access ( TDMA ) saluran skema akses didasarkan pada time-division multiplexing ( TDM ) skema , yang menyediakan waktu yang berbeda- slot untuk data yang berbeda – stream ( dalam kasus TDMA untuk pemancar yang berbeda ) dalam struktur rangka siklis berulang . Sebagai contoh, node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 , node 2 slot waktu 2 , dll sampai pemancar terakhir. Kemudian dimulai lagi , dalam pola yang berulang , sampai sambungan berakhir dan slot menjadi gratis atau ditugaskan ke node lain . Sebuah bentuk lanjutan adalah Dinamis TDMA ( DTDMA ) , di mana penjadwalan yang dapat memberikan timesometimes berbeda tetapi beberapa kali node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 di frame pertama dan menggunakan slot waktu lain dalam frame berikutnya .

Sebagai contoh , sistem selular 2G didasarkan pada kombinasi dari TDMA dan FDMA . Setiap saluran frekuensi dibagi menjadi delapan timeslots , yang tujuh digunakan untuk tujuh panggilan telepon , dan satu untuk data sinyal .

 

c)      Packet modus akses-jamak

Packet modus akses-jamak biasanya juga didasarkan pada multiplexing waktu-domain , tapi tidak dalam struktur rangka siklis berulang-ulang, dan oleh karena itu tidak dianggap sebagai TDM atau TDMA . Karena karakter acak itu dapat dikategorikan sebagai metode multiplexing statistik , sehingga memungkinkan untuk memberikan alokasi bandwidth yang dinamis . Ini membutuhkan kontrol akses ( MAC ) protokol media, yaitu prinsip untuk node bergiliran di channel dan untuk menghindari tabrakan . Contoh umum adalah CSMA / CD , digunakan dalam jaringan bus Ethernet dan jaringan hub , dan CSMA / CA , digunakan dalam jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 .

 

d)     Code division multiple access ( CDMA ) / Spread spectrum multiple access ( SSMA )

Pembagian kode akses multiple ( CDMA ) skema didasarkan pada spread spectrum , yang berarti bahwa spektrum radio yang lebih luas dalam Hertz digunakan dari tingkat data masing-masing bit stream ditransfer , dan beberapa sinyal pesan ditransfer secara bersamaan melalui frekuensi pembawa yang sama , memanfaatkan kode penyebaran yang berbeda . Bandwidth yang lebar memungkinkan untuk mengirim dengan rasio signal-to -noise yang sangat miskin kurang dari 1 ( kurang dari 0 dB ) berdasarkan rumus Shannon – Heartly , yang berarti bahwa daya transmisi dapat dikurangi ke tingkat bawah tingkat kebisingan dan interferensi co-channel (cross talk ) dari sinyal pesan lain yang berbagi frekuensi yang sama .

Salah satu bentuknya adalah direct sequence spread spectrum ( DS – CDMA ) , yang digunakan misalnya dalam sistem ponsel 3G . Setiap bit informasi ( atau setiap simbol ) diwakili oleh urutan kode yang panjang beberapa pulsa , yang disebut chip . Urutannya adalah kode menyebar , dan setiap sinyal pesan ( misalnya setiap panggilan telepon ) menggunakan kode penyebaran yang berbeda .
Bentuk lainnya adalah frekuensi-hopping ( FH – CDMA ) , di mana frekuensi saluran berubah sangat cepat menurut sequency yang merupakan kode menyebar . Sebagai contoh , sistem komunikasi Bluetooth didasarkan pada kombinasi frekuensi-hopping dan baik CSMA / CA paket modus komunikasi ( untuk aplikasi komunikasi data ) atau TDMA ( untuk transmisi audio) . Semua node milik pengguna yang sama ( ke jaringan area pribadi virtual yang sama atau piconet ) menggunakan frekuensi yang sama hopping sequency serentak, yang berarti bahwa mereka mengirim pada kanal frekuensi yang sama , namun CDMA / CA atau TDMA digunakan untuk menghindari tabrakan dalam VPAN .Frekuensi – hopping digunakan untuk mengurangi cross-talk dan kemungkinan tabrakan antara node di VPAN berbeda.

 

3.3 Standar IEEE 802 untuk LAN dan MAN

            IEEE(Institute  of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa (engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, danelektronika.

Tujuan inti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan.Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang hidup, bekerja dan berkomunikasi.

Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar yaitu:

  1. Mengamankan Sponsor,
  2. Meminta Otorisasi Proyek,
  3. Perakitan Kelompok Kerja,
  4. Penyusunan Standard,
  5. Pemungutan suara,
  6. Review Komite,
  7. Final Vote.

Apa Itu Standarisasi IEEE ?

Merupakan suatu lembaga asosiasi profesi, tempat berkumpul tenaga ahli di bidang komputer yang membuat standarisasi peralatan yang bertujuan untuk mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa yang mencakup telekomunikasi,jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.

Pada praktiknya vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dhasilkan IEEE.kita bisa lihat badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera di bawah :

IEEE 802.1

Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control).

IEEE 802.2

Standarisasi lapisan LLC.

IEEE 802.3

Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,dll).

IEEE 802.4

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus.

IEEE 802.5

Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring

IEEE 802.6

Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus).

IEEE 802.7

Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group).

IEEE 802.8 

Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group).

IEEE 802.9

Standarisasi ISDN (Intergrated Services Digital Network) dan IS (Intergrated Services) LAN.

IEEE 802.10

Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security).

IEEE 802.11

Standarisasi masalah wireless LAN (Wi-Fi) dan CSMA/CD bersama IEEE 802.3.

IEEE 802.12

Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN.

IEEE 802.14

Standarisasi maslah protocol CATV.

IEEE 802.15

Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group.

IEEE 802.16

Broadband Wireless Access Working Group.

IEEE 802.17

Resilent Packet Ring Working Group.

IEEE 802.18

Radio Regulator TAG.

IEEE 802.19

Coexistence TAG.

IEEE 802.20

Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group.

IEEE 802.21

Media Independent Handoftt Working Group.

IEEE 802.22

Wireless Regional Area Network.

Pada tahun 1980 bulan Februari, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus standardisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini yaitu pada bulan Februari atau bulan ke-2.

Layanan danprotokolyang ditentukan dalamIEEE802peta kebawahdua lapisan(Data Link dan Physical) dari model referensijaringanOSItujuh-lapis. Bahkan, IEEE802membagiOSIData Link Layermenjadi duasub-lapisan bernamaLogical Link Control(LLC) dan MediaAccess Control(MAC), sehinggalapisandapat terdaftarseperti ini:

      3.3.2 MACSublayer

IEEE802keluarga standardikelola olehIEEE802LAN/MANKomite Standar(LMSC). Standar yang palingbanyak digunakan adalahuntukkeluargaEthernet, Token Ring, Wireless LAN, BridgingdanBridgedLANVirtual. SebuahKelompok Kerjaindividumemberikanfokusuntuk setiap area.

            3.3.3 Sublayer LLC (Logical Link Control)

Dalam OSI tujuh lapisan model jaringan komputer, link control logis ( LLC ) komunikasi data lapisan protokol adalah sublapisan atas lapisan data link , yang itu sendiri lapisan 2 . Sublayer LLC menyediakan mekanisme multiplexing yang memungkinkan untuk beberapa protokol jaringan ( IP , IPX , DECnet dan Appletalk ) untuk hidup berdampingan dalam jaringan multipoint dan diangkut melalui media jaringan yang sama . Hal ini juga dapat memberikan kontrol aliran dan mekanisme permintaan otomatis mengulang ( ARQ ) kesalahan manajemen .

Sublayer LLC bertindak sebagai antarmuka antara access control ( MAC ) sublapisan media dan lapisan jaringan .

 

Sublayer LLC terutama berkaitan dengan :

Protokol multiplexing ditransmisikan melalui lapisan MAC ( ketika transmisi ) dan decoding mereka ( saat menerima ) .

Menyediakan aliran node- to- simpul dan kontrol kesalahan

 

      Dalam jaringan hari ini , kontrol aliran dan kesalahan manajemen biasanya diurus oleh sebuah protokol lapisan transport seperti protokol TCP , atau oleh beberapa protokol lapisan aplikasi , dengan cara end-to -end , yaitu pengiriman ulang dilakukan dari sumber untuk mengakhiri tujuan . Ini berarti bahwa kebutuhan LLC sublapisan kontrol aliran dan kesalahan manajemen telah berkurang. LLC adalah akibatnya hanya fitur multiplexing di link protokol lapisan saat ini. Header LLC memberitahu lapisan data link apa yang harus dilakukan dengan paket sekali bingkai diterima . Cara kerjanya seperti ini : host A akan menerima frame dan tampilan di header LLC untuk mencari tahu apa protokol tumpukan paket ditakdirkan – misalnya , protokol IP pada lapisan jaringan atau IPX . Namun, saat ini sebagian besar protokol jaringan non – IP yang ditinggalkan .

 

contoh aplikasi

X.25 LAPB dan

 

      Sebuah sublayer LLC adalah komponen kunci dalam paket switching awal seperti jaringan X.25 LAPB dengan data link protokol lapisan , di mana kontrol aliran dan kesalahan manajemen yang dilakukan secara node- to- node, yang berarti bahwa jika kesalahan itu terdeteksi dalam bingkai , bingkai itu dipancarkan dari satu beralih ke berikutnya sebagai gantinya. Ini handshaking luas antara node membuat jaringan lambat .

 

IV.   PENUTUP

Pada bagian penutup ini penyusun mencoba mengambil beberapa kesimpulan dari makalah yang kami susun ini, antara lain :

1) Tiga fungsi utama Data Link :

  • Memberikan layanan kepada network layer
  • Menangani error pada transmisi
  • Mengatur flow data

                2) Hamming code, salah satu kode koreksi yang digunakan untuk mendeteksi error

                3) Polynomial Code (CRC), salah satu kode deteksi yang digunakan untuk melakukan                       pendeteksian error

                4) Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang   dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

V.   DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ethernet_II

http://wwwhost.ots.utexas.edu/ethernet/       

http://blog.unsri.ac.id/Firman_Firdaus/welcome/ieee-802.1q-tugas-jarkom- 2/mrdetail/7694/

 

http://pengertiandaninfo.blogspot.com/2012/09/komponen-komponen-jaringan-komputer.html

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 9

Makalah Jaringan Komputer

Physical Layer dan Data Link Layer

 

 

 

Kelas : R3K

Dosen :

Nahot Frastian S.Kom,M.Kom

Karen Angelia (201243501569)

Diana Astarini (201243501570)

Lathifah Amba Sari (201243501573)

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “PHYSICAL LAYER DAN DATALINK LAYER”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, Oktober 2013

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………. 3

BAB I ……………………………………………………………………………………………………………………… 4

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………………….. 4

1.1. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………………………. 4

2.2. BATASAN MASALAH ……………………………………………………………………………………… 5

1.3. TUJUAN …………………………………………………………………………………………………………… 5

1.4. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………………….. 5

BAB II …………………………………………………………………………………………………………………….. 6

PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………… 6

2.1. PHYSCAL LAYER ……………………………………………………………………………………………. 6

2.2. DATALINK LAYER ……………………………………………………………………………………….. 17

BAB III ………………………………………………………………………………………………………………….. 31

PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………… 31

3.1. KESIMPULAN ………………………………………………………………………………………………..  31

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………… 32

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah Jaringan Komputer . Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :

  1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
  2. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
  3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
  4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  5. Bagaimana format pesan yang digunakan.
  6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
  8. Mengakhiri suatu koneksi.

Perkembangan   teknologi   jaringan   komputer   dewasa   ini   semakin   pesat  seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, dan menggunakan bersama perangkat keras.

 

1.2 Batasan Masalah

Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan suatu batasan masalah, masalah yang saya angkat yakni tentang Physical Layer dan Data Link Layer dalam sebuah jaringan.

1.3 Tujuan

Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana pembelajaran mata kuliah jaringan komputer dan sebagai tugas mata kuliah jaringan komputer.

 

1.4 Rumusan masalah

 

Dalam penyusunan paper ini penulis merumuskan beberapa masalah :

a. Physical Layer : ISDN Pita Sempit, ISDN Pita Lebar dan ATM, Radio Selular, Satelit Komunikasi

b. Data Link Layer : Masalah Rancangan Data Link Layer, Deteksi dan Koreksi Error, Data Link Protocol Dasar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Physical Layer

1. Pengertian Physcal Layer

Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).

2. Fungsi Physical Layer

Fungsi dari Physical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

3. Macam-macam Physical Layer

a. Layer Data-Link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

 

 

b. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network.

c. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

d. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

4. Media Physical Layer

Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer atau membuat sebuah jaringan. Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai dalam dunia jaringan :

1. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

 Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

 Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

 Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

 Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

 Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

2. Coaxial

Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk kecepatan transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah BNC. Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal. Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial dipakai dalam :

  1. Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.
  2. Television distribution (TV kabel).
  3. Local area networks.
  4. Short-run system links.

5. Keterkaitan Phisical Layer dengan komponen, akan dijelaskan dibawah ini :

Karakteristik interface  fisik dan Media.
Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.

Representasi bit.
             Lapisan fisik Data terdiri dari aliran bit ( urutan O atau 1 ) dengan tidak ada interpretasi. Bit yang akan dikirimkan  harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean (bagaimana O dan 1 berubah menjadi sinyal ).

Data rate.

Tingkat jumlah bit transmisi  yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh lapisan fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan bit durasi, berapa lama itu berlangsung.

Sinkronisasi bit.

Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang sama, tetapi juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam  pengirim dan penerima  harus disinkronka

Konfigurasi line

Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam konfigurasi point-to-point, dua perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi multipoint, link dibagi di antara beberapa perangkat.

 

Topologi Fisik.

Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan topologi mesh ( setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain), sebuah topologi star ( perangkat yang terhubung melalui perangkat pusat), topologi ring ( masing-masing perangkat terhubung perangkat berikutnya, membentuk ring ), topologi bus (setiap perangkat adalah link utama), atau topologi hybrid (ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topoloGI.

Modus Transmisi.

Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat: simplex, half-duplex, atau full-duplex. Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex ), dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.

 

A. ISDN Pita Sempit

ISDN muncul menjadi sebuah sarana telekomunikasi di tengah masyarakat akibat adanya pertumbuhan permintaan dalam hal komunikasi suara, data, dan gambar, namun dengan biaya yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Disamping itu, perkembangan perangkat terminal CTE memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam memilih alat komunikasi yang berstandarkan ISDN.

ISDN  (Integratet Services Digital Network ) pita sempit /Narrowband  adalah suatu sistem telekomunikasi dimana layanan antara data ,suara dan gambar diintegrasikan kedalam suatu jaringan yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luasdibawah 2 mbps yang sering diumpamakan koneksi internet melalui saluran telephon yang hanya mempunyai kecepatan koneksi rendah keinternet dengan modem dial up sebesar 56 kbps .

Narrowband ISDN telah dirancang untuk beroperasi melalui infrastruktur komunikasi saat ini, yang sangat bergantung pada kabel tembaga. B-ISDN Namun, bergantung terutama pada evolusi serat optik. Menurut CCITT B-ISDN adalah terbaik digambarkan sebagai ‘saluran transmisi memerlukan layanan yang mampu mendukung kecepatan lebih besar dari tingkat primer.’ Di balik pernyataan ini terletak rencana untuk jaringan dan layanan yang akan memiliki dampak yang jauh lebih di dunia yang kita kenal sekarang , dari ISDN akan ada.

 

B. ISDN Pita Lebar dan ATM

ISDN (Integratet Services Digital Network ) pita lebar/Broadband  adalah suatu sistem telekomunikasi dimana layanan antara data ,suara dan gambar diintegrasikan kedalam suatu jaringan yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luasnya diatas 2 mbps,service jaringan internet yg dapat menyediakan kebutuhan seperti sreming audio vidio ,yang dapat kita saksikan melalui komputer.

ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode ATM yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih Jaringan Area Lokal. dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

 

C. Radio Selular

Radio selular merupakan salah satu bentuk dari dari pancaran gelombang radio., yang juga bisa menjadi suatu bentuk komunikasi dua arah antar pengguna dengan menggunakan gelombang radio sebagai penghantarnya Radio selular digunakan secara luas dan umum dalam bidang komunikasi mobile, seperti modem nirkabel dan telepon genggam. Radio selular pertama kali dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh bell telephone company yang merupakan bagian dari AT&T.

Pendefinisian radio selular

Ada beberapa pendefinisian radio selular, yang pertama adalah pendefinisian menurut federasi komunikasi federal atau federal communication federation (FCF), yaitu radio selular merupakan suatu sistem dengan kapasitas yang tinggi, dimana spektrum radio yang ada pada sistem tersebut dibagi menjadi berbagai bagian sistem kerja yang lebih kecil, yang bekerja secara kelompok sampai sel-sel secara geografis. Pendefinisian radio selular yang kedua adalah menurut Layman, yang berpendapat bahwa radio selular merupakan suatu sistem yang menggunakan transmisi radio, bukan menggunakan kabel yang nyata untuk mengakomodasi keperluan komunikasi khususnya komunikasi melalui media telepon.

Konsep radio selular

Konsep dasar pada teknologi radio selular adalah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin jumlah gelombang atau frekuensi yang tersedia pada wilayah tersebut, pemanfaatan gelombang secara maksimal ini, dilakukan oleh sistem radio selular dengan menggunakan frekuensi atau gelombang yang sama pada wilayah secara berulang-ulang, jadi satu frekuensi dapat digunakan lebih dari satu kali untuk menghantarkan gelombang radio selular. Sistem kerja dari gelombang atau frekuensi yang digunakan berulang kali dalam wilayah tertentu tersebut, adalah dengan membagi suatu area geografi atau suatu wilayah yang lebih luas menjadi daerah yang lebih kecil, yang selanjutnya daerah lebih kecil yang telah dibagi ini, disebut dengan sel. Sel-sel tersebut disusun secara berkelompok, dan bandwidth yang ada pada daerah geografi yang lebih besar itu, dibagi sesuai dengan sel-sel yang ada dalam kelompok sel yang lebih kecil berdasarkan daerah geografisnya.

Sistem kerja radio selular di telepon genggam

Pada dasarnya sistem kerja yang bekerja dalam radio selular beranalog dengan sistem kerja yang bekerja pada teknologi pada umumnya. Stasiun radio selular atau yang disebut juga sebagai mobile switching center (MSC) atau mobile telephone switching office (MTSO), kedua stasiun radio selular ini secara otomatis berfungsi untuk mengkontrol semua panggilan yang dibuat oleh pengguna A ke pengguna B atau yang datang dari pengguna B ke pengguna A dalam telepon genggam. Sistem ini bekerja saat telepon genggam tersebut dihidupkan atau dinyalakan, kemudian gelombang radio selular yang ada dalam telepon genggam tersebut segera dengan otomatis tanpa harus dipandu, mencari sinyal yang ada disekitar tempatnya berada dan diteruskan dalam wilayah yang lebih besar yang secara terus-menerus mengawasi dalam pemagaran sinyal di tingkatan wilayah. Saat sebuah telepon genggam menerima panggilan dari telepon genggam lain, dan yang menerima panggilan tersebut berpindah tempat, maka harus sistem gelombang radio selular tersebut secara terus-menerus memperbarui stasiunnya sesuai dengan sel tempat ia berada saat ia melakukan pergerakan itu. Saat sebuah telepon genggam digunakan untuk melakukan panggilan oleh penggunanya, nomer telepon yang ia tuju untuk dihubungi telah dikunci oleh terminal tempat gelombang tersebut dipancarkan, dan informasi ini disalurkan kembali menuju stasiun melalui pengkontrol sinyal yang terdekat. Jika saat pembicaraan melalui telepon genggam terjadi perpindahan tempat, sebagai contoh saat pengguna telepon genggam tersebut berjalan ke tempat lain saat melakukan pembicaraan, maka akan terjadi suatu proses perpindahan antar sel dimana gelombang atau sinyal tersebut dipancarkan dan ditangkap, sehingga menyebabkan level sinyal pada telepon genggam itu menurun dan terjadi pengurangan amplitude pada telepon genggam itu.

Radio selular dalam telepon genggam

 

 

radio selular dalam generasi cdma

Teknologi radio selular memiliki pengaruh terhadap perkembangan teknologi informasi dan omunikasi, kehadiran teknologi ini menjadikan proses komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien, hal ini dikarenakan adanya pemanfaatan sistem kerja teknologi radio selular yang diadopsi atau diaplikasikan dalam teknologi telepon selular, sebagai media komunikasi yang tidak mengenal batasan ruang, yakni dengan menggunakan gelombang tinggi untuk mentransmisi data dari teknologi telepon genggam tersebut yang bisa berupa pesan maupun data yang berupa suara. Dalam jaringan selular, penyedia jaringan biasanya menggunakan kembali frekuensi yang ada pada wilayah geografis terntentu, sehingga satu frekuensi dapat digunakan untuk mentransmisikan data antar telepon genggam tersebut. Penggunaan kembali frekuensi yang tersedia ini, dikarenakan oleh terbatasnya jumlah frekuensi radio yang tersedia dalam wilayah geografis tertentu. Dengan pemanfaatan frekuensi secara berulang itu, para penyedia jaringan tersebut bisa melayani pengguna jaringan tersebut dengan jumlah yang besar (Vermaat, 2009). Dalam kegunaan sistem teknologi radio selular di bidang teknologi komunikasi, transmisi selular selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan teknologi yang terjadi, perkembangan tersebut dimulai pada generasi pertama yaitu 1G, yaitu yang dapat mentransimisikan data analog, generasi ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1980an. Generasi pertama ini menandai era dimana campur tangan manusia tidak terlalu diperlukan. Pada generasi kedua adalah 2G yang dapat mentransmisikan data digital pada kecepatan antara 9,6 Kbps sampai 19,2 Kbps. Kenaikan kecepatan trasnmisi data ini dikarenakan oleh kehadiran fitur CSD yang membuat transfer data menjadi lebih cepat dari generasi sebelumnya. Era generasi kedua ini dimulai sejak awal tahun 1990an, dimana pada generasi kedua ini, kualitas jaringan menjadi lebih baik sehingga membuat suara yang dihasilkan oleh teknologi telepon selular menjadi lebih jernih dan lebih jelas. Yang menjadi penanda hadirnya generasi ini adalah kehadiran sistem GSM (Global System for Mobile Communication dan kehadiran sistem CDMA (code division multiple access). Generasi selanjutnya yang juga menjadi pendukung kegemaran masyarakat sekarang untuk mengakses internet adanya sistem 3G yang mentransmisikan data digital pada kecepatan yang lebih cepat dari generasi sebelumnya, yakni dengan kecepatan antara 144 Kbps sampai 2,4 Mbps. Generasi ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 2000-an. Pada generasi ini mulai dikenal sistem baru yaitu EDGE (enhanced data GSM environtment). Contoh dari standart 3G meliputi GSM (Global System for Mobile Communication), UMTS (universal mobile telecommunication system), GPRS (general paket radio service), CDMA (code division multiple access), EDGE (enhanced data GSM environtment) dan EVDO (evolution data optimized). Generasi yang keempat adalah 4G yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan di atas 15 Mbps. Kehadiran generasi ini juga menjadikan kegemaran masyarakat modern untuk selalu terhubung dengan internet menjadi lebih optimal.

Syarat berfungsinya radio selular

Penggunaan atau pemanfaatan teknologi radio selular untuk kepentingan komunikasi massa, khususnya untuk kepentingan dalam komunikasi melalui media telepon genggam, sudah menjadi hal yang umum, termasuk di Indonesia. Saat ini telah banyak berdiri perusahaan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menggunakan telepon genggam dengan mengadopsi sistem kerja dari radio selular, untuk berkomunikasi melalui media telepon genggam tersebut. Namun, pada pengaplikasiannya, sistem yang bekerja pada teknologi radio selular juga memiliki syarat tertentu yang harus terpenuhi agar berfungsi untuk kepentingan komunikasi massa, khususnya penggunaannya pada teknologi telepon genggam. Berikut adalah beberapa syarat yang harus terpenuhi agar memastikan berfungsinya sistem radio selular untuk kepentingan komunikasi massa, dan pengadopsiannya pada teknologi telepon selular.

  1. Kegesitan dari frekuensi dalam sistem telepon genggam, sehingga kegesitan frekuensi tersebut memungkinkan teknologi telepon genggam untuk berfungsi atau beroperasi sesuai dengan jumlah frekuensi yang diterima.
  2. Kemampuan call-handoff, yakni proses yang berfungsi untuk perkembangan frekuensi dalam sel-sel yang berdekatan melalui jaringan selular.
  3. Penataan yang bersifat menular dari stasiun basis sel-sel yang ada, sehingga telepon selular dapat menerima berbagai bentuk sinyal radio dan menerima atau mengirimkan transmisi dimanapun.
  4. Terintegrasi secara menyeluruh, agar seluruh basis sel terkoneksi dengan inti dari jaringan.

Hambatan dalam fungsi radio selular

Dalam salah satu pengaplikasian sistem kerja dari teknologi radio selular dalam bidang teknologi komunikasi, yakni media komunikasi telepon genggam, terdapat beberapa hambatan dalam fungsinya untuk mempermudah proses komunikasi dengan teknologi yang ada di dalamnya, yaitu:

  1. Pergeseran yang terjadi pada operator yang menyediakan fasilitas radio selular karena adanya perbedaan isyarat antar terminal tempat gelombang radio selular itu dipancarkan.
  2. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan yang lamban, terjadi pada terminal yang memancarkan gelombang radio selular, terutama karena pembayangan.
  3. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan secara cepat karena gangguan sinyal berupa gelombang radio yang dihantarkan oleh terminal yang bersifat konstruktif atau membangun maupun destruktif atau merusak dari jejak perambatan gelombang radio yang berbeda.
  4. Pengkaburan sementara atau pengkaburan yang bersifat tidak permanen, karena adanya isyarat gelombang dari terminal yang memancarkan gelombang tersebut melalui berbagai spasial atau keruangan.
  5. Pengakburan karena adanya proses seleksi gelombang dalam frekuensi gelombang radio tersebut saat sinyal atau gelombang dipancarkan oleh terminal.
  6. Penyebaran waktu yang berkaitan dengan gelombang radio karena masalah pada perambatan gelombang yang ada pada antar terminal pemancar.
  7. Variasi atau keberagaman yang ada dari karakteristik berbagai media karena pergerakan dari telepon genggam, sehingga adanya perubahan atau pergerakan dari sinyal atau gelombang.

D. Satelit Komunikasi

Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit Bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal  laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi lain, seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin.

 

Satelit komunikasi militer A.S. MILSTAR

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat kita lihat dari tahun ke tahun hampir selalu ada perubahan kearah perbaikan atau penemuan baru. Sedikit saja lengah kita akan jauh tertinggal. Melek teknologi makin mudah karena alat komunikasi juga semakin mudah dengan dukungan atau layanan satelit.

 

2.2 Data Link Layer

Dalam model OSI dalam jaringan komputer, data link layer ada di layer 2 (lapis dua). dalam blog ini saya akan lebih banyak memposting mengenai lapis dua dari model OSI, karena kebetulan bidang kerja saya saat ini lebih dekat dengan layer dua dari setting perangkat, trouble shooting dan sejenisnya. Jika ada hal yang masih kurang pas atau salah mohon dapat dikoreksi.

Data link layer adalah lapisan protokol yang mentransfer data antara node jaringan yang berdekatan dalam wide area network atau antara node pada segmen local area network yang sama. Data link layer menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data antara entitas jaringan dan dapat menyediakan cara untuk mendeteksi dan mungkin memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi di lapisan fisik. Contoh protokol data link adalah Ethernet untuk local area network (multi-node), Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC dan ADCCP untuk point-to-point (dual-node).

Data link layer berkaitan dengan pengiriman local frame antara perangkat di LAN yang sama. Data-link frame, karena ini disebut protocol data units, maka tidak boleh melewati batas-batas jaringan lokal. Inter-network routing dan global addressing merupakan fungsi dari layer yang lebih tinggi, membiarkan data-link protokol untuk fokus pada pengiriman lokal, addressing, dan media arbitration. Dengan cara ini, data link layer serupa dengan neighborhood traffic cop, merupakan upaya untuk menjadi penengah antara pihak-pihak yang bersaing untuk mengakses ke media. Ketika perangkat mencoba untuk menggunakan media secara bersamaan, tabrakan antar frame terjadi. Data-link protokol menentukan bagaimana perangkat mendeteksi dan pulih dari tabrakan tersebut, dan dapat menyediakan mekanisme untuk mengurangi atau mencegahnya.

Pengiriman frame oleh perangkat layer-2  ini dilakukan melalui penggunaan alamat hardware yang jelas. Header frame berisi alamat sumber dan tujuan yang menunjukkan dari perangkat mana farame berasal dan perangkat yang diharapkan untuk menerima dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat hirarkis dan routable dari network layer, pengalamatan pada layer 2 adalah datar, yang berarti bahwa tidak ada bagian dari alamat dapat digunakan untuk mengidentifikasi logical atau physical group.

Dengan demikian Data link menyediakan transfer data melalui link fisik. Transfer tersebut dapat diandalkan atau tidak dapat diandalkan, banyak data-link protokol tidak memiliki pengakuan penerimaan frame sukses dan diterima, dan beberapa data-link protokol bahkan mungkin tidak memiliki bentuk checksum untuk memeriksa kesalahan transmisi. Dalam kasus tersebut, protokol yang lebih tinggi tingkatannya harus memberikan flow control, error checking, danacknowledgments dan retransmission. Dalam semantics OSI network architecturedata-link-layer protokol menanggapi permintaan layanan dari network frame dan mereka menjalankan fungsi mereka dengan mengeluarkan permintaan layanan ke physical layer.

Lapisan kedua dari model OSI/ISO (International Organization for Standardization/ Open System Interconnection), yaitu lapisan yang bertugas mengatur hubungan antara pengirim dan penerima, dan memastikan pesan sampai ke tujuan dengan baik. Lapisan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas transmisi dan pengkodean impuls elektrik. Atau lapisan dalam model jaringan yang mengatur komunikasi di antara host secara spesifik.

Fungsi Data Link layer
Merupakan layer kedua pada model referensi OSI layer. Pada layer ini data diterima dari network layer berupa Paket yang kemudian diencapsulasi menjadi Frame, dengan memberikan layer-2 header. Dan kemudian dikirim ke phisycal layer untuk diteruskan ke penerima.
Pada penerima, layer ini mengubah Byte menjadi Frame, frame header akan dilepas (dekapsulasi), kemudian dikirim ke network layer menjadi Paket.

A. Masalah rancangan datalink layer

Lapisan data link layer adalah lapisan ke dua dari bawah dalam model OSI (Open System Interconection) Tugas utama dalam lapisan ini adalah mengelompokan bit-bit mentah menjadi sebuah blok/data frames yang dapat dimengerti dan mentransmisikan frame secara sekuensial, Jika layanan tersebut bersidat reliable, maka penerima akan mengirimkan acknowledgement atau pernyataan yang menyatakan data telah sampai kepada pihak penerima sehingga dapat diproses atau digunakan oleh lapisan fisik. Adapun tugas lainnya adalah menajaga agar pentransmisian data tetap berlangsung dengan cepat meskipun kemampuan penerima tidak mendukung untuk prose penerimaan yang sangat cepat. Lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat Frame, Flow Control, Koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadapap frame yang dianggap gagal selain itu MAC (Media Access Controler) addres dan beberapa perangkat seperti NIC serta Switch juga berfungisi disini.

Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat. Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

Tiga layanan dari Data Link Layer :
1. Layanan Unacknowledged Connec-tion Less
2. Layanan Acknowledged Connection-Less
3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented

Keperluan dan tujuan data link control yaitu :

Untuk komunikasi data secara efektif antara dua koneksi stasiun transmisi-penerima secara langsung, untuk melihat kebutuhan bagi data link control :

  1. Frame synchronization : data dikirim dalam blok-blok yang disebut frame. Awal dan akhir tiap frame harus dapat diidentifikasikan. Memakai variasi dari konfigurasi line.
  2. Flow control : stasiun pengirim harus tidak mengirim frame-frame pada rate/kecepatan yang lebih cepat daripada stasiun penerima yang dapat menyerapnya.
  3. Error control : bit-bit error yang dihasilkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
  4. Addressing (peng-alamat-an) : pada line multipoint, identitas dari dua stasiun yang berada dalam suatu transmisi harus diketahui.
  5.  Kontrol dan data pada link yang sama : biasanya tidak diinginkan mempunyai path komunikasi yang terpisah untuk sinyal-sinyal kontrol. Karena itu, reciver harus mampu membedakan kontrol informasi dari data yang sedang ditransmisi.
  6.  Link management : permulaan, pemeliharaan dan penghentian dari pertukaran data memerlukan koordinasi dan kerjasama diantara stasiun-stasiun. Diperlukan prosedur untuk manajemen pertukaran ini.

Konfigurasi Data Link :

3 sifat yang membedakannya adalah :

  1. topologi
    Point to point, Multipoint
  2. duplexity
    Simplex transmission, Half-duplex link, Full-duplex link
  3.  line discipline / (rancangan tata tertib).

B. Deteksi dan Koreksi Error

Komponen penting dalam setiap protocol komunikasi adalah metode untuk mendeteksi adanya error dan koreksi error dalam transmisi data, penerimaan, dan interpretasi. Metode pendeteksian error yang telah luas digunakan adalah berdasarkan beberapa bentuk pengiriman transmisi yang mubazir. Sebuah pesan kosong yang mubazir atau komponen pesan ditransmisikan bersama atau segera setelah pesan asli. Penerima membandingkan antara pesan asli dengan pesan gandaan atau pesan mubazir yang kosong, jika keduanya cocok, pesan asli akan diasumsikan telah ditransmisikan, diterima, dan diinterpretasikan secara benar. Jika keduanya tidak cocok, maka sebuah error transmisi diasumsikan telah muncul, dan penerima akan meminta pengirim untuk mentransmisikan ulang pesan tersebut.

Metode pendeteksian dan koreksi error terdiri dari banyak variasi, berdasarkan banyak hal, berikut ini adalah sebagian contoh: ukuran dan isi dari transmisi ganda, penggunaan efesien kanal komunikasi, kemungkinan kesalahan dapat terdeteksi, kemungkinan pesan tanpa error dapat diidentifikasi sebagai error, kompleksitas metode pendeteksian error. Ukuran dan isi dari sebuah pesan ganda adalah secara tebalik berhubungan dengan penggunaan kanal secara efesien. Contoh, satu pesan kemungkinan pendeteksian error mengirimkan tiga salinan dari setiap pesan, dan mengecek ulang apakah mereka serupa. Metode ini mudah untuk diimpmentasikan, tapi hanya menggunakan sepertiga dari kapasitas kanal yang ada, atau kurang jika banyak error terdeteksi secara benar atau salah. Mengubah metode ini menjadi hanya dua salinan dari setiap metode akan menigkatkan penggunaan kanal maksimum sampai dengan 50% dari kapasitas total.
Untuk sebagian besar metode dan kanal, kemungkinan pendeteksian error dapat dikomputasikan secara matematik atau secara statistic. Kemungkinan tidak meneuka error yang sesungguhnya disebut Type I error. Kemungkinan mengidentifikasi data yangbaik sebagai error disebut Type II error. Untuk setiap metode pendeteksian error , error Type I dan Type II berhubungan seara terbalik, yaitu penurunan error Type I akan dibarengi dengan kenaikan di error Type II.

Error Type II menghasilkan transmisi ulang yang tidak dibutuhkan dari data yang telah diterima dengan benar, tapi dianggap mengalami error. Peningkatan error Type II menurunkan efsiensi kanal karena bagian yang lebih besar dari kapasitas kanal digunakan untuk mengirimkan ulang data yang tidak perlu dikirim. Dalam beberapa tipe kanal komunikasi, seagai contoh sebuah system bus atau kabel serat optic short-haul, kemungkinan sebuah transmisi atau penerimaan error adalah sangat jauh. Di tipe kanal yang lain, contoh, pada kanal medem analog berkeepatan tinggi, kesalahan amat sering terjadi. Metode pendeteksian error yang berbeda dalam mendeteksi error akan sesuai dengan kanal yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Sebagai contoh pendeteksian eror tidak biasa digunakan untuk transmisi suara digital, karena pemakai tidak begitu sensitive terhadap kesalahan yang terlalu kecil. Pada contoh ekstrim lainnya adalah, komunikasi antara komputer bank dan anjungan tunai mandiri (ATM) yang melalui kabel tembaga akan memerluan banyak sekali pengecekan error karena pentingnya data-data tersebut, selain itu banyak sekali kemungkinan terjadinya error pada transmisi jarak jauh dengan menggunakan transmisi listrik.

Metode yang biasa digunakan untuk pengecekan error adalah sebagai berikut: parity checking (pengecekan dengan penggandaan secara vertikal), pengecekan blok (pengecekan penggandaan secara longlitudinal), pengecekan penggandaan secara siklikal (melingkar).
Pengecekan Paritas. Data karakter biasanya dicek error-nya dengan menggunakan pengecekan paritas, disebut juga pengecekan dengan penggandaan secara vertical. Dalam transmisi yang berorientasi karakter, satu bit paritas ditambahkan pada setiap karakter. Harga bit paritas adalah jumlah dari harga bit yang ada dalam karakter. pengecekan paritas dapat berdasarkan pada hitungan bit ganjil atau genap. Dengan paritas ganjil, pengirim mengatur bit paritas ke nol, jika hitungan bit data harga 1 dlam karakter adalah ganjil. Jika hitungan bit-bit data harga 1 adalah genap, maka bit paritas akan di set ke satu. Dalam paritas genap, pengirim mengeset bit paritas ke nol jika jika jumlah bit data berharga satu genap atau harga ke satu jika hitungan bit data berharga satu adalah ganjil. Penerima hitungan bit berharga satu dalam tiap karakter sebagaimana mereka datang dan kemudian akan dibandingkan hitungannya dengan bit paritas. Jika hitungannya tidak sesuai dengna bit paritas, maka penerima akan meminta transmisi ulang karakter tersebut.

Pengecekan paritas memiliki tingkat error Type I yang tinggi. Contoh, sebuah error transmisi yang memindahkan harga bit ke 2, 4, 6 dalam karakter ASCII-7 idakakan terdeteksi. Pengecekan paritas tidak dapat dihandalkan dalam kanal, yang sensitive terhadap kemunculan error pada banyak bit yang bersebelahan. Pengecekan paritas dapat lebih dihandalkan dalam kanal dengan error yang jarang yang biasanya ditemukan pada bit yang banyak mengandung spasi. Pengecekan Blok. Pengecekan paritas dapat diperluas jangkauannya dalam mengecek kumpulan karakter atau byte dengan menggunakan pengecekan blok, atau iasa dapat disebut pengecekan gandaan secara longlitudinal (LRC). Untuk mengimplementasikan LRC, alat pengirim harus menghitung jumlah bit data yang berharga satu pada tip posisi bit dalam sebuah blok. Pengirim mengkombinasikan bit paritas untuk setiap posisi kedalam sebuah block check character (BCC) dan menambahkannya ke akhir dari sebuah blok. Penerima menghitung jumlah bit data berharga satu dalam tiap posisi dan menciptakan BCC sendiri, untuk dibandingkan dengan BCC yang ditransmisikan oleh pengirim. Jika BCCnya tidak sama, maka penerima akan meminta transmisi ulang keseluruhan blok. Bit paritas genap dikomputasikan untuk setiap posisi bit dari sebuah blok yang terdiri dari 8 byte. Kumpulan bit paritas membentuk sebuah BCC yang ditambahkan untuk pendeteksian error.

LRC memiliki kelemahanyang sama dengan yang dimiliki pengecekan paritas. Tingkat error Type I dapat diturunkan dengan mengkombinasikan pengecekan paritas dan LRC. Tetapi, walau dalam pendekatan ini, beberapa error mungkin tidak dapat terdeteksi.
Pengecekan ganda melingkar (CRC). CRC adalah tehnik pengecekan error yang paling banyak digunakan saat ini. Seperi LRC, CRC juaga menghasilkan BCC untuk sekumpulan karakter atau byte. Karakter CRC dihasilkan dari sebuah algoritma matematika yang kompleks. CRC biasanya lebih panjang dari 8 bit, dan bisa mencapai panjang 128 bit. Karakter bit CRC dikomputasika oleh software atau microprsesor khusus yang dibuat langsung dalam komunikasi data dan perangkat keras jaringan.
CRC lebih sedikit memiliki error Type I dan Type II daripada pengecekan paritas dan LRC. Kedua tingkat error itu bergantung kepada ukuran dari blok data yang ditransmisikan dan karakter bit CRC. Karakter bit sebanyak 64 bit dan 128 bit biasa digunakan dalam paket jaringan dan untuk membuat back-up data menggunakan pita magnetic

Kode-kode Pengkoreksian Error

Para perancang jaringan telah membuat dua strategi dasar yang berkenaan dengan error. Cara pertama adalah dengan melibatkan informasi redundan secukupnya bersama-sama dengan setiap blok data yang dikirimkan untuk memungkinkan penerima menarik kesimpulan tentang apa karakter yang ditransmisikan yang seharusnya ada.

 

Kode-kode Pendeteksian Kesalahan

Kode pendeteksian error kadang kala digunakan dalam transmisi data. Misalnya, bila saturan simplex, maka transmisi ulang tidak bisa diminta. Akan tetapi sering kali deteksi error yang diikuti oleh transmisi ulang lebih disenangi. Hal ini disebabkan karena pemakaian transmisi ulang lebih efisien. Sebagai sebuah contoh yang sederhana, ambil sebuah saluran yang errornya terisolasi dan mempunyai laju error 10 –6 per bit.

Anggap ukuran blok sama dengan 1000 bit. Untuk melaksanakan koreksi error blok 1000 bit, diperlukan 10 bit check; satu megabit data akan membutuhkan 10.000 bit check. Untuk mendeteksi sebuah blok dengan error tunggal 1-bit saja, sebuah bit parity per blok akan mencukupi. Sekali setiap 1000 blok dan blok tambahan (1001) akan harus ditransmisikan. Overhead total bagi deteksi error + metoda transmisi ulang adalah hanya 2001 bit per megabit data, isbanding 10.000 bit bagi kode Hamming.

Bila sebuah bit parity tunggal ditambahkan ke sebuah blok dan blok dirusak oleh error letupan yang lama, maka probabilitas error dapat untuk bisa dideteksi adalah hanya 0,5 hal yang sangat sulit untuk bisa diterma. Bit-bit ganjil dapat ditingkatkan cukup banyak dengan mempertimbangkan setiap blok yang akan dikirim sebagai matriks persegi panjang dengan lebar n bit dan tinggi k bit. Bit parity dihitung secara terpisah bagi setiap kolomnya dan ditambahkan ke matriks sebagai baris terakhir. Kemudian matriks ditransmisikan kembali baris per baris. Ketika blok tiba, penerima akan memeriksa semua bit parity, Bila ada bit parity yang salah, penerima meminta agar blok ditransmisi ulang.

C. Datalink Protocol Dasar

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)jika diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem operasi istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request For Coments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Arsitektur

 

 

Arsitektur TCP/IP diperbandingkan dengan DARPA reference model dan OSI reference model. Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat

Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

  1. Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Confihuratin Protocol (DHCP, Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).
  2. Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User datagram Protocol (UDP).
  3. Protokol lapisan network: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), adrress Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
  4. Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Pengalamatan

Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:

  1. Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atau 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format http://www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet maskyang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah Internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
  2. Fully Qualified Domain Name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama “id” yang terdapat di dalam domain jaringan “wikipedia.org”. Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama “.” (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%system32driversetchosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.

Konsep dasar

Layanan

Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:

  1. Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
  2. Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
  3. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada  RFC 821,  RFC 822.)
  4. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
  5. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
    Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
  6. Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang  menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

Request for Comments

RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :

  1. a.      S: Standard, standar resmi bagi internet
  2. b.      DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
  3. c.       PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
  4. d.      I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
  5. e.       E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
  6. f.       H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standardisasi.

 

 

 

Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu 

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protoko Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper level protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol“. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka).

Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur jaringan”.

Protokol jaringan yang bertingkat menjadi lapisan . Struktur ini disebut protokol stack . Dalam jaringan tumpukan protokol , lapisan data link pada lapisan kedua tepat di atas tingkat fisik. Dua yang paling populer data link protokol lapisan adalah Point-to – Point Protocol ( PPP ) dan Link Access Procedure , Berimbang ( LAPB ) .

Fungsi

Sebuah protokol data link mendapatkan data di link . Perjalanan sebuah paket data dapat mencakup banyak link . Namun pengendalian gerakan data ditangani oleh tautan link di lapisan data link . Perjalanan ke tujuan dikelola oleh lapisan Internet , yang merupakan salah satu lapisan di atas lapisan data link .

Fitur

        Protokol data link memecah paket data menjadi frame . Mereka beroperasi pada tingkat bit , penyaluran bit data per bit melalui kawat fisik sebagai pulsa elektronik .

Links

        Data link layer menetapkan , monitor dan berakhir link . Protokol beroperasi pada setiap titik akhir dari link dan menegosiasikan parameter hubungan seperti ukuran frame dan clock speed .

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mata kuliah ini berisi bahasan tentang : Pengenalan model referensi ISO-OSI untuk perancangan kedua lapisan terbawah jaringan komputer: physical layer dan data linklayer. Topik- topik yang akan dibahas meliputi: ISDN pita sempit, ISDN pita lebar dan ATM, radio seluler, satelit-satelit komunikasi, masalah rancangan datalink layer, deteksi dan koreksi error, dan datalink protocol dasar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

http://iketutsuastika.wordpress.com/2013/05/29/physical-layer-lapisan-fisik/

http://id.wikipedia.org/wiki/ISDN

http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Teknologi_Komunikasi#ATM)

http://harapanbangsa-she.blogspot.com/2012/03/tugas-4.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_selular

http://id.wikipedia.org/wiki/Satelit_komunikasi

http://sijawa7.blogspot.com/2009/07/pengertian-komunikasi-satelit.html

http://pradiptadevie.wordpress.com/2012/10/30/pengertian-data-link-control/

http://lapisdua.wordpress.com/tag/pengertian-data-link-layer/

http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_protocol_suite

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 8

MENGENAL JARINGAN KOMPUTER

   

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas

Matakuliah Jaringan komputer

 

KELOMPOK 8:

YUDI ARIFIN (201243501557 )

WAHYU SASONOJATI (201243501565)

TITIS PURBO LARAS(201243501568 )

 

DOSEN:

NAHOT FRASTIAN, M.kom

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kepada Allah SWT kami ucapkan, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya   kami  dapat   mengikuti   kegiatan   perkuliahan   di   kampus  UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI hingga menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Judul makalah ini adalah “Mengenal Jaringan Komputer”. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Jaringan Komputer  yang diajar oleh   Bp.Nahot Frastian,M.kom.di  UNIVERSITAS INDRA PRASTA PGRI JAKARTA.Pada   kesempatan   ini   penulis   ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

a)    Ibu, bapak,  dan  adikku  yang  selalu  memberikan  dukungannya  dan mendoakan kami selama kuliah ini di UNIVERSITAS INDRA PRASTA PGRI

b)    Dosen Nahot Frastian.M.kom. yang  telah   memberikan ilmunya selama perkuliahan hingga penyusunan makalah ini.

c)    Teman-teman mahasiswa Teknik Informatika kelas R3K, khususnya angkatan 2012.

d)    Seluruh  pihak  yang   telah memberikan bantuan dan  dukungan  dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sedikit informasi sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis menerima dengan baik segala kritik dan saran. Akhir kata penulis memohon maaf apabila ada kata – kata yang tidak berkenan. Terima kasih.

 

 

 

Jakarta,18 September 2013

 

Kelompok 8

 

 

 

 


 

 

DAFTAR ISI

 

Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………i

Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….1

  1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………………..1
  2. Perumusan Masalah……………………………………………………………………………………2
  3. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………………………….2

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………3

  1. Sejarah Jaringan Komputer…………………………………………………………………………3
  2. Pengertian Jaringan Komputer…………………………………………………………………….3
  3. Sejarah Singkat Internet Dan Web……………………………………………………………….4
  4. Manfaat Dan Tujuan Jaringan Komputer……………………………………………………..6
    1. Tujuan utama dari terbangunnya sebuah jarigan komputer pada suatu prusahaan……………………………………………………………………………………………7
    2. Manfaat jaringan komputer untuk umum………………………………………………..7
    3. Masalah-masalah Sosial Yang Ditimbulkan Dari Jaringan Komputer (internet)..7
    4. Klasifikasi Jaringn Komputer……………………………………………………………………..8
      1. Jaringan komputer berdasarkan geografisnya…………………………………………..8
      2. Jaringan komputer berdasarkan fungsinya……………………………………………..10
      3. Jaringan komputer berdasarkan distribusi sumber informasi/data……………..12
      4. Jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan…………………………………..13
      5. Hardware Jaringan…………………………………………………………………………………..16
      6. Physical Layer (lapisan fisik)…………………………………………………………………….16
        1. Pengertian physical layer……………………………………………………………………..16
        2. Fungsi physical layer…………………………………………………………………………..16
        3. Macam-macam physical layer………………………………………………………………20
        4. Media physical layer…………………………………………………………………………..21
        5. Keterkaitan physical layer dengan komponen…………………………………………22
        6. Spesifikasi Dan Aplikasi Media Transmisi Yang Digunakan Dalam Komunikasi Data……………………………………………………………………………………………………….23I.1.         Guided media……………………………………………………………………………….24

I.2.       Unguided media……………………………………………………………………………27

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………………………………32

  1. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………..32
  2. Saran………………………………………………………………………………………………………33

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………34

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi radio, tv dan komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media distribusi informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi jaringan komputer global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet, peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless/selular menandai awal abad millenium.

Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B. Perumusan Masalah

Membahas tentang pengertian jaringan komputer, serta megetahui manfaat dari jaringan komputer. Mengetahui perangkat keras dan perangkat lunak jaringan, kemudian menerangkan model-model referensinya. Menerangkan dasar-dasar teori komunikasi data, membahas media transmisi dan memberikan contoh-contohnya. Menjelaskan juga macam-macam media transmisi termasuk transmisi tanpa kabel. Serta mengetahui cara kerja sistem telepon.

C. Tujuan Penulisan Makalah

            Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada matakuliah Jaringan Komputer yang dibawakan oleh Dosen Nahot Frastian, M.kom. Dosen kita tercinta Di UNIVERSITAS INDRA PRASTA.  Adapun   tujuan   khusus   yang   hendak dicapai pada makalah ini, antara lain :

a)   Memberikan penjelasan tentang Jaringan Komputer dan menjelaskan manfaat-manfaatnya.

b)  Mengetahui dan menjelaskan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan.

c)  Menyebutkan model-model referensi.

d)   Menerangkan dasar-dasar teori komunikasi data, mencakup media tranmisi, transmisi tanpa kabel, dan sistem telepon.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.         Sejarah Jaringan Komputer

 Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.Kemudian ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).

Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. [Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkansatu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

 

B.        Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).Tujuan dari jaringan komputer adalah:
  Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yangmemberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
    Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.

Jaringan Komputer juga dapat diartikan ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar.)

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer  dapat saling bertukar  file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software  yang terhubung dalam jaringan bersama-sama

Tiap  komputer, printer atau  periferal  yang terhubung dalam jaringan disebut dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain.

 

C. Sejarah Singkat Internet Dan Web

Asal usulnya yaitu Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi

Internet.

Tahun kejadian penting Tahun 1957 Uni Soviet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik. 1958 Sebagai buntut dari “kekalahan” Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.

1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Pada tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.

Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata. Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan “Cooperative Networking of Time-sharing Computers”, dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah 1965 Istilah “Hypertext” dikeluarkan oleh Ted Nelson. 1968 Jaringan Tymnet dibuat.

1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai “Bapak Internet” 1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ARPANET melalui jaringan dial-up.

1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.

 

D. Manfaat Dan Tujuan Jaringan Komputer

            Secara umum, jaringan komputer tentunya memiliki beberapa manfaat dibandingkandengan komputer yang berdiri sendiri. Diantaranya:

1. Berbagi (share) peralatan dan sumber daya

Berbagi sumber daya bertujuan agar seluruh program, peralatan, atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Integrasi data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.

3. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainya. Dengan demikian, orang-orang yang jaraknya berjauhan akan lebih mudah untuk bekerja sama.

4. Pengaturan keamanan data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

Manfaat jaringan komputer bagi user dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: untuk kebutuhan perusahaan, dan jaringan untuk umum.

 

            a.Tujuan utama dari terbangunnya sebuah jaringan pada suatu perusahaan adalah:

Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan.

Saving Money (Penghematan uang/anggaran): Perangkat dan data yang dapat dishare akan membuat penghematan anggaran yang cukup besar, karena tidak perlu membeli perangkat baru untuk dipasang ditiap-tiap unit komputer

High reliability (kehandalan tinggi): Sistem Informasi Manajemen Kantor Terpadu atau Sistem Pelayanan Satu Atap dengan teknologi client-server, internet maupun intranet dapat diterapkan pada jaringan komputer, sehingga dapat memberikan pelayanan yang handal, cepat dan akurat sesuai kebutuhan dan harapan.

 

          b. Manfaat jaringan komputer untuk umum:

Jaringan komputer akan memberikan layanan yang berbeda kepada pengguna di rumah-rumah dibandingkan dengan layanan yang diberikan pada perusahaan. Terdapat tiga hal pokok yang  mejadi daya tarik jaringan komputer pada  perorangan yaitu:

1. Access ke informasi  yang berada di tempat lain (seperti akses berita terkini, info e-goverment, e-commerce atau e-business, semuanya up to date). 

2. Komunikasi person to person (seperti e-mail, chatting, video conferene dll). 

3. Hiburan interaktif (seperti nonton acara tv on-line, radio streaming, download film atau lagu, dll).

E. Masalah-masalah Sosial Yang Ditimbulkan Dari Jaringan Komputer(internet)

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial, etika, politik, maupun ekonomi yang tak terelakkan. Internet telah masuk ke segala  penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat  memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, juga jenis kelamin.

Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, juga hal-hal yang masih dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti pertentangan politik, agama, sex, dll.

Koneksi jaringan komputer/internet ini juga akan menimbulkan masalah ekonomi yang serius bila teknologinya dimanfaatkan oleh fihak-fihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi namun merugikan fihak lain, misalnya kegiatan carding, download software komersil secara ilegal dll.

Gambar-gambar yang dipasang disitus-situs internet mungkin merupakan sesuatu yang biasa bagi sebahagian orang, namun sangat mengganggu bagi sebagian orang lain (karena bisa menimbulkan masalah SARA).

Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan videoclip singkatpun sekarang sudah dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer.

Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebagian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

F. Klasifikasi jaringan komputer

  1. a.      Jaringan komputer berdasarkan geografisnya:

1. Local Area Network (LAN)

 

Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m.

 

 

 

 

 

 

 

2. Metropolitan Area Network (MAN)

 

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar gedung dalam suatu daerah (wilayah seperti propinsi atau negara bagian). Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan beberapa kantor cabang sebuah bank didalam sebuah kota besar yang dihubungkan antara satu dengan lainnya.

 

 

3. Wide Area Network (WAN)

 

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optic, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain.

 

 

 

Sebagai contoh jaringan komputer kantor City Bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara lain, yang saling berhubungan, jaringan ATM Master Card, Visa Card atau Cirrus yang tersebar diseluruh dunia dan lain-lain.

 

Biasanya  WAN  lebih  rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN. Menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN kedalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

 

Nilai-nilai yang terdapat pada tabel diatas, bukan merupakan nilai mutlak bagi jarak yang menghubungkan antar komputer, karena jarak tersebut bisa saja lebih pendek tergantung kondisi area suatu wilayah.

 

 

 

 

 

  1. b.      Jaringan komputer berdasarkan fungsinya:

 

1. Peer to peer

 

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.

Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer. 

Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai  PC lain, Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.

Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain.

a. Kelebihan jaringan peer to peer

1. Implementasinya murah dan mudah 

2. Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus 

3. Tidak memerlukan administrator jaringan

b. Kekurangan jaringan peer to peer

1.  Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan) 

2.  Tingkat keamanan rendah 

3.  Tidak ada yang memanajemen jaringan 

4.  Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing 

5.  Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer

2.Client – Server

 

Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan.

          Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

         Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software splikasi yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.

 

Jenis layanan Client-Server antara lain :

1. File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file.

2. Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.

3. Database Server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.

4.  DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen  dan pengambilan data.

a. Kelebihan jaringan client server

1. Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik

2. Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar

3. Manajemen jaringan terpusat

4. Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi

b. Kekurangan jaringan client server

1. Butuh administrator jaringan yang profesional

2. Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server

3. Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan

4. Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar

5. Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses

c.    Jaringan komputer berdasarkan distribusi sumber informasi/data:

  1. Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.

Jaringan terdistribusiMerupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.
Berdasarkan media transmisi data

  1. Jaringan Berkabel (Wired Network)Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.

Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.Jaringan nirkabel(Wi-Fi)Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.
Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

 

 

d.    Jaringan komputer berdasarkan topologi jaringan:

Topologi jaringan adalah Suatu cara menghubungkan komputer satu dengan lainnya sehingga membentuk jaringan. Topologi jaringan menjelaskan struktur dari suatu jaringan komputer.

1. Topologi Bus

 

Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yang memiliki banyak pemberhentian (bus stop). Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Jaringan dengan topologi ini disebut juga dengan linear bus karena dihubungkan hanya melalui satu kabel yang linier. Kabel yang umum digunakan adalah kabel koaksial. Pada awal dan akhir kabel digunakan terminator.

Keuntungan menggunakan topologi bus, yaitu:

1. Hemat kabel dan harganya lebih murah, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan ini tidak dibutuhkan hub.

2. Layout kabel sederhana

3. Jika salah satu komputer mati maka tidak akan menganggu komputer yang lain.

4. Mudah di kembangkan.

Kelemahan menggunakan topologi bus yaitu:

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

2. Kepadatan lalu lintas sehingga sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.

3. Apabila salah satu client rusak atau kabel putus maka jaringan tidak berfungsi.

 

 

 

 2. Topologi Ring

 

Pada topologi ini komputer saling tersambung membentuk lingkaran atau ring. Sinyal akan mengalir satu arah sehingga dapat menghindari terjadinya tabrakan paket. Namun, salah satu komputer yang putus akan tetap mempengaruhi keseluruhan jaringan.

Keuntungan menggunakan topologi ring, yaitu:

1. Hemat kabel, untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah jika di bandingkan dengan topologi star.

2. Dapat menghindari tabrakan file data yang dikirim karena data mengalir dalam satu arah sehingga untuk data yang dikirimkan selanjutnya akan dikerjakan setelah pengiriman pertama selesai.

3. Mudah untuk membangunnya.

4. Semua komputer pada jaringan mempunyai status yang sama.

Kelemahan menggunakan topologi ring yaitu:

1. Peka terhadap kesalahan.

2. Pengembangan jaringan lebih kaku, apabila kabel terputus maka semua komputer tidak dapat digunakan

3. Topologi Star

 

Pada topologi ini node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Keunggulan tipe star adalah jika salah satu node putus maka tidak akan mengganggu kinerja jaringan lainnya.

Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:

1. Fleksibelitas tinggi.

2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.

3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.

5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi Bus

Kelemahan menggunakan topologi star yaitu:

1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Jika Hub Rusak maka jaringan yang berada dalam satu hub akan rusak.

4. Topologi Tree

 

           Topologi Tree merupakan kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung (backbone) yang mempunyai topologi bus.

Keuntungan menggunakan topologi Tree, yaitu:

1. Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.

2. Mudah di kembangkan

3. Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan

Kelemahan menggunakan Topologi Tree yaitu:

1. Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya akan rusak.

2. Dapat terjadi tabrakan file data (collision).

3. Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi lain

5. Topologi Mesh

 

Jaringan dengan Topologi masih mempunyai jalur ganda dari setiap perangkat pada jaringan. Semakin banyak Jumlah komputer pada jaringan, semakin sulit cara pemasangan kabel-kabel pada jaringan tersebut karena jumlah kabel-kabel yang harus di pasang menjadi berlipat ganda. Oleh karena itu, pada jaringan mesh yang murni, setiap perangkat jaringan dihubungkan satu sama lain menggunakan jalur ganda untuk hub-hub utama sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.

        Keuntungan dari Topologi ini adalah mampu menampung banyak pengguna yang aktif sedangkan, kelemahan dari Topologi ini adalah membutuhkan banyak kabel, sehingga mudah mengalami gangguan jaringan.

G .       Hardware Jaringan

Didalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN, MAN, atau WAN, kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Hardware maupun software yang sering digunakan adalah

  1. Kabel

 

Kabel yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain UTP (unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik.

  1. Kabel Twisted Pair (UTP)

 

UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini dikarenakan Hub memiliki kemampuan dara error correction yang akan meningkatkan kecepatan transmisi.

  1. Kabel koaksial

 

Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi broadband.

  1. Serat Optik

 

Jaringan dengan media ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi ( sekitar 100 Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan.

 

 

 

 

  1. Ethernet Card (kartu jaringan ethernet)

 

Cara kerjanya, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain.

  1. Hub dan Switch

 

Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server, atau perangkat lain. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada.

  1. Repeater

 

Berguna untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. Repeater hampir sama seperti Hub. Dengan repeater ini, jaringan dan sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang digunakan adalah jenis koaksial.

  1. Bridge

 

Gunanya sama seperti repeater tetapi lebih fleksibel dan lebih cerdas dari repeater. Berfungsi menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah, untuk jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari suatu segmen

  1. Router

 

Cara kerja router mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda.

H. Physical Layer(Lapisan Fisik) 

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari masing-masing layer dalam protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu protokol dalam sebuah Jaringan Komputer ? Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan kemampuan dalam kondisi gagal di network.

Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah :

1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.

2. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).

3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.

4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.

5. Bagaimana format pesan yang digunakan.

6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.

7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.

8. Mengakhiri suatu koneksi.

  1.  Pengertian Phisical Layer

Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).

  1. Fungsi Physical Layer

Fungsi dari Phisical Layer merupakan berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

3.    Macam-macam Phisical Layer

a. Layer Data-Link

Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

b. Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network.

c. Layer Transport

Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

 

d. Layer Session

Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.

4.    Media Physical Layer

Dalam menyusun sebuah jaringan diperlukan media-media dalam menunjang prosesnya. Berikut akan dijelaskan beberapa media yang dibutuhkan untuk menghubungkan komputer atau membuat sebuah jaringan. Berikut akan dijelaskan beberapa kabel yang umum dipakai dalam dunia jaringan :

  1. Twisted Pair

 

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis yaitu: Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

a. Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

 b. Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

 c. Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

 d. Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

e. Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

  1. Coaxial

 

Kabel coax lebih unggul dari kedua kabel di atas dari sisi jarak. Jarak yang dapat ditempuh adalah 500 m. Tetapi memiliki harga yang lebih mahal. Untuk kecepatan transmisi kabel coax memiliki kecepatan transmisi yang sama dengan UTP dan STP yaitu 10-100 Mbps. Konektor yang digunakan adalah BNC. Terdiri dari konduktor cilinder rongga luar yang mengelilingi suatu kawat konduktor tunggal. Kedua konduktor dipisahkan oleh bahan isolasi. Coaxial dipakai dalam :

1. Transmisi telephone dan televisi jarak jauh.

2. Television distribution (TV kabel).

3. Local area networks.

4. Short-run system links.

5.    Keterkaitan Phisical Layer dengan komponen, akan dijelaskan dibawah ini :

a. Karakteristik interface  fisik dan Media
      Lapisan fisik mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media transmisi. Hal ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.

 b. Representasi bit
      Lapisan fisik Data terdiri dari aliran bit ( urutan O atau 1 ) dengan tidak ada interpretasi. Bit yang akan dikirimkan  harus dikodekan menjadi sinyal listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan jenis pengkodean (bagaimana O dan 1 berubah menjadi sinyal ).

c. Data rate

      Tingkat jumlah bit transmisi  yang dikirim setiap detik juga ditentukan oleh lapisan fisik. Dengan kata lain, lapisan fisik mendefinisikan bit durasi, berapa lama itu berlangsung.

d. Sinkronisasi bit
      Pengirim dan penerima tidak hanya harus menggunakan bit rate yang sama, tetapi juga harus disinkronkan pada bit rate. Dengan kata lain, jam  pengirim dan penerima  harus disinkronkan.

e. Konfigurasi line
       Lapisan fisik berkaitan dengan koneksi perangkat untuk media. Dalam konfigurasi point-to-point, dua perangkat yang terhubung melalui link khusus. Dalam konfigurasi multipoint, link dibagi di antara beberapa perangkat.

f. Topologi Fisik

       Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat yang terhubung untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan topologi mesh ( setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lain), sebuah topologi star ( perangkat yang terhubung melalui perangkat pusat), topologi ring ( masing-masing perangkat terhubung perangkat berikutnya, membentuk ring ), topologi bus (setiap perangkat adalah link utama), atau topologi hybrid (ini adalah kombinasi dari dua atau lebih topologi.

g. Modus Transmisi
        Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat: simplex, half-duplex, atau full-duplex. Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah. Dalam modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama. Dalam modus full-duplex (atau hanya duplex ), dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.

  1. I.  Spesifikasi Dan Aplikasi Media Transmisi Yang Digunakan Dalam Komunikasi Data

 

Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat mentransmisikan data. Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media:
a. Copper media (media tembaga)
b. Optical Media (media optik)
c. Wireless Media (media tanpa kabel)

Secara garis besar media transmisi terdiri dari:
a. Media Guided
    1. Twisted Pair
    2. Coaxial cable
    3. Serat Optik
b. Media Unguided
    1. Gelombang mikro terrestrial
    2. Gelombang mikro Satelit
    3. Radio broadcast
    4. Infra merah

Gelombang pada media guided dipandu sepanjang media yang secara fisik tampak kasat mata. Sedangkan, media unguided merupakanmedia untuk mentransmisikan gelombang elektromanetik, tetapi tidak memandunya. Contoh atmosfer dan ruang angkasa
Karakteristik dan mutu suatu transmisi data ditentukan oleh karakteristik media dan karakteristik sinyal. Untuk unguided, lebih ditentukan oleh kualitas sinyal yang dihasilkan melalui antena transmisi dibandinkan oleh medianya sendiri. Umumnya sinyal-sinyal pada frekuensi rendah menyebar, pada frekuensi tinggi, dapat fokus langsung (directional beam).
Media Transmisi
Media/saluran transmisi terletak di bawah physical layer. Merupakan jalur transmisi sinyal yang terbentuk di physical layer.

1.1. Guided Media
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.

1. Twisted-pair Cable
Kabel ini merupakan media guide yang paling simple dan umum digunakan. Twisted-pair terdiri dari dua kabel tembaga terisolasi yang saling dijalinkan untuk mengurangi akibat interferensi elektrical dari piranti elektronik dan kabel terdekat.

A. Unshielded Twisted-Pair (UTP) Cable
UTP adalah media yang sangat umum digunakan, terutama pada sistem komunikasi telepon walaupun sebenarnya media ini dapat digunakan baik untuk transmisi data maupun suara. Suatu twisted-pair terdiri dari dua konduktor (biasanya tembaga) yang satu sama lain memiliki isolasi plastik dengan warna yang berbeda untuk identifikasi.
Kelebihan UTP adalah efisiensi biaya dan kemudahan penggunaan.

B. Shielded Twisted-Pair (STP) Cable
STP memiliki lapisan metal yang membungkus tiap pasang dari konduktor yang terbungkus isolasi. Lapisan metal tersebut melindungi dari penetrasi noise elektromagnetik dan mengeliminasi crosstalk.STP memiliki kualitas dan konektor yang sama seperti UTP, tapi pelindungnya harus terkoneksi ke ground. Kelebihan STP adalah lebih tahan terhadap noise.

Deskripsi Fisik Twisted Pair
a. Terdiri dari 2 kawat yang disekat yg disusun spiral beraturan
b. Sepasang kawat bertindak sebaai satu jalur komunikasi tunggal.
c. Dibundel dlm sebuah sarung pelindung yg keras
d. Kabel yang berpasangan memiliki ketebalan sekitar 0,4- 0,9 mm

Aplikasi
a. Jaringan telepon
b. Pensinyalan digital
c. LAN, rate data sekitar 10 Mbps

Karakteristik Transmisi
a. Untuk transmisi analog dan digital
b. Untuk transmisi analog diperlukan amplifier kira-kira 5-6 km
c. Untuk digital diperlukan repeater sekitar 2-3 km
d. Terbatas dalam hal jarak, bandwith dan rate data
e. Rentan terhadap interferensi dan derau

2. Coaxial Cable (Kabel Koaksial, dikenal juga sebagai ’coax’)
Coaxial cable membawa sinyal data dengan range frekuensi yang lebih tinggi daripada twisted-pair cable. Coax memiliki satu konduktor metal (biasanya tembaga) yang terbungkus dalam selubung isolator, yang terbungkus lagi dalam lapisan luar dari metal. Lapisan metal ini berfungsi sebagai pelindung dari noise dan konduktor kedua yang melengkapi rangkaian. Konduktor ini juga terbungkus dalam pelindung isolater, dan seluruh kabel dilindungi oleh pembungkus plastik. Ditanam di dalam tanah atau di dasar laut untuk
perhubungan antara benua. Contoh kegunaannya seperti talian telefon dan talian kabel TV.

Deskripsi Fisik Coaxial Cable
a.  Terdiri dari 2 konduktor slindris yang mengelilingi suatu kawat konduktor dalam tunggal.
b. Konduktor bagian dalam dibungkus baik dengan konduktor bagian jaring maupun penyekat dalam.
c. Konduktor bagian luar dilindungi oleh suatu selubung pelindung.
d. Diameter mulai 1-2,5 cm, konstruksi melingkar sehingga tahan terhadap interferensi dan crosstalk.
e. Dapat digunakan untuk jarak lebih jauh dan mendukung beberapa stasiun dalam sebuah jalur dipakai banyak user.

Aplikasi
1. Distribusi Siaran Televisi
2. Transmisi telepon jarak jauh
3. Penghubung sistem komputer jangkauan pendek
4. Local Area Nietwork

Karakteristik Transmisi
a. Untuk mentransmisikan sinyal analog maupun digital
b. Frekuensi lebih baik dibandingkan Twisted pair
c. Tahan terhadap interferensi dan crosstalk, karena dilindung dan konstruksi melingkar
d. Gangguan berupa atenuasi, derau suhu, derau intermodulasi
e. Untuk transmisi sinyal analog jarak-jauh perlu amplifier setiap bbrp kilometer, dan lebih dekat lagi jika menggunakan frekuensi yang lebih tinggi.

 

 

 

3. Optical Fiber (Serat Optik)

Optical fiber terbuat dari kaca atau plastik dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya. Suatu fiber terbuat dari dua plastik atau gelas dengan ukuran silinder yang berbeda. Silinder luar disebut cladding (dengan density yang lebih rendah) dan silinder di bagian dalam.
Untuk memahami pengiriman data yang dilakukan optical fiber kita perlu memahami pembiasan (refraksi) dan pemantulan (refleksi) cahaya.
Saat suatu cahaya mencapai interface antara dua media dengan density yang berbeda, sinar tersebut dapat dipantulkan ataupun dibiaskan. Jika sudut datang (sudut datangnya cahaya terhadap garis yang tegak lurus permukaan) lebih kecil dari sudut kritis (critical angle, sudut ini didapat dari perbandingan density dua media tersebut) maka cahaya akan dibiaskan. Jika sudut datang lebih besar dari sudut kritis maka cahaya akan dipantulkan.

A. Keuntungan Penggunaan Fiber Optik
1. Ketahanan terhadap noise
2. Lebih sedikit penguatan sinyal
3. Bandwidth yang lebih besar
B. Kekurangan Penggunaan Fiber Optik
1. Biaya lebih tinggi
2. Instalasi lebih rumit
3. Rapuh. Secara fisik serat kaca lebih mudah rusak daripada kabel tembaga

Deskripsi Fisik
a. Sangat tipis, tapi kemampuan memandu sangat tinggi
b. Terbuat dari beberapa jenis kaca dan plastik
c. Jenis serat kaca: ultrapure fused silica, higer-loss multicomponent.
d. Memiliki bentuk silindris terdiri dari 3 bagian, yaitu: inti, cladding (pelapis:kaca/plastik yang berbeda dg inti) dan selubung
e. Diameter inti sekitar 8- 100 mikro meter
f. Lapisan terluar disebut jaket untuk melindungi terhadap kelembaban, goresan, jepitan dan bahaya lainnya

Keunggulan
1. Kapasitas lebih besar
2. Ukuran lebih kecil dan bobot ringan
3. Atenuasi rendah
4. Isolasi elektromagnetik, tidak mudah diserang interferensi, derau, crosstalk.
5. Jarak repeater lebih besar

Aplikasi
a. Long-Haul Trunk: 1500 km dengan kapasitas 20- 60 ribu canel suara.
b. Metropolitan Trunk, 12 km dengan kapasitas 10 ribu chanel suara dalam satu kelompok trunk
c. Subscribe loop, langsung dari sentral ke pelangan

d. LAN

Karakteristik Transmisi
1. Cahaya dari suatu sumber memasuki inti plastik atau kaca yang berbentuk melingkar.
2. Sinar pada sudut tumpul dipantulkan dan disebarkan sepanjang serat. Sinar-sinar lain diserap oleh bahan-bahan yang mengeliling bentuk penyebaran ini disebut (step-index multimode)
3. Terdapat dua sumber cahaya: LED (Light Emiting Dioda) dan ILD (Injection Laser Dioda)

1.2. UNGUIDED MEDIA
Unguided media atau komunikasi tanpa kabel (wireless) mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).

1. Gelombang Mikro Terrestrial
Deskripsi Fisik
1. Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’.
2. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m.
3. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima.
4. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas.
5. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.

Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.
Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.

Krakteristik-karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.

2. Gelombang Mikro Satelit
Satu antena mikrogelombang dilancarkan dalam orbit geopegun (35,800 Km) dari bumi. Orbit ini bergerak sama dengan kelajuan bumi.Satu alat (transponder) yang menerima gelombang yang lemah dari bumi, membesarkan isyarat tersebut dan menghantar semula ke bumi.Di bumi terdapat satu stesyen yang mempunyai piring khas untuk menghantar atau menerima isyarat dari salelit.
Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi.

Deskripsi fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.

Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
1. Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua stasiun bumi
2. Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.

Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km. Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat ruang.

Aplikasi
a. Distribusi siaran televisi
b. Transmisi telepon jarak jauh
c. Jaringan bisnis swasta

Karakteristik komunikasi satelit
a. Akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi lain.
b. Gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.

Karakteristik-karakteristik Transmisi
         Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
         Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.
         Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

3. Radio Broadcast
Deskripsi fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran

Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit .
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.

4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.

Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai

a. Radio Frequency Allocation
Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah.

b. VLF (Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinya ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.

c. MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi. Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.

d. VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar.

e. EHF (Extremely High Frequency) dan SHF (Super High Frequency)
Digunakan untuk berkomunikasi dengan objek di luar atmosfir bumi.

f. Terrestrial Microwave
Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi line-of-sight. Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa dilingkupi oleh sinyal tersebut tergantung dari besar dan tinggi antena.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).Tujuan dari jaringan komputer adalah:
  Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yangmemberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
    Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.

Jaringan Komputer juga dapat diartikan ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

 

Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar.)

 

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer  dapat saling bertukar  file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software  yang terhubung dalam jaringan bersama-sama

 

Tiap  komputer, printer atau  periferal  yang terhubung dalam jaringan disebut dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain.

B. Saran

1.   Jaringan komputer   adalah   sebuah   sumber   daya   publik   yang   harus   diatur dengan   hati-hati   sehubungan   dengan   kepentingan   internet   jangka   panjang. Manajemen  komunikasi data  yang bertanggung jawab mencakup penyesuaian seperangkat tujuan yang kadang bersifat kompetitif.

2.   Walaupun internet menyediakan ruang lingkup yang sangat besar, kebijakan penggunaannya   sebaiknya   menghindari   praktik   yang   sia-sia   dan   tidak   perlu.

3.   Setiap user harus   menjamin  kenyamanan universal.   Ini   merupakan   persyaratan   mutlak   guna  terjalinnya komunikasi data yang sehat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Soerya, repository. 2008. Topologi Jaringan. Diakses dari http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/TIK/Topologi%20Jaringan/materi1.html

Yaqin, Si. 2012.Protokol pada Machintosh:Protokol pada Beberapa Sistem Operasi. Diakses dari http://cyberyaqin.blogspot.com/2012/01/protokol-pada-beberapa-sistem-operasi.html

http://iprazcoolcavalera.blogspot.com/2013/05/artikel-ke-3-physical-layer-ip-address.html, diunduh pada Pkl.20.00 wib, 29 Mei 2013

http://www.klikiri.com/2013/03/pengertian-dan-fungsi-layer-pada-osi/ ,diunduh pada Pkl.20.00 wib, 29 Mei 2013

http://www.g-excess.com/36784/pengertian-physical-layer-dalam-suatu-jaringan/, diunduh pada Pkl.20.30 wib, 29 Mei 2013

http://aellyas.wordpress.com/2011/11/19/lapisan-fisik-physical-layer/, diunduh pada Pkl.20.35 wib, 29 Mei 2013

http://anto-artikelkomputer.blogspot.com/p/kumpulan-protocol-jaringan.html, diunduh pada Pkl.20.35 wib, 29 Mei 2013

http://yudhislibra911.blogspot.com/2011/09/lapisan-fisik-physical-layer-pengenalan.html, diunduh pada Pkl.20.35 wib, 29 Mei 2013

http://www.investasionline.net/net/artikel-pengertian-physical-layer.html, diunduh pada Pkl.20.40, 29 wib Mei 2013

http://eresputrawardhoyo364.wordpress.com/artikel/pengertian-7-osi-layer/, diunduh pada Pkl.20.45 wib, 29 Mei 2013

http://infokitabersama123.blogspot.com/2012/10/physical-layer-pada-jaringan-komputer.html, diunduh pada Pkl.20.47 wib, 29 Mei 2013

http://emmospot.wordpress.com/about-panic-at-the-disco/pengertian-osi-dan-lapisannya/, diunduh pada Pkl.20.50 wib, 29 Mei 2013

http://fiyaphyong.blogspot.com/2010/10/spesifikasinya-dan-media-transmisi-yang.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

kelompok 4

MAKALAH

JARINGAN KOMPUTER

 

 
   

Dosen : Nahot Frastian M.kom

 

Kelompok           : 4

Kelas                   : R3K

Ma’ruf Fauzi                          ( 201243501525 )

Atina Tri Agustine                 ( 201243501526 )

Nunun Masruroh                             ( 201243501527 )

 

 

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2013

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukut kehadirat Tuhan semesta Alam yang telah memberikan kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah yang mengangkat tema “Sub-lapisan medium access dan Network Layer” ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun makalah ini membahas tentang cakupan kecil  pengetahuan dasar mengenai jaringan komputer dan penerapannya yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam pengaplikasian system jaringan komputer.

            Shalawat serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke  zaman modernisasai seperti saat ini. Berkat beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.

            Makalah ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas jaringan computer yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini.

            Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi pengetahuan tentang isi makalah  ini.

 

                                                                                                              

jakarta, 28 september 2013

 

                                                                                                               Penulis

                                                                                                               Kelompok 4

 

KATA PENGANTAR                                                                                                                   2

DAFTAR ISI                                                                                                                                 3

BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                                               4

1.1 Latar Belakang  ……………………………………………………………………………………4

1.2 Definisi Jaringan Komputer ……………………………………………………………5

1.3 Manfaat Jaringan Komputer ……………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

     1. Lapisan Jaringan ………………………………………………………………………..6

2. BRIDGE                                                                                                                                  9

2.1  Karakteristik Bridge ………………………………………………………………….12

2.2  keuntungan serta kelemahan bridge …………………………………………………..12

2.3  kelemahan yang berlangsung pada bridge …………………………………………… 13

2. LAN BERKECEPATAN TINGGI                                                                                                   13

        3.1 100VG-AnyLAN …………………………………………………………………… 14

        3.2 High-Performance Parallel Interface (HIPPI) ……………………………………… 15

        3.3 Fiber Chanel ………………………………………………………………………….19

3. JARINGAN  SATELIT                                                                                                         25

       4.1 Cara Kerja Satelit ……………………………………………………………………  25

       4.2 Kelebihan dan Kekurangan satelit …………………………………………………… 26

4. NETWORK LAYER                                                                                                             26

      5.1 Masalah – masalah dalam rancangan network layer  …………………………………26

      5.2 Layanan yang disediakan Transporl Layer ………………………………………….. 26

      5.3 Organisasi internal network layer ……………………………………………………. 27

      5.4 Rangkaian Virtual Eksternal dan Internal ……………………………………………  27

      5.5 Datagram internal dan eksternal ……………………………………………………… 27

      5.6 Perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram …………………………………28

      5.7 Istilah – istilah yang terdapat pada Network Layer ………………………………….. 29

5. ALGORTIMA ROUTING                                                                                                                33

      6.1 Forward Search Algrithm ……………………………………………………………. 33

      6.2 Backward Search Algrithm ………………………………………………………….. 34

      6.3 Strategi Routing ……………………………………………………………………… 35

6. ALGORITMA PENGENDALIAN KEMACETAN                                                            39

      7.1 Kontrol Kemacetan di TCP ………………………………………………………….. 39

      7.2 Menghindari Kemacetan …………………………………………………………….. 42

BAB III PENUTUP                                                                                                                  44

       1.Kesimpulan …………………………………………………………………………… 44

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                           44
   

      

               

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.

Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari  kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.

Sebelum lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara teknis, pada bab pendahuluan ini akan diuraikan  terlebih dahulu  definisi jaringan komputer, manfaat jaringan komputer, ddan macam jaringan komputer.

 

1.1   LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk social yang berarti membutuhkan sesorang yang lain dalam kehidupannya yang juga dapat diartikan sebagai makhluk yang interaktif. Dibalik kehidupan manusia yang social tersebut, manusia juga senantiasa memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan yang ikhwal dibutuhkan oleh manusia adalah informasi yang tentunya sebagai gagasan utama dalam perkembangan manusia itu sendiri. Informasi tidak hanya untuk mengetahui sesuatu hal tetapi juga untuk melakukan suatu hal.

            Seiring dengan perkembangan modernisasi dewasa ini, pekerjaan manusia menjadi lebih rumit dan memiliki konpleksitas bedaya tinggi dalam pengerjaannya. Hal terpenting dalam perkembangan dan dalam penyelesaian dari berbagai masalah belakangan ini adalah bagaiman sesorang memperoleh data yang akurat, fleksibel, dan mudah didapatkan. Hal ini tentunya memicu pemikiran manusia untuk menindak lanjuti akar masalah tersebut dengan membuat sebuah jaringan yang mampu menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya. Baik itu dalam suatu area tertentu yang tertutup maupun yang lebih meluas dan mengglobal 

            Melihat tingginya kebutuhan akan informasi, dan menindak lanjuti atas kesulitan dalam penyaluran informasi tersebut, kami selaku tim penulis berinisiatif untuk memberikan sedikit pengetahuan dalam upaya mempermudah penyaluran informasi dan juga untuk mengetahui seberapa penting dan bagaimanakah manfaat dari jaringan komputer dengan mengangkat materi tentang jaringan computer.

 

1.2  Definisi Jaringan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan  sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).(1)

Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.

Untuk memahami  istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan  dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi file ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.

Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.

Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer.  Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.

 

1.3  Manfaat Jaringan Komputer

Sebelum membahas  kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. 1.     
 
   

Lapisan Jaringan

 

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Network Layer atau juga lapisan jaringan merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan OSI Reference Model. Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.

layanan yang disediakan bagi transport layer ; 2. rancangan internal subnet ; 3. perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram . network layer menyediakan layan bagi transport layer pada interface network layer, transport layer. Layanan- layanan network layer dirancang sesuai dengan tujuan-tujuan berikut ini:  Layanan harus independent terhadapØ tekhnologi subnet  Transport Layer harus disekat dari jumlah, jenisØ dan topologi subnet yang ada.  Alamat jaringan yang biasa digunakan olehØ transport layer harus menggunakan penomoran yang seragam, bahkan untuk LAN maupun WAN  Sesuai dengan tujuan di atas, makaØ pembahasan akan terpusat pada pertanyaan apakah network layer harus menyediakan layanan connection oriented atau connectionless.

 Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke “network”  Route juga dapat ditentukan pada saat awal npercakapan misalnya session terminal  Route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer. Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarif yang berbeda.

Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan- jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi

Repeater suatu perangkat atau alat yang paling sederhana pada jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang melewatinya. Fungsi : a. Menerima sinyal dari satu segmen LAN dan memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal aslinya (Jarak kedua jaringan dapat diperjauh) b. Memperbesar batasan panjang satu segmen.

 

Sistem Baseband bertopologi Bus media yang populer: kabel coaxial Jumlah repeater untuk 1 segmen adlh 4.  Sistem Baseband bertopologi Star secara fisik topologi star, secara logika bertopologi bus  Sistem Baseband bertopologi Ring repeater yang digunakan berada di setiap simpul (node) jaringan.

Bridge Peranti yang meneruskan lalu lintas antara segmen jaringan berdasar informasi pada lapisan data link. Segmen ini mempunyai alamat lapisan jaringan yang sama. Setiap jaringan seharusnya hanya mempunyai sebuah bridge utama. Bridge memiliki sifat tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu memiliki biffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data.

 Bridge Lokal : Bridge lokal ini menghubungkan 2 jaringan LAN secara langsung pada area yang sama secara fisik. misalnya: bridging antar gedung yang berdekatan.  Bridge Remote : Bridge Remote ini menghubungkan 2 jaringan yang secara fisik berjauhan, biasanya menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (WiLAN)

Bridge Sederhana berfungsi dalam menyebarkan data ke semua jaringan  Bridge Belajar memiliki kemampuan memilih paket mana yang ditujukan pada segmen lain jaringan dan meneruskan paket tersebut pada jaringan yang sesuai  Bridge dengan kemampuan routing routing berarti kemampuan dalam pencarian jalan

 Keterbatasan LAN ;  Kehandalan dan keamanan lalu lintas data ;  Unjuk kerja (semakin besar LAN, unjuk  kerja semakin menurun) ;  Keterpisahan geografis .

Gateway istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani 2 aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel dan memiliki arsitektur yang berbeda. Sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda- beda. Contoh: penggunaan gateway pada e- mail, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Neighbor acquistion terjadi ketika 2 router bertetangga berbeda sistem setuju untuk saling bertukar informasi pencarian jalan. 2. Neighbor reachability dilakukan bila hubungan ketanggapan telah ditetapkan dan untuk memelihara hubungan. 3. Network reachability berkaitan dengan penukaran permintaan dan tanggapan secara berskala.

 

 
   

2. Bridge

 

Pengertian dan fungsi Network Bridge, juga dikenal sebagai switch layer 2, adalah perangkat keras yang digunakan untuk membuat koneksi antara dua jaringan komputer yang terpisah atau untuk membagi satu jaringan menjadi dua. Kedua jaringan komputer ini biasanya menggunakan protokol yang sama; Ethernet adalah contoh dari protokol ini.

Fungsi Network Bridge ini tidak terbatas pada Personal Komputer (PC), printer, router, switch dan hub. Perangkat yang terhubung ke jaringan melalui kartu adapter Ethernet memiliki apa yang dikenal sebagai alamat Media Access Control (MAC), juga disebut alamat fisik dari perangkat keras. Inilah yang secara unik mengidentifikasi perangkat untuk alamat yang kemudian dapat menentukan mana jaringan perangkat sedang terhubung.

Fungsi Network Bridge terutama untuk meneruskan data berdasarkan alamat MAC dari perangkat pengirim dan penerima. Operasi ini membantu untuk menghilangkan apa yang dikenal sebagai collision domain. Salah satu cara untuk mendefinisikan sebuah collision domain adalah jaringan di mana satu perangkat, juga disebut simpul, memaksa semua alat lain untuk menerima ketika sedang mengirim paket data. Definisi lain menyatakan bahwa domain tabrakan terjadi ketika dua atau lebih perangkat mencoba untuk mengirimkan informasi pada saat yang sama persis. Jaringan menjalankan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA / CD) harus, secara teori, dilindungi dari tabrakan yang terjadi, tetapi CSMA/CD ini bisa saja gagal.

 

 
   

 

Setiap kali tabrakan terjadi, transmisi paket data yang efisien sangat dikompromikan. Semakin banyak perangkat yang berada di jaringan mencoba untuk mengirimkan data, semakin besar peluang tabrakan terjadi. Sebuah Fungsi Network Bridge dapat digunakan untuk segmen satu jaringan menjadi dua, sehingga mengurangi jumlah perangkat bersaing untuk hak transmisi. Misalnya, jika jaringan A memiliki 20 perangkat, ada kemungkinan bahwa dua atau lebih dari mereka akan mencoba untuk mengirimkan data pada saat yang sama dan menyebabkan tabrakan. Jika Network Bridge ditambahkan, dapat membagi jaringan A ke jaringan A dan B dengan masing-masing 10 perangkat.

Setelah Network Bridge dimasukkan, maka akan dimulai “pengaturan” transmisi data dalam perangkat pada dua jaringan. Network Bridge menyelesaikan ini dengan merekam alamat MAC dari perangkat dalam sebuah tabel yang secara otomatis dihasilkan tanpa diprogram untuk melakukannya. Ketika perangkat pertama mentransmisikan data, Network Bridge akan menambahkan alamat MAC sebagai tabel forwarding untuk referensi di masa mendatang. Network Bridge juga melihat alamat MAC dari tujuan atau perangkat penerima. Jika tidak muncul dalam tabel, Network Bridge akan menyiarkan paket data ke semua perangkat pada kedua jaringan untuk menemukan tujuan.

Tabel forwarding langsung dibangun, Network Bridge tidak harus menunggu sampai menerima transmisi dari perangkat sebelum dapat belajar dengan alamat MAC. MAC address dari perangkat penerima juga harus mempelajari saluran, pencarian lokasi tujuan. Setelah tujuan merespon, alamatnya juga ditambahkan ke tabel forwarding dari Network Bridge. Akhirnya, semua alamat MAC akan ditangkap dan data paket akan efisien dialihkan langsung ke tempat tujuan. Ini akan terjadi tanpa semua perangkat harus mengantri untuk proses transmisi.

Ada beberapa cara untuk memberikan koneksi ke jaringan. Pada internetworking dapat dilakukan dengan router. Pada bagian ini akan dibedakan antara bridge, router dan gateway dalam mengakses jaringan.

  1. Bridge Menghubungkan jaringan pada layer network interface dan meneruskan frame. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparant terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan di awasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.
  2. Router Menghubungkan jaringa pada layer internetwork dan mengarahkan jalur paket data. Router mampu memilih jalur yang terbaik untuk pengiriman data, karena memiliki routing. Dikarenakan router tidak transparant terhadap IP, maka router akan meneruskan paket berdasarkan alamat IP dari data.
  3. Gateway Menghubungkan jaringan pada layer diatas router dan bridge. Gateway mendukung pemetaan alamat dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Gateway merupakan pintu keluar suatu host menuju ke jaringan diluar.

Bridge yaitu suatu komponen jaringan yang dipakai untuk memperluas jaringan atau bikin sesuatu segmen jaringan. bridge jaringan beroperasi didalam susunan data-link pada jenis osi. bridge juga bisa dipakai untuk memadukan dua buah media jaringan yang tidak sama, layaknya halnya pada media kabel unshielded twisted-pair ( utp ) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang tidak sama.

 

 

2.1 Karakteristik Bridge

  1. koneksi internet dipakai pada pc saja, atau koneksi internet di-share dengan sebagian pc menggunakan server/access point.
  2. koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, hingga tidak senantiasa terhubung ke internet sepanjang 24 jam.
  3. inginkan kerja modem yang lebih mudah, dikarenakan bila koneksi di-share maka modem tidak jadikan sebagai server untuk membagi bandwidth, hingga modem lebih awet. tetapi konsekuensinya, untuk membagi bandwidth dibutuhkan tambahan server/access point.
  4. bisa memisahkan jaringan yang luas jadi sub jaringan yang lebih kecil.
  5. bisa pelajari alamat, meneliti paket data serta menyampaikannya.
  6. bisa mengoleksi serta melepas paket-paket di antara dua segmen jaringan.
  7. bisa mengontrol broadcast ke jaringan.
  8. bisa menjaga address table.

 2.2 keuntungan serta kelemahan bridge. :

Bridge yaitu suatu relay atau interconnecting device yang bias dipakai untuk sediakan sebagian kekuatan berikut.

  1. memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
  2. menambah jumlah workstation pada network kurangi kemacetan traffic ( dengan network partitioning ).
  3. sediakan koneksi ke network yang tidak sama ( contohnya ethernet ke token ring ).
  4. memindahkan data melewati intermediate network dengan protokol yang tidak sama.

 

 

 

 

2.3  kelemahan yang berlangsung pada bridge

  1. bridge tidak dapat memblokir paket broadcast
  2. menambah delay pada jaringan.
  3. bila alamat yang di terima tidak di kenal oleh bridge, maka dapat di siarkan berita ke jaringan segmen lain serta perihal ini bisa mengakibatkan berlangsungnya broadcast strom ( badai siaran ) yang dampaknya bisa bikin jaringan macet keseluruhan.
  4. meskipun bisa mempunyai domain collision yang tidak sama, namun peralatan bridge cuma mempunyai satu broadcat domain.
  5. tehnik bridging dapat mengonsumsi banyak bandwidth.
  1. 3.      LAN berkecepatan tinggi

Semakin computer mempunyai kecepatan yang tinggi, Network yang menghubungkan mereka harus juga ditingkatkan supaya computer selalu dalam keadaan siap ketika data di kirim dari atau ke computer lain. Tidak hanya jaringan saja yang harus cepat,namun juga kebutuhan yang relatif cepat dari pengirim ke penerima, dari mulai paket yang kecil hingga besar, pengiriman jarak jauh, atau transfer data yang berkelanjutan seperti suara atau video.

Kecenderungan untuk meningkatkan bandwith komunikasi seiring dengan meningkatnya kecepatan computer mau tidak mau terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. LAN yang hanya mempunyai kecepatan rata-rata 10 Mb/s terus ditingkatkan hingga mencapai rata-rata 100 Mb/s keatas, antara lain Jaringan Fibre Distributed Data Interface (FDDI) berkecepatan 100Mbit/s, Copper Distributed Data Interface (CDDI), Fast Ethernet, Gigabit-Ethernet berkecepatan hingga 1Gb/s, dan High-Performance Parallel Interface (HIPPI)-Phisical Layer berkecapatan 1,6Gbit/s. 100VG-AnyLAN berkecepatan 100 Mb/s, dan Fibre Channel mencapai kecepatan rata-rata 1200 Mb/s atau 1,2 Gigabit.

Di dalam makalah ini akan dijelaskan tentang tiga teknologi jaringan yang termasuk dalam kategori LAN dengan kinerja tinggi, yaitu 100VG-AnyLAN, High-Performance Parallel Interface (HIPPI), dan Fibre Channel, mulai dari kecepatan rata-rata, topologi yang digunakan, jarak yang mampu dijangkau, dan metode transmisi data.

3.1. Apa itu 100VG-AnyLAN

100VG-AnyLAN merupakan jawaban Hewlett-Packard dan IBM tentang teknologi 100 Base-X (Fast Ethernet). Ini merupakan jaringan berbasis 100 Mb/s yang menggunakan kabel 4-pair UTP. Jika menggunakan kabel kategori 3 atau 4, 100VG-AnyLAN dapat beroperasi hingga mencapai jarak 330 kaki. Dengan kabel kategori 5, dapat mencapai jarak 600 kaki. Jika menggunakan kabel fiber optic atau copper mampu mencapai jarak hingga 2 kilometer. 100VG-AnyLAN kompatibel dengan tipe jaringan Ethernet dan Toke Ring, dimana fitur 100VG-AnyLAN memang dirancang untuk dengan mudah bermigrasi dari tipe network lain ke 100VG-AnyLAN. IEEE menyetujui standar dari 100VG-AnyLAN, dan dijelaskan secara lengkap pada standar 802.12.

Topologi dari 100VG-AnyLAN adalah tree (pohon). Setiap jaringan 100VG-AnyLAN mempunyai hub central yang dihubungkan ke hub lain atau jaringan lain. Hub disusun hingga tiga kedalaman. Semua hub 100VG-AnyLAN mempunyai port “Uplink” spesial yang digunakan untuk dihubungkan ke port hub dengan posisi lebih tinggi dalam jaringan. Berikut ini terdapat ilustrasi dari topologi 100VG-AnyLAN, perlu dicatat bahwa setiap hub dapat dihubungkan ke

 
   

jaringan lain atau hub lain.

Gbr 1. 100VG-AnyLAN Network Topology

Cara Kerja 100VG-AnyLAN :

100VG-ANyLAN menggunakan metode akses yang disebut “Demand Priority Access” (Akses Prioritas Permintaan) dan berikut cara kerjanya. Hub merupakan alat pintar yang berfungsi sebagai “polisi lalu lintas” untuk alat yang akan melakukan transfer data ke jaringan. Alat yang akan mentransmisi pertama kali mengirim permintaan ke hub. Semua hub di jaringan akan saling bernegosiasi dan menentukan kapan mereka akan mengijinkan transmisi berjalan. Jika jaringan siap, hub akan mengirimkan sinyal “go” ke alat yang akan melakukan transmisi dan alat tersebut akan mulai mengirimkan datanya.

Sepertinya skema ini tidak praktis dan tidak efisien, tapi sebaliknya. User pada jaringan bahkan tidak perlu tahu cara kerjanya, dan tidak perlu melakukan hal khusus untuk melakukan setting supaya dapat berfungsi. Semua terjadi dalam hitungan mikrosecond, sejak tidak diperlukannya banyak waktu untuk sebuah alat melakukan transmisi data, maka tabrakan tidak akan terjadi seperti yang terjadi pada jaringan CSMA/CD. Hasilnya kecepatan jaringan yang dipakai akan lebih efektif karena bandwith tidak diambil oleh proses tabrakan data dan proses transmisi ulang.

Penggunaan 100VG-AnyLAN

100VG-AnyLAN adalah pilihan yang tepat untuk jaringan dimana kecepatan yang menjadi pokok utama, sekarang server dan workstation dibangun dengan dasar prosesor berkecepatan tinggi seperti Intel Pentium yang dapat menciptakan jumlah lalu lintas jaringan yang lebar. Juga, tren sekarang mulai merambah dunia multimedia, dimana video dan suara dengan ukuran besar berusaha ditampilkan ke komputer pengguna untuk keperluan video conference, ini memerlukan bandwith yang lebar dan cepat daripada jaringan 10 Mb/s Ethernet.

3.2  HIPPI – HIGH-PERFORMANCE PARALLEL INTERFACE

HIPPI merupakan protocol transfer data berkecepatan tinggi, dengan bermacam fungsi, keunggulan dan batasan, antara lain :

1. Kecepatan Transfer Data 800 atau 1600 Mb/s.
2. Menggunakan 50 atau 100 pasang kabel koneksi (50 pasang untuk 800 Mb/s, 100 pasang untuk 1600 Mb/s).
3. Mempu menjangkau hingga jarak 25 km.
4.Trasfer parallel data hingga 32 bit (untuk 800 Mb/s) atau 64 bit (untuk 1600 Mb/s).
5.Protokol berbasis koneksi.
6. Koneksi point to point.
7. Metode komunikasi simplex.

Protokol HIPPI di terbentuk dari beberapa layer oleh beberapa kumpulan standard. Saat ini baru HIPPI Phisical Layer saja yang telah menjadi standard ANSI, untuk standar HIPPI lainnya sedang dalam proses.

Gbr 5. Standar-standar HIPPI

HIPPI Switch Control

HIPPI Phisical Layer, hanya melayani koneksi point-to-point, dankoneksi antar dua alat saja, kondisi ini sangat tidak menarik untuk sebagian besar instalasi jaringan. Untuk memungkinkan adanya koneksi yang sangat banyak maka HIPPI Switch Control berfungsi untuk mengatur semua koneksi antar alat di dalam jaringan sehingga dapat berjalan bersama-sama. HIPPI Switch Control (HIPPI-SC) terdiri dari elemen yang memungkinkan supaya HPPI Channel dapat digunakan di lingkungan jaringan. Koneksi ke Jaringan HIPPI Channel menggunakan n x n Crossbar switches ( n – channel input, n – channel output ) melalui metode simplex atau duplex tergantung dari koneksi yang terjadi antar alat.

HIPPI Switch Control dapat terdiri dari lebih dari satu Switch, dimana satu alat yang terhubung dengan salah satu switch dapat berkomunikasi dengan alat lain yang terhubung juga dengan switch lainnya. Cara kerjanya : sumber ke port input switch, port input switch ke port output switch, port output switch ke port input switch lainnya atau langsung kea lat sebagai tujuan.

Gbr 8. (a). HIPPI Switch Control dengan satu switch.
(b). HIPPI Switch Control dengan lebih dari satu switch.

HIPPI Framing Protokol (HIPPI-FP)

Standar ini berisi format dan isi ( termasuk header) setiap paket dari informasi user. Terkadang layer lain di implementasikan di atas layer ini. Perlu dicatat juga layer ini berfungsi membagi paket ke dalam bentuk paket 1 atau 2 Kbyte yang dibutuhkan oleh layer fisik.

Isi dari frame HIPPI-FP antara lain

a. Header_Area (64 bits)
b.D2_Offset (word 0, bits 0 – 2)) — The offset D2_Area buffer dari bit pertama informasi user.
 c.D1_Area_Size (word 0, bits 3 – 10) – berisi ukuran D1_Area.
 d.Reserved (word 0, bits 11 – 21).
 e.B (word 0, bit 22) – Bit ini memberi informasi tentang tujuan: diisi 1 jika D2_Area akan menuju subsequent burst (bukan seharusnya). Ini akan memberikan informasi ke protocol layer

 
   

atasnya jika perlu dari status data user.
                                                Gbr 9. HIPPI Packet Format

 

f. P (word 0, bit 23) — diisi 1 jika D1_Area ada. (diisi 0 jika tidak.)
g.ULP-id (word 0, bits 24-31) – menentukan layer diatasnya paket mana yang akan di krimkan.
h. D2_Size (word 1) – berisi jumlah byte yang harus ditemukan dalam D2_Area .
i. D1_Area (0 – 1016 bytes) – berisi data protokol.
j. D2_Area (0 – (2^32 – 2)) – berisi data user.

                                          

 

3.3  FIBRE CHANNEL

Apa itu Fibre Channel ?

Fibre Channel atau FC, merupakan teknologi Jaringan dengan kecepatan hingga Gigabit. Teknologi ini biasanya digunakan untuk Jaringan penyimpanan ( Storage Networking). Pada awalnya, Fibre Channel hanya digunakan pada Supercomputer saja, namun sekarang telah menjadi standar tipe koneksi / protokol pada Jaringan Penyimpanan atau Storage Area Network (SAN) untuk memenuhi kebutuhan akan transfer informasi dengan performa tinggi. Tujuan utama dari Fibre Channel meliputi :

1. Transfer data yang cepat antar workstation, mainframe, supercomputer, media penyimpanan, computer desktop, layer dan peripheral yang lain.
2. Bandwith yang tinggi (100 Mb/s, 200 Mb/s, 400 Mb/s, 1200 Mb/s)
3. Memungkinkan untuk berbagai kanal dan protocol jaringan untuk berjalan bersama dalam media dan jalur yang sama.
4. Topologi yang flexible
5. Koneksi dengan jarak kilometer
6. Mendukung bermacam kecepatan data, tipe media, dan conector
7. Full duplex

Fibre Channel merupakan antarmuka transfer data dengan kecepatan tinggi hingga 2,5 – 250 kali lebih cepat dari antarmuka komunikasi yang ada. Fibre Channel berjalan dengan empat kecepatan: 100 megabytes per detik (Mbytes/s), atau 1062.5 megabaud, 50 Mbytes/s atau 531.25 megabaud, 25 Mbytes/s atau 265.625 megabaud, and 12.5 Mbytes/s atau 132.812 megabaud. Setiap port Fibre Channel 100-Mbyte/s port dapat menggantikan lima port SCSI dengan kecepatan 20-Mbyte/s SCSI ports. Fibre Channel mampu menangani bandwith jaringan hingga 1 gigabit per detik.

Fibre Channel dapat beroperasi diatas kabel copper dan fiber optic. Fibre Channel beroperasi dengan metode full duplex dengan masing-masing kabel berfungsi pengirim dan penerima.

Fibre Channel dapat diimplementaiskan ke dalam tiga bentuk topologi untuk menghubungkan berbagai macam alat, dalam istilah Fibre Channel disebut Node, setiap node terdiri dari satu atau lebih port seperti I/O adapter. Port dalam Fibre Channel disebut dengan N_Port, koneksi antar port disebut links. Topologi Fibre Channel antara lain :
a. Point-to-Point, (FC-P2P). Dua alat saling terhubung, ini merupakan topologi paling sederhana, dengan konektivitas yang terbatas.

b. Arbitrated Loop, (FC-AL). Dalam topologi ini, semua alat terhubung secara melingkar, hampir sama dengan topologi jaringan token ring.

 

 
   

c. Switched fabric, (FC-SW). Semua alat saling terhubung menggunakan Swicth Fibre Channel, hampir sama dengan konsep Ethernet.

Point-to-Point

                                   Gbr 10. (a) Dua alat terhubung secara point-to-point.

                                                (b) Topologi Fibre Channel point-to-point

 

 
   

Arbitrated Loop

         Gbr 11. Topologi Fibre Channel arbitrated loop. (a) Private Loop. (b) Public loop

                           Gbr 12. Konfigurasi topologi arbitrated loop pada kantor

 

 

 
   

Switched fabric

                                                    Gbr 13. topologi Switched fabric.

Layer

Struktur dari Fibre Channel tersusun dari lima level layer. Protokol user yang akan di dikirim melalui fibre Channel, cth : SCSI (Small Computer Systems Interface) atau IPI (Intelligent Peripheral Interface) dikenal dengan Upper Level Protokol (ULP) dan berada di luar layer Fibre Channel.

 

 

                                        Gbr 14. Layer Fibre Channel

FC-4: The Protocol Mappings Layer
Layer yang mempunyai posisi paling atas di Fibre Channel ini, bertugas untuk memetakan interface ULP ke layer bawahnya. Fibre Channel mendukung beberapa protocol :
1. Small Computer System Interface (SCSI)
2. Internet Protocol (IP)
3. High Performance Parallel Interface (HIPPI) Framing Protocol
4. Intelligent Peripheral Interface – 3 (IPI-3) (disk and tape)
Setiap ULP yang didukung oleh Fibre Channel membutuhkan pemetaan FC-4 yang terpisah dan di definisikan dalam dokumen FC-4 yang berbeda pula. Sebagai contoh : Protokol Fibre Channel untuk SCSI di sebut dengan FCP menentukan layer yang akan digunakan oleh servis layer yang ada di bawahnya untuk mentransmisikan perintah SCSI, data dan status informasi antara pengirim dan penerima. ULP tidak berhubungan langsung dengan antarmuka atau medium fisik. Contoh, protocol SCSI didukung oleh Fibre Channel, tapi tidak membutuhkan bus SCSI itu sendiri.

FC-3: The Common Services Layer
Sebuah Node bisa sebuah computer atau peripheral. Level FC-3 menentukan servis yang dipakai oleh berbagai port di dalam Node.

FC-2: The Framing Protocol Layer
Level ini menentukan sinyal paket, termasuk frame dan struktur byte, yang menjadi mekanisme transport data di Fibre Channel. Level ini juga mempunyai protocol framing, yang berfungsi membagi urutan data menjadi frame-frame sendiri untuk transmisi, flow control, 32-bit CRC, dan beberapa level servis.

Gbr 15. Frame Fibre Channel

FC-1: The Encode/Decode Layer
Layer ini menentukan protocol transmisi, termasuk juga skema encode/decode 8B/10B, sinkronisasi byte, dan control error karakter-level. 8B/10B merupakan skema encode/decode utk mencapai keseimbangan-dc (dc-balance) yaitu proses konversi data 8-bit menjadi 10-bit untuk mencapai keseimbangan-dc yang akan dilewatkan melalui Fibre Channel, kemudian akan dikonversi kembali menjadi data 8-bit ke penerima. Menggunakan 10-bit tiap karakter akan memiliki kemungkinan nilai sebanyak 1024.

FC-0: The Physical Layer
FC-0, merupakan layer terendah dari lima layer yang ada, layer ini menentukan karakteristik fisik dari media yang digunakan, termasuk kabel, connector, driver (ECL, LEDs, shortwave lasers, longwave lasers, dll), transmitter, kecepatan transmisi, penerima dan parameter elektrik dan optic untuk bermacam-macam kecepatan data dan media fisik.

Secara garis besar ketiga layer terendah dalam Fibre Channel merupakan antarmuka fisik dan sinyal dari fibre Channel, biasa disebut FC-PH. FC-PH merupakan gabungan dari beberapa interface kanal/jaringan. Ini mendukung interface kanal beberapa peripheral seperti : SCSI, IPI, and HIPPI (High-Performance Parallel Interface) seperti protocol TCP/IP. FC-PH serupa dengan suatu jaringan yang berfungsi untuk berkomunikasi, jarak, dan interface serial, juga dapat berlaku sebagai kanal I/O untuk memenuhi kesederhanaan, kehandalan dan ketersediaan fungsi hardware.

 

 

  1. 4.      Jaringan Satelit

 

Satelit adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satellite adalah sekitar 36.000 km diatas bumi.
Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi {terestrial}, yaitu: (1) biayanya sama, baik itu dua atau duajuta sambungan (downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. (2) tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.

 

Layanan jaringan satelit dapat menghubungkan beberapa peralatan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh belahan dunia.

Untuk dapat berhubungan dengan satelit, pada jaringan komputer digunakan protokol komunikasi

yang mempunyai banyak fasilitas yaitu sebagai kode pos elektronis pada pengiriman surat

elektronis. Sebagian besar jaringan komputer menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.

Penentu kode pos elektronis TCP/IP dan standarisasi protokol TCP/IP. Penentuan kode pos elektronis TCP/IP dan standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara terpusat bertempat di nic.mil daerah Palo Alto, pantai barat Amerika Serikat.

4.1 Cara Kerja Satelit

 

Cara kerja satelit sistem konvensional yaitu dengan mengirimkan sinyal dari komputer dan direlai oleh satelit tanpa dilakukan pemrosesan dalam satelit.

Cara kerja transmisi data melalui dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, yaitu satelit menerima sinyal dari stasiun bumi  (up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link).

Internet dengan Satelit

Teknologi Internet dengan satelit merupakan pilihan terbaik untuk daerah dengan geografis yang luas.

4.2 Satelit sebagai jaringan internet dan multimedia memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

Jangkauan yang luas antarbenua.

Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi.

Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat.Sedangkan beberapa kekurangan yang dimiliki adalah  Keamanan data kurang terjamin. Peralatan yang sangat  mahal

 

  1. 5.      Network Layer

Network Layer atau juga lapisan jaringan merupakan lapisan ketiga dari struktur lapisan OSI Reference Model.berfungsi untuk pengendalian operasi subnet.masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.

5.1 Masalah – masalah dalam rancangan network layer :

  1. Transport Layer
  2. Rancangan Internal Subnet
  3. Rangkaian Viritual dan diagram

5.2 Layanan – layanan yang disediakan bagi transport layer:

  1. layanan harus independent terhadap tekhnologi subnet
  2. transport layer harus disekat dari jumlah, jenis, dan topologi subnet yang ada
  3. alamat jaringan yang biasa digunakan oleh transport layer harus menggunakan penomoran    yang  seragam, bahkan untuk LAN maupun WAN
  4. menyediakan connection oriented atau connectionless

5.3 Organisasi internal network layer

Ada dua filosofi dalam mengelola subnet, yang satu menggunakan koneksi, sedangkan yang lain tidak menggunakan koneksi. Dalam konteks operasi internal sunmet, suatu koneksi biasanya disebut rangkaian virtual, baik secara internal maupun secara eksternal, sedangkan yang tidak menggunakan koneksi dinamakan datagram baik secara internal maupun eksternal.

          Rangkaian virtual biasanya digunakan dalam subnet yang layanan utamanya adalah connection oriented. Dalam rangkain virtual pemilihan rute baru bagi setiap paket atau sel yang dikirim di hindarkan. Ketika koneksi telah terbentuk, sebuah rote dari computer sumber computer tujuan dipilih sebagai bagian dari pembentukan koneksi dan akan selalu diingat.

          Dan pada subnet diagram tidak terdapat rute yang bekerja sebelumnya, walaupun layanannya connection oriented setiap paket yang dikirimkan mempunyai rute yang berbeda . subnet umumnya harus kuat dan lebih mudah dapat menyesuaikan dengan kemacetan dibanding dengan subnet rangkain virtual.

5.4 Rangkain virtual eksternal dan internal

          Rangkaian virtual pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logika yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun. Paket dilabelkan dengan nomor sirkuit maya dan nomor urut. Paket dikirimkan akan dating secara berurutan.secara internal rangkaian maya ini biasa di gambarkan sebagai suatu jalur yang sudah di susun untuk berhubungan antara suatu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehinga akan sampai ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman (FIFO).

                      

5.5 Datagram internal dan eksternal

Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirim secara independent. Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkuit maya, data gram memungkinkan paket yang diterima berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut di kirim. Ketidak urutan ini lebih di sebabkan karena paket dengan alamat tujuan yang sama tidak harus melewati jalur yang sama. Setiap paket bersifat independent. Terhadap sebuah jalur, artinya sebuah paket sangat mungkin untuk melewati jalur yang lebih panjang dibandingkan paket yang lain, sehinga waktu  yang dibutuhkan untuk sampai ke alamat tujuan berbeda tergantung rute yang ditempuhnya.

 

5.6 Perbandingan subnet rangkaian virtual dan datagram

          Terdapat perbedaan pendapat dalam penggunaan rangkain virtual dan datagram. Rangkain virtual mengiizinkan paket berisi nomor rangkain, bukannya alamat penuh tujuan. Bila paketnya pendek, maka alamat penuh tujuan di dalam paket menyebabkan overhead yang besar.

          Ketika koneksi terbentuk, rangkain virtual memiliki kelebihan dalam menghindari kenacetan yang terjadi dalam subnet, karena sumber daya dapat dipesan sebelumnya. Pada subnet datagram cara menghindari kemacetannya lebih rumit.

          Rangkain virtual memiliki masalah yang sangat kritis. Bila sebuah router tabrakan dan kemudian kehilangan memorinya, walaupun router kembali pada detik kemudian, maka semua rangkain virtual yang melalui harus di batalkan.

Persoalan

Datagram subnet

Rangkain virtual subnet

Pembentukan rangkain

Tidak diperlukan

 Diperlukan

Pengalamatan

Setiap paket berisi sumber penuh dan alamat tujuan

Setiap paket berisi nomor rangkain virtual yang pendek

Informasi keadaan

Subnet tidak mempunyai informasi keadaan

Setiap rangkain virtual memerlukan ruang table subnet

Routing

Setiap paket dirutekan secara independent

Rute yang dipilih ketika rangkain virtual dibentuk seluruh paket mengikuti rute ini

Efek kegagalan router

Tidak ada, kecuali bagi paket yang hilang pada saat tabrakan

Seluruh rangkaian virtual yang dilewatkan melalui ruter yang gagal dihentikan

Control kemacetan

Sulit

Cukup mudah bila buffer yang cukup dapat dialokasikan terlebih dahulu untuk masing-masing rangkain virtual. 

 

Layanan untuk ditawarkan (connection-oriented atau connectionless) merupakan persoalan terpisah dari struktur subnet (rangkain virtual atau diagram). Dengan mengimplementasikan koneksi yang memakai datagram juga masuk akal bila subnet ingin menyediakan layanan yang sangat baik.

Routing

          Salah satu fungsi dari network layer adalah mencari rute untuk jalur transmisi paket data dari komputer sumber ke komputer tujuan. Dalam sebagian besar subnet, paket-paket data akan memerlukan banyak lompatan dalam melakukan perjalanan. Algoritma yang memilih rute dan struktur data yang digunakan jaringan merupakan masalah utama rancangan network layer.

5.7 Istilah – istilah yang terdapat pada Network Layer, diantaranya :

Repeater

       Repeater pada dasarnya merupakan alat yang sederhana yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal yang melewatinya. Dua sub jaringan yang dihubungkan oleh perangkat ini memiliki protocol yang sama untuk semua lapisan.

          Repeater juga berfungsi untuk memperbesar batasan panjang satu segmen. Berikut ini adalah contoh beberapa jenis system yang menggunakan repeater untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal tranmisi data:

1.       system baseband bertopologi bus

2.     system baseband bertopologi star

3.     system baseband bertopologi ring

Bridge

          Bridge adalah jenis perangkat antara yang menghubungkan dua jaringan yang protocol lapisan fisiknya berbeda. Hal ini berarti komunikasi terjadi pada level MAC (lapisan data link bagian bawah) yang serupa.Bridge memiliki sifat yang tidak mengubah sesuai isi maupun bentuk frame yang diterimanaya, disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidak sesuaian kecepatan pengiriman dan penerimaan data. 

Alasan penggunaan bridge 

Beberapa alasan mengapa bridge digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN adalah sebagai berikut :

 Keterbatasan LAN

     Hal ini berkaitan erat dengan:

  1. Jumlah maksimum stasiun
  2. Panjang maksimun segmen
  3. Bentang jaringan ( Network span)

Kehandalan dan keamanan lalu lintas data

     Bridge dapat menyaring lalu lintas data antar dua segmen jaringan

Untuk kerja

     Semakin besar LAN (jumlah stasiun maupun jarak), unjuk kerja semakin menurun 

 Kerterpisahan geografis 

     Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge dengan saluran komunikasi jarak jauh ( misalnya radio atau gelombang mikro) jauh lebih masuk akal dibandingkan menghubungkan langsung dua sistem tadi dengan kabel coaxial misalnya.

Penggolongan Bridge

Dari sudut kelengkapan fungsi, perangkat ini dapat digolongkan dalam 3 macam:

Bridge sederhana

       Bila suatu simpul jaringan mengirimkan data kesimpul jaringan lain, maka bridge  sederhana akan menyebarkan data tersebut kesemua jaringan.

Bridge sederhana, memiliki urutan kerja sebagai berikut :

  1. Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
  2. Sebarkan kesemua simpul jaringan yang lain

 

Bridge belajar

Jenis ini memiliki kemanpuan memilih paket mana yang ditunjukan pada segmen lain jaringan, dan meneruskam paket tersebut pada jaringan yang sesuai tersebut.Hal ini dimungkinkan karma protocol lapisan MAC memang terdapat field alamat tujuan paket. Kini bridge sesderhana juga telah dilengkapi dengan kemampuan belajar tersebut.

Bridge belajar, memiliki urutan kerja sebgai berikut :

  1. Baca semua paket data yang datang dari suatu jaringan.
  2. Pilih dan terima semua paket data yang tidak dialamtkan utuk jaringan pertama tadi.

Kirimkan ( teruskan ) pake data yang diterima tadi kejaringan lain yang terhubung pada bridge.

 

Bridge dengan kempuan pencarian jalan (routing)

Jenis ini juga memiliki kemampuan jenis sebelumnya, ditambah dengan kemapuan pencarian jalan.Pada bridge yang mempunyai fasilitas mencari jalan, terdapat beberapa strategi yang digunakan, antaralain :

1.  Fixed routing

 Penggunaan algoritma spaningg tree, dengan menganggap LAN sebagai symbol (node) graph dan bridge sebagai sisi (edge) graph.

2.  Source routing.

Dari sudut jangkauan, perangkat ini dapat dikelompokan menjadi dua bagian,yaitu sebagai berikut :

  1. Bridge tempat (local bridge)

Jenis ini tersambung langsung pada 2 jaringan yang dihubungkan.

      2.     Bridge jarak jauh

Bridge jenis ini terdapat pada 2 buah segmen jaringan. Kedua  bridge jenis ini dihubungkan dengan saluran komunikasi tertentu. Dengan demikian bridge jenis ini selalu bekerja berpasangan.

 Gateway

          Gateway digunkan untuk interkoneksi jaringan dimana masing-masing jaringan memiliki arsitektur yang sangat berbeda. Jaringan yang dihubungkannya mempunyai protocol yang berbeda mulai dari lapisan hubungan data sampai dengan lapisan aplikasi.

          Gateway juga merupakan bentuk khusus dari router yang digunakan untuk bertukat informasi dengan router lain yang berlainan cara mengelolah informasinya maupun cara pencarian jalannya. Jadi bila satu jaringan yang berisi sekumpulan router berjenis sama (disebut autonomus system) hendak berhubungan dengan jaringan denga sisitem router lain, diperlukan satu buah gateway untuk masing-masing jaringan. Dua buat gateway ini saling bertukar informasi dengan protocol antar yang berbeda system,yang disebut ERP (exterior ruter protocol).

          Protocol yang dibuat untuk kominikasi gateway ini bekerja dalam bentuk permintaan dan tanggapan yang dikirim dalam datagram IP contoh permintaan aadalah permintaan untuk menjadi router tetangga. Permintaan tersebut dapat menjadi 2 jenis tanggapan yaitu diterima/ditolak. 

  1. Algoritma Routing

       Alogaritma routing adalah bagian alogaritma dari perangkat lunak network layer yang bertanggung jawab untuk menentukan jalur mana yang menjadi jalur transmisi paket. Jika subnet tersebut menggunakan data gram secara internal, keputusan ini harus selalu dibuat setiap kali paket data datang. Tetapi, jika subnet tersebut menggunakn rangkain virtual secara internal, keputusan routing ini hanya akan dibuat pada waktu penetap rangkain fvirtual yang baru. Sesudah itu, pake data tinggal mengikuti rute yang telah ditetapkan sebelumnya. 

          Setiap alogaritma routing memiliki sifat – sifat seperti kebenaran, kesederhanaan,kekokohan, kestabilan, kewajaran dan optimallitas. Algoritma routing harus dapat menyesuaikan diri atau bertahan terhadap perubahan – perubahan dalam topologi dan lalu lintas data.

          Untuk mencari rute dengan biaya minimum, dapat digunakan dua metode yaitu metode forward search algorithm dan backward search algorithm.

Algoritma Routing terdiri dari dua metode

6.1 Forward Search Algrithm

Forward-search algorithm dinyatakan sebagai menentukan jarak terpendek dari node awal yang ditentukan ke setiap node yang ada.Algoritma diungkapkan dalam stage. Dengan k buah stage, jalur terpendek  node k terhadap node sumber ditentukan. Node-node ini ada dalam himpunan N. Pada stage ke (k+1), node yang tidak ada dalam M yang mempunyai jarak terpendek terhadap sumber ditambahkan ke M. Sebagai sebuah node yang ditambahkan dalam M, maka jalur dari sumber menjadi terdefinisi.

Algoritma ini memiliki 3 tahapan :

  1. Tetapkan M={S}. Untuk tiap node nÎN-S, tetapkan C1(n)=l(S,n).
  2. Cari WÎN-M sehingga C1(W) minimum dan tambahkan ke M. Kemudian C1 (n) = MIN[C1(n), C1(W) + l(W,n) untuk tiap node nÎN-M. Apabila pada pernyataan terakhir bernilai minimum, jalur dari S ke n sebagai jalur S ke W memotong link dari W ke n.
    1. Ulang langkah 2 sampai M=N.

Keterangan :

N = himpunan node dalam jaringan

S = node sumber

M = himpunan node yang dihasilkan oleh algoritma

l(I,J) = link cost dari node ke I sampi node ke j, biaya bernilai ¥ jika node tidak secara langsung terhubung.

C1(n) : Biaya dari jalur biaya terkecil dari S ke n yang dihasilkan pada saat algoritma dikerjakan.

 

 

 

 

 
   

Tabel berikut ini memperlihatkan hasil algoritma terhadap gambar di muka. Dengan menggunakan S=1.

                                         Tabel 4.1 Hasil forward search algorithm

 

6.2 Backward search algorithm

Menentukan jalur biaya terkecil yang diberikan node tujuan dari semua node yang ada. Algoritma ini juga diproses tiap stage. Pada tiap stage, algoritma menunjuk masing-masing node.

Definisi yang digunakan :

N = Himpunan node yang terdapat pada jaringan

D= node tujuan

l(i,j) = seperti keterangan di muka

C2(n) = biaya dari jalur biaya terkecil dari n ke D yang dihasilkan saat algoritma dikerjakan.

Algoritma ini juga  terdiri dari 3 tahapan :

  1. Tetapkan C2(D)=0. Untuk tiap node nÎN-D, tetapkan C2(n) =¥.
  2. Untuk tiap node nÎN-D, tetapkan C2(n)=MIN WÎN[C2(n), C2(W) + l(n,W)]. Apabila pada pernyataan terakhir bernilai minimum, maka jalur dari n ke D saat ini merupakan link dari n ke W dan menggantikan jalur dari W ke D
  3. Ulangi langkah ke –2 sampai tidak ada cost yang berubah.

 

 
   

Tabel berikut adalah hasil pengolahan gambar 1 dengan D=1

                                        Tabel 4.1 Hasil backward search algorithm

6.3 Strategi Routing

Terdapat beberapa strategi untuk melakukan routing, antara lain :

      Fixed Routing

 

 
   

Merupakan cara routing yang paling sederhana.   Dalam hal ini rute bersifat tetap, atau paling tidak rute hanya diubah apabila topologi jaringan berubah. Gambar berikut (mengacu dari gambar 1) memperlihatkan bagaimana sebuah rute yang tetap dikonfigurasikan.

 

 
   

Gambar 4.7. Direktori untuk fixed routing

 

Kemungkinan rute yang bisa dikonfigurasikan, ditabelkan sebagai berikut :

                                    Gambar 4.8 Direktori masing-masing node

 

Tabel ini disusun berdasar rute terpendek (menggunakan least-cost algorithm). Sebagai misal direktori node 1. Dari node 1 untuk mencapai node 6, maka rute terpendek yang bisa dilewati adalah rute dari node 1,4,5,6. Maka pada tabel direktori node 1 dituliskan destination = 6, dan next node = 4.

Keuntungan konfigurasi dengan rute tetap semacam ini adalah bahwa konfigurasi menajdi sederhana. Pengunaan sirkit maya atau datagram tidak dibedakan. Artinya semua paket dari sumber menuju titik tujuan akan melewati rute yang sama. Kinerja yang bagus didapatkan apabila beban bersifat tetap. Tetapi pada beban yang bersifat dinamis, kinerja menjadi turun. Sistem ini tidak memberi tanggapan apabila terjadi error maupun kemacetan jalur.

 

       Flooding

Teknik routing yang lain yang dirasa sederhana adalah flooding. Cara kerja teknik ini adalah mengirmkan paket dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya. Pada tiap node, setiap paket yang datang akan ditransmisikan kembali ke seluruh link yang dipunyai kecuali link yang dipakai untuk menerima paket tersebut. Mengambil contoh rute yang sama, sebutlah bahwa node 1 akan mengirimkan paketnya ke node 6. Pertamakali node 1 akan mengirimkan paket keseluruh tetangganya, yakni ke node 2, node 4 dan node 5 (gambar 5.9)

 

 
   

Gambar 4.9. Hop pertama.

 

Selanjutnya operasi terjadi pada node 2, 3 dan 4. Node 2 mengirimkan paket ke tetangganya yaitu ke node 3 dan node 4. Sedangkan node 3 meneruskan paket ke node 2,4,5 dan node 6.

 

 
   

Node 4 meneruskan paket ke node 2,3,5. Semua node ini tidak mengirimkan paket ke node 1. Ilustrasi tersebut digambarkan pada gambar 4.10.

                                                Gambar 4.10 Hop kedua

Pada saat ini jumlah copy yang diciptakan berjumlah 9 buah. Paket-paket yang sampai ke titik tujuan, yakni node 6, tidak lagi diteruskan.

 

 
   

Posisi terakhir node-node yang menerima paket dan harus meneruskan adalah node 2,3,4,5. Dengan cara yang sama masing-masing node tersebut membuat copy dan memberikan ke mode tetangganya. Pada saat ini dihasilkan copy sebanyak 22.

Gambar 4.11. Hop ketiga

Terdapat dua catatan penting dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu :

  1. Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik ini memiliki keandalan yang tinggi dan cenderung memberi prioritas untuk pengiriman-pengiriman paket tertentu.
  2. Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak satu buah copy paket di titik tujuan dengan waktu paling minimum. Tetapi hal ini akan menyebakan naiknya bebean lalulintas yang pada akhirnya menambah delay bagi rute-rute secara keseluruhan.

 

Random Routing

Prinsip utama dari teknik ini adalah sebuah node memiliki hanya satu jalur keluaran untuk menyalurkan paket yang datang kepadanya. Pemilihan terhadap sebuah jalur keluaran bersifat acak. Apabila link yang akan dipilih memiliki bobot yang sama, maka bisa dilakukan dengan pendekatan seperti teknik round-robin.

 

 

 
   

Routing ini adalah mencari probabilitas untuk tiap-tiap outgoing link dan memilih link berdasar nilai probabilitasnya. Probabilitas bisa dicari berdasarkan data rate, dalam kasus ini didefisinikan sebagai

Di mana :

            Pi =  probabilitas pemilihan i

            Rj = data rate pada link j

 

Penjumlahan dilakukan untuk keseluruhan link outgoing. Skema seperti ini memungkinkan distribusi lalulintas yang baik. Seperti teknik flooding, Random routing tidak memerlukan informasi jaringan, karena rute akan dipilih dengan cara random.

 

Adaptive Routing

Strategi routing yang sudah dibahas dimuka, tidak mempunyai reaksi terhadap perubanhan kondisi yang terjadi di dalam suatu jaringan. Untuk itu pendekatan dengan strategi adaptif mempunyai kemapuan yang lebih dibandingkan dengan beberapa hal di muka. Dua hal yang penting yang menguntungkan adalah :

  1. Strategi routing adaptif dapat meningkatkan performance seperti apa yang keinginan user
  2. Strategi adaptif dapat membantu kendali lalulintas.

 

Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya :

1.  Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi sangat rumit akibatnya beban pemrosesan pada jaringan meningkat.

2.. Pada kebanyakan kasu, strategi adaptif tergantung pada informasi status yang dikumpulkan pada satu tempat tetapi digunakan di tempat lain.  Akibatnya beban lalu lintas meningkat

  1. Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan apabila reaksi yang terjadi terlampau cepat, atau menjadi tidak relevan apabila reaksi sangat lambat.

Kategori Strategi Adaptif dapat dibagi menjadi :

Isolated adaptive         : informasi lokal, kendali terdistribusi

Distributed Adaptive  : informasi dari node yang berdekatan, kendali terdistribusi

Centralized Adaptive : informasi dari selluruh node, kendali terpusat

  1. 7.      Algoritma Pengendalian Kemacetan

Pengendalian kemacetan mengacu pada teknik dan mekanisme yang baik dapat

mencegah kemacetan, sebelum itu terjadi, atau menghapus kemacetan setelah terjadi. Secara

umum, kita dapat mekanisme pengendalian kemacetan kedalam dua kategori besar yaitu

putaran terbuka pengendalian kemacetan (pencegahan) dan putaran tertutup pengendalian

 

 
   

kemacetan (pengangkatan) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 24.5.

,

 Kemacetan TCP (Example)

Kita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan kontrol kongesti untuk

menghindari kemacetan atau mengurangi kemacetan pada jaringan.

7.1  Kontrol Kemacetan di TCP

Kita sekarang menunjukkan bagaimana TCP menggunakan pengendalian kemacetan

untuk menghindari kemacetan atau mengurangi kemacetan pada jaringan.

Dalam algoritma menghindari kemacetan, ukuran kemacetan meningkat bila jendela

penambahan sampai kemacetan terdeteksi.

Kemacetan Deteksi: multiplikatif Penurunan jika kemacetan terjadi, kemacetan

ukuran jendela harus dikurangi. Satu-satunya cara pengirim dapat menebak kemacetan yang

memiliki terjadi adalah dengan kebutuhan untuk Retransmisi segmen. Namun, retransmissi

dapat terjadi pada salah satu dari dua kasus: ketika suatu kali waktu keluar atau ketika tiga

ACK diterima. Dalam kedua kasus, ukuran ambang terjatuh ke satu-setengah, turun perkalian.

Sebagian besar implementasi TCP memiliki dua reaksi:

  1. Jika batas waktu terjadi, ada kemungkinan lebih kuat dari kemacetan, segmen telah

mungkin telah jatuh pada jaringan, dan tidak ada berita tentang segmen dikirim.

Dalam hal ini TCP bereaksi kuat:

a Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.

b. Hal set cwnd dengan ukuran satu segmen.

c. Dimulai fase lambat mulai lagi.

  1. Jika tiga ACK diterima, ada kemungkinan lebih lemah dari kemacetan; segmen

mungkin telah menurun, tetapi beberapa segmen setelah itu mungkin telah tiba dengan

selamat tiga ACK diterima. Hal ini disebut transmisi cepat dan pemulihan sistem yang

cepat. Dalam hal ini kasus, TCP memiliki reaksi yang lebih lemah:

a. Hal ini menetapkan nilai ambang untuk satu-setengah dari ukuran jendela aktif.

b. Hal set cwnd dengan nilai ambang (beberapa implementasi menambahkan tiga segmen

    ukuran untuk ambang batas).

c. Dimulai fase menghindari kemacetan.

Sebuah implementasi bereaksi terhadap deteksi kemacetan di salah satu cara berikut:

Jika penemuan adalah dengan time-out, lambat-start baru dimulai fase. Jika penemuan adalah

dengan tiga ACK, fase menghindari kemacetan baru dimulai. Ringkasan Dalam Gambar

24.10, merangkum kebijakan kemacetan TCP dan hubungan yang fokus dalam membangun

 

 
   

hubungan antara tiga fase.

Disini kita berasumsi bahwa ukuran jendela maksimum adalah 32 segmen. ambang diatur

untuk 16 segmen (satu-setengah dari jendela maksimumukuran). Pada fase lambat mulai

ukuran jendela dimulai dari 1 dan tumbuh secara eksponensialhingga mencapai ambang pintu.

Setelah mencapai batas, menghindari kemacetan (Kenaikan aditif) prosedur memungkinkan

ukuran jendela untuk meningkat secara linear sampai waktu-keluar terjadi atau ukuran jendela

 

 
   

maksimum tercapai.

 

Dalam Gambar 24.11 batas waktu terjadi ketika ukuran jendela 20.

Pada saat ini, prosedur penurunan perkalian mengambil atas dan mengurangi ambang

untuk satu-setengah dari ukuran jendela sebelumnya. Sebelumnya ukuran jendela adalah 20

ketika waktu-out terjadi sehingga ambang baru sekarang 10. TCP bergerak untuk

memperlambat mulai lagi dan mulai dengan ukuran jendela 1, dan bergerak TCPuntuk

meningkatkan tambahan jika ambang batas baru tercapai. Bila ukuran window adalah 12,

tiga-ACK terjadi. Prosedur Penurunan multiplikatif mengambil alih lagi. Ambang diatur untuk 6 dan TCP pergi ke fase peningkatan aditif saat ini. Ini masih dalam tahao sampai batas waktu yang lain. Pengendalian kemacetan di Frame Relay Kemacetan dalam jaringan Frame Relay

menurun kelambatan dan kesiapan meningkat. Tinggi yang kesiapan dan kelambatan rendah

adalah tujuan utama dari protokol Frame Relay. Frame Relay tidak memiliki pengaturan

aliran. Selain itu, Frame Relay memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pecahan data.

Ini berarti bahwa jaringan Frame Relay memiliki potensi untuk benar-benar sesak dengan lalu

lintas, sehingga membutuhkan pengendalian kemacetan.

 

7.2    Menghindari Kemacetan

 

Untuk menghindari kemacetan, protokol Frame Relay menggunakan 2 bit dalam

bingkai secara eksplisit memperingatkan sumber dan tujuan adanya kemacetan. BECN

Pemberitahuan mundur kongesti eksplisit (BECN) sedikit memperingatkan pengirimkongesti

dalam jaringan. Orang mungkin bertanya bagaimana hal ini dilakukan karena bingkai

perjalanan jauh dari pengirim. Bahkan, ada dua metode: Switch dapat menggunakan respon

frame dari penerima (full-duplex mode), atau tombol dapat menggunakan standar

konektortion (DLCI = 1023) untuk mengirim frame khusus untuk tujuan tertentu. Pengirim

dapat merespon peringatan ini hanya dengan mengurangi tingkatdata.

 

Gambar 24.12 menunjukkan penggunaan BECN.

memperingatkan penerima kemacetan di jaringan. Hal ini mungkin muncul bahwa

penerima tidak dapat melakukan apa saja untuk meringankan kemacetan. Namun, protokol

Frame Relay mengasumsikan bahwa pengirim dan penerima yang berkomunikasi satu sama

lain dan menggunakan beberapa jenis aliran pengendalian pada tingkat yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, jika ada mekanisme pengakuan di tingkat yang lebih tinggi, penerima dapat

menunda pengakuan, sehingga memaksa pengirim untuk memperlambat.

 

Gambar 24.13 menunjukkan penggunaan FECN.

 

 

BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Jaringa komputer merupakan sekumpulan komputer. Ini artinya komputer tersebut lebih dari satu buah yang terpisah-pisah akan tetapi dapat saling berhubungan delam melaksanakan suatu tugas. Sekelompok komputer tersebut bekerja secara otonom. Ini artinya hanya dapat melakukan pertukaran dalam suatu area atau member tertentu

Dalam penggunaannya, jaringan di klasifikasikan berdasarkan fungsi tertentu ataupun berdasarkan tempat dan sumber utama pengolahan data. Selain itu, dalam jaringan komputer juga dikenal beberapa topologi dimana topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Adapun perangkat perangkat yang sering digunakan dalam jaringan komputer seperti halnya bridge, router dan sebagainya. Peralatan-peralatan tersebut bekerja berdasarkan fungsinya masing-masing.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://ariatmancool.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-jaringan-komputer.html

http://muhammadrishak.blogspot.com/2012/10/jaringan-komputar-makalah-jaringan.html

http://id.wikipedia.org

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Kelompok 3

BAB      I

  1. 1.      PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.

Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari  kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.

      Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang berbeda.

      Dengan adanya jaringan komputer, hal ini bisa teratasi. Bukan hanya jarak akan tetapi perbedaan waktupun dapat selalu diakses. Misalkan ketika kita menginginkan informasi yang telah lalu. Internet dan World Wide Web (WWW) sangat populer di seluruh dunia. Banyak masyarakat yang membutuhkan aplikasi yang berbasis Internet, seperti E-Mail dan akses Web melalui internet. Sehingga makin banyak aplikasi bisnis yang berkembang berjalan di atas internet.

 

 

 

 

 

 

BAB      II

  1. 2.      Data link layer

Data link layer adalah lapisan protokol yang mentransfer data antara node jaringan yang berdekatan di jaringan area luas atau antara node pada segmen jaringan area lokal yang sama . [ 1 ] Data link layer menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data antara entitas jaringan dan mungkin menyediakan cara untuk mendeteksi dan mungkin memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi pada lapisan fisik . Contoh protokol data link adalah Ethernet untuk jaringan area lokal ( multi-node ) , Point-to – Point Protocol ( PPP ) , HDLC dan ADCCP untuk point-to -point ( dual- node) koneksi .

Data link layer berkaitan dengan pengiriman lokal frame antara perangkat di LAN yang sama . Frame data-link , karena ini protokol data unit disebut , tidak melewati batas-batas jaringan lokal . Inter – routing jaringan dan global menangani adalah fungsi lapisan yang lebih tinggi , yang memungkinkan protokol data-link untuk fokus pada pengiriman lokal , menangani , dan arbitrase media. Dengan cara ini , lapisan data link analog dengan polisi lalu lintas lingkungan , melainkan upaya untuk menjadi penengah antara pihak-pihak yang bersaing untuk akses ke media , tanpa memperhatikan tujuan akhir mereka .

Bila perangkat mencoba untuk menggunakan media secara bersamaan , bingkai tabrakan terjadi . Protokol data-link menentukan bagaimana perangkat mendeteksi dan pulih dari tabrakan tersebut , dan dapat menyediakan mekanisme untuk mengurangi atau mencegah mereka .

Pengiriman frame oleh lapisan – 2 perangkat dilakukan melalui penggunaan alamat hardware tidak ambigu . Header frame berisi sumber dan tujuan alamat yang menunjukkan perangkat yang berasal frame dan perangkat yang diharapkan untuk menerima dan memproses itu . Berbeda dengan alamat hirarkis dan routable dari lapisan jaringan , lapisan – 2 alamat yang datar , yang berarti bahwa tidak ada bagian dari alamat dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok logis atau fisik yang alamat milik .

Data link dengan demikian menyediakan transfer data di link fisik . Transfer yang dapat diandalkan atau tidak dapat diandalkan , protokol data-link banyak yang tidak memiliki pengakuan penerimaan bingkai sukses dan penerimaan , dan beberapa protokol data-link mungkin tidak memiliki bentuk checksum untuk memeriksa kesalahan transmisi. Dalam kasus tersebut, protokol tingkat tinggi harus memberikan kontrol aliran , pengecekan error , dan pengakuan dan transmisi .

Dalam beberapa jaringan , seperti IEEE 802 jaringan area lokal , lapisan data link dijelaskan secara lebih rinci dengan media access control ( MAC ) dan menghubungkan kontrol logis ( LLC ) sublayer , ini berarti bahwa IEEE 802.2 LLC protokol dapat digunakan dengan semua dari IEEE 802 MAC lapisan , seperti Ethernet , Token cincin , IEEE 802.11 , dll , serta dengan beberapa – 802 non MAC lapisan seperti FDDI . Protokol data-link -layer lainnya, seperti HDLC , yang ditentukan untuk mencakup sublayers , meskipun beberapa protokol lain , seperti Cisco HDLC , tingkat rendah framing menggunakan HDLC sebagai lapisan MAC dalam kombinasi dengan lapisan LLC yang berbeda . Dalam ITU – T G.hn standar , yang menyediakan cara untuk membuat ( sampai dengan 1 Gigabit / s ) jaringan area lokal berkecepatan tinggi menggunakan kabel rumah yang ada ( saluran listrik , saluran telepon dan kabel koaksial ) , lapisan data link dibagi menjadi tiga sub – lapisan ( aplikasi protokol konvergensi , link kontrol logis dan kontrol akses media ) .

Dalam semantik arsitektur jaringan OSI , protokol data-link -layer menanggapi permintaan layanan dari lapisan jaringan dan mereka menjalankan fungsi mereka dengan mengeluarkan permintaan layanan ke lapisan fisik .

 

 

 

2.1.   Jendela Geser

Teknik Sliding Window (jendela geser) mendefinisikan suatu “jendela” (window).  Yang merupakan jumlah maksimum data yang dapat ditransmisikan oleh pengirim, sebelum tiba pada suatu titik dimana pesan acknowledgment harus dikirimkan balik oleh penerima. Ukuran jendela ini desepakati oleh kedua belah pihak, yaitu pengirim dan penerima. Sebelum proses transmisi berlangsung. Sebagai contoh, perhatikan contoh sebuah jaringan yang menerapkan ukuran jendela sebesar enam paket.

Pengiriman akan “menjilid” keenam paket tersebut menjadi satu dan kemudian mengirimkannya kepenerima, tanpa menunggu acknowledgment untuk masing-masing paket tersebut. Pengirim selanjutnya menunggu sebuah pesan acknowledgment untuk memastikan bahwa “bundelan” keenam paket tersebut telah diteerima dengan benar oleh terminal penerima. Paket acknowledgment ini menyertakan nomor-nomor dari rangkaian paket yang selanjutnya harus dikirimkan. Setelah menerima pemberitahuan ini, pengirim akan mentrasmisikan keenam paket ini, besarnya besarnya waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan keenam paket data adalah 12N, diaman N adalah waktu yang dihabiskan untuk mengirimkan sebuah paket kesatu arah dengan menggunakan jendela enam paket ini, waktu yang diperlukan untuk menirimkan keenam paker adalah 2N. dengan tetep merujuk kejendela enam paket kita diatas, perhatikan besarannya waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan 600 paket, apabila waktu transit (atau waktu transmisi) ke satu aras adalah 3 ms:

      ARQ (tanpa jendela geser)                 (12 x 3) x 600 = 21.600 ms
      jendela geser (ukuran 4 paket)            (2×3) x 600 = 3600 ms

 

Dalam contoh sederhana ini, terlihat perbedaan yang signifikan antara waktu transit untuk kasus dengan jendela geser dan kasus tanpa jendela geser. Perhatikan bahwa perhitungan diatas hanyalah merupakan aproksimasi karena, meskipun derdapat suatu delay (waktu tunda) antara pengirim satu paket dengan pengirim paket berikutnya,namun secara keseluruhan besar delay ini tidak signifikan. Pada jaringan-jaringan yang memiliki throughput yang tinggi dan round-trip time (waktu kirim bolak-balik) (RTT) yang besar, seperti halnya pada jaringan transmisi satelit, penerapan jendela geser dapat memberikan kinerja yang jauh lebih baik. Kita dapat mengetahui bahawa, dalam beberapa implementasi ukuran jendela geser diatur tetap, sedangkan sedangkan dalam beberapa hal lainnya ukuran ini dapat berubah-ubah menurut kondisi pengiriman atau penerimaan paket-paket data. Terdapat pula kemungkinan bahawa paket-paket atau frame-frame yang berada didalam jendela sang pengirim mengalami kerusakan atau hilang selama transmisi. Oleh karna itu didalam sebagian besar implementasi teknik jendela geser, pengirim akan menyimpan salinan frame-frame yang telah dikirimkan didalam memori, untuk keperlua transmisi ulang. Dengan demikian, pengirim membutuhkan sebuah buffer yang berukuran setidaknya sama besar dengan ukuran jendela. Untuk menampung salinan paket-paket tersebut. Diterminal penerima, apapun yang dating dengan ukuran lebih besar dari ukuran jendela akan dibuang.

 

2.2.   Spesifikasi dan verifikasi jendela protocol

Spesifikasi merupakan deskripsi dari apa yang ingin dibuat tanpa menjabarkan bagaimana cara membuat hal itu. Dari spesifikasi ini dapat kita kembangan beberapa implementasi, baik yang diimplementasikan secara manual (hand crafted) oleh disainer yang sudah berpengalaman, atau dapat diimplementasikan secara otomatis melalui “automatic synthesis”. Spesifikasi dan implementasi memiliki tingkat abstraksi yang berbeda. Misalnya untuk disain perangkat keras dijital, di spesifikasi dapat dalam bentuk “behavioral specification” sementara dalam implementasi sudah dalam bentuk “logic gates”. Gambar 1Proses Disain Dari sebuah implementasi, dapat dihasilkan implementasi yang lain. Proses ini disebut translasi (translation). Contoh proses translasi adalah ketika kita melakukan proses optimasi. Misalnya kita sudah memiliki sebuah rangkaian dalam tingkat logic gates, kemudian kita ingin mengoptimasi luas (area) dari implementasi agar dapat dicapai area yang sekecil mungkin sehingga hemat Silicon atau apapun yang digunakan untuk mengimplementasi, proses translasi inilah yang kita lakukan. Dalam hal ini, tingkat abstraksi dari input rangkaian dan keluarannya berada dalam tingkat abstraksi yang sama. Setelah implementasi diperoleh, tentunya kita ingin menguji atau membandingkan implementasi itu dengan spesifikasi awalnya. Untuk hal ini ada dua alur, yaitu validasi dan verifikasi. Validasi adalah mekanisme yang umum dilakuan disainer, yaitu post simulation atau testing. Pada proses ini disainer mengambil beberapa sampel atau test pattern yang kemudian diumpankan kepada disain yang ingin diuji. Validasi umumnya digunakan untuk menguji apakah implementasi betul-betul disain yang diinginkan oleh penguji. Dalam hal ini validasi hanya menguji sebagian (subset) dari sistem. Selain validasi, dalam paradigma yang baru, ada juga verifikasi . Verifikasi di sini membuktikan bahwa implementasi memang betul-betul mengimplementasikan spesifikasi.

 

 

 

2.3.   Contoh protocol-protocol Datalink

Data link layer adalah lapisan protokol yang mentransfer data antara node jaringan yang berdekatan di jaringan area luas atau antara node pada segmen jaringan area lokal yang sama. Data link layer menyediakan sarana fungsional dan prosedural untuk mentransfer data antara entitas jaringan dan mungkin menyediakan cara untuk mendeteksi dan mungkin memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi pada lapisan fisik.

Contoh protokol data link adalah :

  1. Ethernet untuk jaringan area lokal (multi-node)
  2. Point-to-Point Protocol (PPP)
  3. HDLC untuk point-to-point (dual-node) koneksi
  4. Frame-Relay

 

 

 

 

 

 

a)      Eternet

 

(bahasa Inggris: Ethernet) adalah keluarga teknologi jejaring komputer untuk jaringan wilayah setempat (LAN). Eternet mulai merambah pasaran pada tahun 1980 dan dibakukan pada tahun 1985 sebagai IEEE 802.3. Eternet telah berhasil menggantikan kabel teknologi LAN yang ikut bersaing lainnya.

Baku Eternet terdiri dari beberapa kabel dan sinyal yang beragam dari lapisan wujud OSI yang digunakan dengan Eternet. Eternet 10BASE5 asli menggunakan kabel sesumbu sebagai sarana berkongsi (shared medium). Kabel sesumbu kelak digantikan dengan pasangan berpilin dan serat optik untuk penyambungannya dengan pusatan (hub) atau pengalih (switch). Laju data secara berkala kian meningkat pula dari 10 megabit per detik hingga mencapai 100 gigabit per detik.

Sistem perhubungan melalui Eternet membagi aliran data menjadi potongan-potongan pendek yang disebut sebagai bingkai (frame). Setiap bingkai berisi alamat sumber dan tujuan, serta data pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dihantarkan kembali. Sesuai dengan acuan OSI, Eternet menyediakan layanan sampai dengan lapisan taut data (data link layer).

Sejak perintisan awal, Eternet telah mempertahankan mutu keserasian antar-peranti (compatibility) yang cukup baik. Fitur-fitur seperti alamat MAC 48-bit dan bentukjadi bingkai Eternet telah mempengaruhi kaidah jejaring (network protocol) lainnya.

b)     Point-to-Point Protocol (PPP)

Dalam jaringan, Point-to-Point Protocol (PPP) adalah sebuah protokol data link yang umum digunakan dalam membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Hal ini dapat menyediakan koneksi otentikasi, enkripsi transmisi (menggunakan ECP, RFC 1968), dan kompresi.

PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel serial, saluran telepon, trunk line, telepon selular, sambungan radio yang khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai “broadband”). Penyedia layanan Internet (ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up ke Internet, karena paket IP tidak dapat ditransmisikan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membentuk Digital Subscriber Line (DSL) Internet sambungan layanan dengan pelanggan.

PPP biasanya digunakan sebagai data link protokol lapisan untuk koneksi lebih sinkron dan asinkron sirkuit, di mana sebagian besar telah digantikan yang lebih tua Serial Jalur Internet Protocol (SLIP) dan perusahaan telepon standar diamanatkan (seperti Link Access Protocol, Berimbang (LAPB) di X.25 protocol suite). PPP dirancang untuk bekerja dengan berbagai protokol lapisan jaringan, termasuk Internet Protocol (IP), getar, Novell Internetwork Packet Exchange (IPX), NBF dan AppleTalk.

 

 

c)      HDLC untuk point-to-point (dual-node) koneksi

HDLC singkatan dari High-Level Data Link Control. Seperti dua protokol WAN lainnya yang disebutkan dalam postingan kali ini, HDLC adalah protokol layer 2. HDLC merupakan protokol sederhana yang digunakan untuk menghubungkan point ke point perangkat serial. Misalnya, anda memiliki point to point leased line yang menghubungkan dua lokasi, di dua kota yang berbeda. HDLC akan menjadi protokol dengan paling sedikit konfigurasi yang diperlukan untuk menghubungkan dua lokasi. HDLC akan berjalan di atas WAN, antara dua lokasi. Setiap router akan de-encapsulating HDLC dan di drop-off di LAN.

 

HDLC melakukan error correction, seperti halnya Ethernet. HDLC Versi Cisco sebenarnya eksklusif karena menambahkan Tipe protokol. Dengan demikian, Cisco HDLC hanya dapat bekerja dengan perangkat Cisco lainnya, tidak pada perangkat lain.

HDLC sebenarnya adalah protokol default pada semua interface serial Cisco. Jika anda melakukan show running-config pada router Cisco, interface serial anda (secara default) tidak akan memiliki enkapsulasi apapun. Hal ini karena mereka dikonfigurasi untuk default HDLC. Jika anda melakukan show interface serial 0/0, anda akan melihat bahwa anda sedang menjalankan HDLC. Berikut ini contohnya:

 

 

d)     Frame-Relay

Apa itu Frame-Relay? Frame Relay adalah protokol layer 2 dan umumnya dikenal sebagai layanan dari carriers. Misalnya, orang akan berkata “Aku memerintahkan sirkuit frame-relay”. Frame relay menciptakan jaringan pribadi melalui jaringan carrier. Hal ini dilakukan dengan sirkuit virtual permanen (PVC). Sebuah PVC adalah koneksi dari satu situs, untuk situs lain, melalui jaringan carrier. Rangkaian frame-relay dilakukan dengan memesan T1 atau pecahan T1 dari carrier. Selain itu, anda memesan sebuah port frame-relay, yang cocok dengan ukuran dari sirkuit yang anda pesan. Akhirnya, anda memesan PVC yang menghubungkan port frame relay anda ke port anda di dalam jaringan. Manfaat untuk frame-relay adalah:

  1. Kemampuan untuk memiliki sirkuit tunggal yang terhubung ke “frame relay cloud” dan mendapatkan akses ke semua situs (selama anda memiliki PVC). Karena jumlah lokasi yang terus tumbuh, anda akan menghemat lebih banyak uang, karena anda tidak memerlukan sirkuit sebanyak yang anda lakukan jika Anda mencoba untuk mengaitkan jaringan anda secara penuh dengan point to point leased line.
  2. Peningkatan pemulihan bencana, karena semua yang harus anda lakukan adalah memesan sirkuit tunggal ke cloud dan PVC. PVC untuk mendapatkan akses ke semua situs remote.
  3. Dengan menggunakan PVC, anda dapat merancang WAN Anda sesuai dengan keinginan. Artinya, anda menentukan situs apa yang memiliki koneksi langsung ke situs lain dan anda hanya membayar biaya bulanan PVC yang kecil untuk setiap koneksi.

Beberapa istilah lain yang harus anda ketahui tentang frame relay adalah:

  1. LMI = antarmuka lokal manajemen. LMI adalah protokol manajemen frame relay. LMI dikirim antara switch frame relay dan router untuk mengkomunikasikan apa yang DLCI sediakan dan jika ada kemacetan dalam jaringan.
    Some other terms you should know, concerning frame relay are:
  2. DLCI = Data Link Connection Identifier. Ini adalah nomor yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap PVC dalam jaringan frame relay.
  3. CIR = Committed Information Rate atau tingkat komitmen informasi. CIR adalah jumlah bandwidth yang anda bayarkan untuk menjamin Anda akan menerima setiap PVC. Umumnya anda memiliki lebih sedikit CIR daripada anda miliki kecepatan port. Anda dapat, tentu saja, melebihkan CIR anda di atas untuk kecepatan port anda, tetapi trafik ditandai DE.
  4. DE = Discard Eligible. Trafik ditandai DE (yang berada di atas CIR anda) bisa dibuang oleh jaringan frame-relay jika ada kemacetan.
  5. FECN & BECN = Forward Cxplicit Congestion Notification & Backward Explicit Congestion Notification, adalah bit-bit di dalam paket LMI untuk mengingatkan perangkat frame-relay yang terdapat kemacetan dalam jaringan.

 

 

 

BAB      III

  1. 3.        SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS

 

  1. A.    Medium Access Control ( MAC )

The Access Control Medium ( MAC ) protokol yang digunakan untuk memberikan lapisan data link dari sistem Ethernet LAN . Protokol MAC merangkum SDU (data payload ) dengan menambahkan byte sundulan 14 ( Protokol Information Control ( PCI ) ) sebelum data dan menambahkan sebuah checksum , checksum adalah 4 – byte ( 32 -bit ) Cyclic Redundancy Check ( CRC ) setelah data . Seluruh frame didahului oleh periode menganggur kecil ( kesenjangan antar -frame minimum , 9,6 mikrodetik ( mikrodetik ) ) dan byte pembukaan ( termasuk awal frame pembatas ) 8 .

  1. B.     Mukadimah

Tujuan dari waktu idle sebelum mulai transmisi untuk memungkinkan interval waktu kecil untuk elektronik penerima di masing-masing node untuk menyelesaikan setelah selesai dari frame sebelumnya . Sebuah node mulai transmisi dengan mengirim 8 byte ( 64 bit ) urutan basa-basi. Ini terdiri dari 62 bolak 1 dan 0 yang diikuti oleh pola 11 . Sebenarnya byte terakhir yang selesai dengan ’11 ‘ dikenal sebagai “Start Frame Delimiter ” . Bila dikodekan menggunakan pengkodean Manchester , pada 10 Mbps , 62 bolak bit menghasilkan 10 MHz gelombang persegi ( satu siklus lengkap setiap periode bit ) .

Tujuan pembukaan adalah untuk memberikan waktu bagi penerima dalam setiap node untuk mencapai kunci dari penerima Digital Phase Lock loop yang digunakan untuk menyinkronkan menerima data jam ke jam mentransmisikan data . Pada titik ketika bit pertama dari pembukaan diterima , setiap penerima mungkin dalam keadaan sewenang-wenang ( yaitu memiliki fase sewenang-wenang untuk jam lokal ) . Selama pembukaan ia belajar fase yang benar , tetapi dengan demikian mungkin kehilangan ( atau keuntungan ) sejumlah bit . Sebuah pola khusus ( 11 ) , karena itu digunakan untuk menandai dua bit terakhir dari pembukaan . Bila ini diterima , interface Ethernet receive mulai mengumpulkan bit menjadi byte untuk diproses oleh lapisan MAC . Hal ini juga menegaskan polaritas transisi mewakili ‘1 ‘sedikit ke penerima ( sebagai cek dalam kasus ini telah terbalik ) .

 

1)      Header
MAC enkapsulasi paket data Header    

2)      Sebuah alamat tujuan 6 – byte , yang menentukan baik node tunggal penerima (mode unicast ) , sekelompok node penerima (mode multicast ) , atau himpunan semua node penerima (mode broadcast) .

3)       Sebuah sumber alamat 6 – byte , yang diatur ke alamat simpul yang unik secara global pengirim . Ini dapat digunakan oleh protokol lapisan jaringan untuk mengidentifikasi pengirim , namun mekanisme biasanya lainnya digunakan ( misalnya arp ) . Fungsi utamanya adalah untuk memungkinkan alamat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengkonfigurasi tabel filter di jembatan .

 

Sebuah jenis bidang 2 – byte , yang menyediakan Layanan Access Point ( SAP ) untuk mengidentifikasi jenis protokol dibawa ( misalnya nilai 0x0800 digunakan untuk mengidentifikasi protokol jaringan IP , nilai-nilai lain yang digunakan untuk menunjukkan protokol lapisan jaringan lainnya ) . Dalam kasus IEEE 802.3 LLC , ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan panjang bagian data. Bidang jenis Th juga digunakan untuk menunjukkan bila bidang Tag ditambahkan ke bingkai.

 

 

  1. C.    CRC
    Bidang akhir dalam MAC frame Ethernet disebut Cyclic Redundancy Check ( kadang-kadang juga dikenal sebagai Bingkai Check Sequence ) . Sebuah CRC 32-bit menyediakan deteksi kesalahan dalam kasus di mana kesalahan baris ( atau tabrakan transmisi Ethernet ) hasil korupsi dari frame MAC . Setiap frame dengan sebuah CRC tidak valid dibuang oleh penerima MAC tanpa pengolahan lebih lanjut . Protokol MAC tidak memberikan indikasi bahwa sebuah frame telah dibuang karena adanya CRC tidak valid .

 

Link Lapisan CRC karena melindungi frame dari korupsi ketika sedang dikirim melalui mediuym fisik ( kabel ) . Sebuah CRC baru ditambahkan jika paket yang diteruskan oleh router pada link Ethernet lain. Sementara paket sedang diproses oleh router paket data tidak dilindungi oleh CRC . Kesalahan proses router harus terdeteksi oleh jaringan atau transport-layer checksum .

 

Inter Bingkai Gap Setelah transmisi setiap frame , pemancar harus menunggu selama 9,6 mikrodetik ( pada 10 Mbps ) untuk memungkinkan sinyal untuk menyebarkan melalui elektronik penerima di tempat tujuan . Periode waktu ini dikenal sebagai Gap Inter- Frame ( IFG ) . Sementara setiap pemancar harus menunggu waktu ini antara mengirim frame , penerima tidak perlu melihat “diam ” periode 9,6 mikrodetik . Cara di mana repeater beroperasi sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengurangi IFG antara frame yang mereka regenerasi .

  1. D.    Byte Orde

Adalah penting untuk menyadari bahwa hampir semua sistem komunikasi serial mengirimkan bit paling signifikan dari setiap byte pertama pada lapisan fisik . Ethernet mendukung siaran , unicast , multicast dan alamat . Munculnya alamat multicast pada kabel ( dalam hal ini alamat IP multicast , dengan kelompok diatur ke pola bit 0xxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx ) karena itu seperti ditunjukkan di bawah ( bit ditransmisikan dari kiri ke kanan )

 

Namun, ketika frame yang sama disimpan dalam memori komputer , bit yang memerintahkan sedemikian rupa sehingga least significant bit dari setiap byte disimpan dalam posisi yang paling tepat ( bit-bit ditransmisikan kanan-ke- kiri dalam byte, byte ditransmisikan kiri – ke-kanan ) :

 

  1. E.     CSMA / CD

Carrier Sense Multiple Access ( CSMA ) dengan Collision Detection ( CD ) protokol yang digunakan untuk mengontrol akses ke media Ethernet bersama. Sebuah jaringan switched ( misalnya Fast Ethernet ) dapat menggunakan modus full duplex memberikan akses ke link kecepatan penuh ketika digunakan antara NIC terhubung langsung , Beralih ke kabel NIC , atau Beralih ke Beralih kabel .

 

Receiver Pengolahan Algoritma

Bingkai kerdil

Frame yang diterima dan yang kurang dari 64 byte adalah ilegal , dan disebut sebagai ” kerdil ” . Dalam kebanyakan kasus , frame tersebut berasal dari tabrakan , dan sementara mereka menunjukkan penerimaan ilegal , mereka dapat diamati pada jaringan dengan benar berfungsi . Sebuah penerima harus membuang semua frame kerdil .

Bingkai raksasa Frame yang diterima dan yang lebih besar dari ukuran frame maksimum , disebut ” raksasa ” . Secara teori , rangkaian kontrol jabber di transceiver harus mencegah setiap node dari menghasilkan kerangka seperti itu, tetapi kegagalan tertentu dalam lapisan fisik juga dapat menimbulkan frame Ethernet over-sized . Seperti runts , raksasa yang dibuang oleh penerima Ethernet .
Jumbo Bingkai

 

Beberapa Gigabit Ethernet NIC modern mendukung frame yang lebih besar dari 1500 byte tradisional ditentukan oleh IEEE . Ini modus baru memerlukan dukungan kedua ujung link untuk mendukung Jumbo Frames . Path MTU Discovery diperlukan untuk router untuk memanfaatkan fitur ini , karena tidak ada cara lain untuk router untuk menentukan bahwa semua sistem di jalan end-to -end akan mendukung frame berukuran lebih besar .

 

Sebuah Bingkai Sejajar Frame yang tidak mengandung jumlah integral menerima byte ( byte ) juga ilegal . Sebuah penerima tidak memiliki cara untuk mengetahui mana bit adalah legal , dan bagaimana untuk menghitung CRC – 32 dari frame . Frame tersebut karena itu juga dibuang oleh penerima Ethernet .

Masalah Lainnya

Standar Ethernet menentukan ukuran minimal frame, yang membutuhkan setidaknya 46 byte data untuk hadir di setiap frame MAC . Jika lapisan jaringan ingin mengirim kurang dari 46 byte data protokol MAC menambah jumlah yang memadai nol byte ( 0x00 , juga dikenal sebagai karakter bantalan nol ) untuk memenuhi persyaratan ini . Ukuran maksimum data yang dapat dibawa dalam frame MAC menggunakan Ethernet adalah 1500 byte ( ini dikenal sebagai MTU di IP ) .

Sebuah protokol yang dikenal sebagai ” Address Resolution Protocol ” ( arp ) digunakan untuk mengidentifikasi alamat sumber MAC komputer jauh ketika IP digunakan melalui Ethernet LAN .

 

Pengecualian Peraturan Perpanjangan Ethernet , yang dikenal sebagai IEEE 802.1p memungkinkan untuk frame untuk membawa tag . Nilai tag menambahkan tingkat tambahan PCI ke header frame Ethernet . Hal ini meningkatkan ukuran total frame MAC ketika tag digunakan . Efek samping dari ini adalah bahwa NIC dan perangkat jaringan yang dirancang untuk mendukung ekstensi ini memerlukan modifikasi rangkaian deteksi jabber.

 

 

 

 

3.1.   Masalah Alokasi Kanal

Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal .

 

Contoh paling alami frekuensi – division multiplexing adalah radio dan penyiaran televisi , di mana beberapa sinyal radio pada frekuensi yang berbeda melewati udara pada waktu yang sama . Contoh lain adalah televisi kabel , di mana banyak saluran televisi yang dilakukan secara bersamaan pada satu kabel . FDM juga digunakan oleh sistem telepon untuk mengirimkan panggilan telepon melalui beberapa trunklines kapasitas tinggi , komunikasi satelit untuk mengirimkan beberapa saluran data uplink dan downlink balok radio , dan broadband DSL modem untuk mengirimkan sejumlah besar data komputer melalui saluran telepon twisted pair , antara banyak kegunaan lainnya .

Sebuah teknik analog disebut wavelength division multiplexing digunakan dalam komunikasi serat optik , di mana beberapa saluran data yang ditransmisikan melalui serat optik tunggal dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda ( frekuensi ) cahaya .

Cara kerjanya

Pada akhir sumber , untuk setiap kanal frekuensi , osilator elektronik menghasilkan sinyal pembawa , gelombang berosilasi stabil pada frekuensi tunggal seperti gelombang sinus , yang berfungsi untuk ” membawa” informasi. Pengangkut jauh lebih tinggi dalam frekuensi dari sinyal data. Sinyal pembawa dan sinyal data yang masuk ( disebut sinyal baseband ) diterapkan ke sirkuit modulator . Modulator ini mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa , seperti amplitudo , frekuensi , atau fase , dengan sinyal data, ” membonceng ” data pada operator . Beberapa operator dimodulasikan pada frekuensi yang berbeda dikirim melalui media transmisi , seperti kabel atau serat optik .

Setiap pembawa termodulasi terdiri dari sebuah band sempit frekuensi , berpusat pada frekuensi pembawa . Informasi dari sinyal data dilakukan di sidebands di kedua sisi frekuensi pembawa . Ini band frekuensi disebut passband untuk saluran tersebut . Selama frekuensi pembawa saluran terpisah jarak cukup jauh terpisah sehingga passbands mereka tidak tumpang tindih , sinyal terpisah tidak akan mengganggu satu sama lain . Jadi bandwidth yang tersedia dibagi menjadi ” slot ” atau saluran , masing-masing dapat membawa sinyal data.

 

Pada tujuan akhir dari kabel atau serat , untuk setiap saluran , filter elektronik ekstrak sinyal saluran dari semua saluran lainnya . Sebuah osilator lokal menghasilkan sinyal pada frekuensi pembawa saluran. Sinyal masuk dan sinyal osilator lokal diterapkan ke sirkuit demodulator . Ini menerjemahkan sinyal data dalam sidebands kembali ke frekuensi baseband aslinya . Filter elektronik menghilangkan frekuensi pembawa , dan sinyal data output untuk digunakan.

 

Sistem FDM modern sering menggunakan metode modulasi canggih yang memungkinkan beberapa sinyal data yang akan dikirimkan melalui setiap kanal frekuensi .

telepon
Untuk sambungan telepon jarak jauh , perusahaan telepon abad ke-20 digunakan L -carrier dan mirip sistem co-aksial kabel membawa ribuan sirkuit suara multiplexing dalam beberapa tahap oleh bank channel .

 

Untuk jarak pendek , kabel pasangan yang seimbang lebih murah digunakan untuk berbagai sistem termasuk Sistem Bell K – dan N – pembawa . Mereka kabel tidak memungkinkan bandwidth besar seperti , sehingga hanya 12 kanal suara (Double Sideband ) dan kemudian 24 (Single Sideband ) yang multiplexing menjadi empat kawat , satu pasang untuk setiap arah dengan repeater setiap beberapa kilometer, sekitar 10 km . Lihat sistem carrier 12 – channel . Pada akhir abad ke-20 , sirkuit suara FDM telah menjadi langka. Sistem telepon modern menggunakan transmisi digital , di mana waktu – division multiplexing ( TDM ) digunakan sebagai pengganti FDM .

 

Sejak akhir abad ke-20 Digital Subscriber Garis telah menggunakan multitone ( DMT ) sistem diskrit untuk membagi spektrum mereka ke kanal frekuensi .

Konsep sesuai dengan frekuensi – division multiplexing dalam domain optik dikenal sebagai panjang gelombang – division multiplexing .

Group dan supergrup Sebuah sistem FDM sekali biasa, digunakan misalnya dalam L -carrier , menggunakan filter kristal yang beroperasi di kisaran 8 MHz untuk membentuk Kelompok Channel 12 saluran , 48 kHz bandwidth dalam kisaran 8140-8188 kHz dengan memilih operator di kisaran 8140 untuk 8184 kHz memilih sideband kelompok ini atas maka dapat diterjemahkan dengan standar kisaran 60-108 kHz oleh pembawa 8248 kHz . Sistem tersebut digunakan dalam DTL ( Direct To Line) dan dfsg ( langsung membentuk kelompok Super ) .

132 kanal suara ( 2SG + 1G ) dapat dibentuk dengan menggunakan pesawat DTL modulasi dan rencana frekuensi diberikan dalam FIG1 dan fig2 penggunaan teknik DTL memungkinkan pembentukan maksimal kanal suara 132 yang dapat ditempatkan langsung ke line. DTL menghilangkan kelompok dan peralatan kelompok super.

Dfsg dapat mengambil langkah yang sama di mana formasi langsung dari sejumlah kelompok super bisa diperoleh dalam 8 kHz dfsg juga menghilangkan peralatan kelompok dan dapat menawarkan :

 

Pengurangan biaya 7 % sampai 13 %

Peralatan yang kurang untuk menginstal dan memelihara

Peningkatan keandalan karena peralatan yang kurang

Kedua DTL dan dfsg dapat sesuai dengan kebutuhan sistem densitas rendah ( menggunakan DTL ) dan sistem kepadatan lebih tinggi ( menggunakan dfsg ) . Terminal dfsg mirip dengan terminal DTL kecuali bukan dua kelompok Super banyak kelompok Super digabungkan . Sebuah mastergroup dari 600 saluran ( 10 super – kelompok ) adalah contoh berdasarkan dfsg .

Penggunaan lain contoh: non berkaitan dengan telepon

FDM juga dapat digunakan untuk menggabungkan sinyal sebelum modulasi akhir ke gelombang pembawa . Dalam hal ini sinyal pembawa yang disebut sebagai subcarrier : contoh adalah transmisi FM stereo , di mana 38 kHz subcarrier digunakan untuk memisahkan sinyal perbedaan kiri-kanan dari saluran sum kiri-kanan tengah, sebelum modulasi frekuensi sinyal komposit . Sebuah saluran televisi dibagi menjadi frekuensi subcarrier untuk video , warna , dan audio . DSL menggunakan frekuensi yang berbeda untuk suara dan transmisi data hulu dan hilir pada konduktor yang sama , yang juga merupakan contoh frekuensi duplex .

Dimana frekuensi – division multiplexing digunakan untuk memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi saluran komunikasi fisik, hal itu disebut frequency-division multiple access ( FDMA ) . [ 1 ]

FDMA adalah cara tradisional untuk memisahkan sinyal radio dari pemancar yang berbeda .

Pada 1860-an dan 70-an , beberapa penemu mencoba FDM bawah nama telegrafi akustik dan telegrafi Harmonic . Praktis FDM hanya dicapai di era elektronik. Sementara upaya mereka menyebabkan pemahaman dasar teknologi electroacoustic , sehingga penemuan telepon .

 

3.2.   Multiple Access Protocols

Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer , metode akses channel atau metode multiple access memungkinkan beberapa terminal terhubung ke media transmisi multi-point yang sama untuk mengirimkan lebih dari itu dan untuk berbagi kapasitasnya . Contoh media fisik bersama adalah jaringan nirkabel, jaringan bus , jaringan cincin , jaringan hub dan link point- to-point half-duplex .

Skema saluran akses didasarkan pada metode multiplexing , yang memungkinkan beberapa stream data atau sinyal untuk berbagi saluran komunikasi yang sama atau media fisik . Multiplexing adalah dalam konteks ini disediakan oleh lapisan fisik . Perhatikan bahwa multiplexing juga dapat digunakan dalam full-duplex point-to -point komunikasi antara node dalam jaringan diaktifkan , yang tidak boleh dianggap sebagai multiple access .

Skema saluran akses juga didasarkan pada protokol akses jamak dan mekanisme kontrol , juga dikenal sebagai media access control ( MAC ) . Protokol ini berkaitan dengan isu-isu seperti pengalamatan, menetapkan saluran multipleks kepada pengguna yang berbeda , dan menghindari tabrakan . MAC -layer adalah sub – lapisan dalam Layer 2 ( Data Link Layer ) dari model OSI dan komponen dari Link Layer dari TCP / IP model .
Jenis dasar skema akses channel

Ini adalah empat jenis dasar skema akses channel :

a)      Frekuensi Division Multiple Access ( FDMA )

Frekuensi -division multiple access ( FDMA ) skema saluran – akses didasarkan pada frekuensi multiplexing – divisi ( FDM ) skema , yang menyediakan pita frekuensi yang berbeda untuk data yang berbeda – stream . Dalam kasus FDMA , data stream yang dialokasikan untuk node yang berbeda atau perangkat . Sebuah contoh dari sistem FDMA adalah generasi pertama ( 1G ) sistem telepon seluler , di mana setiap panggilan telepon ditugaskan ke saluran frekuensi uplink tertentu, dan satu lagi kanal frekuensi downlink . Setiap sinyal pesan ( setiap panggilan telepon ) dimodulasi pada frekuensi carrier tertentu.

 

Sebuah teknik yang terkait adalah wavelength division multiple access ( WDMA ) , berdasarkan panjang gelombang – division multiplexing ( WDM ) , di mana datastreams berbeda mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi serat optik . Dalam kasus WCDMA , node jaringan yang berbeda dalam jaringan bus atau hub mendapatkan warna yang berbeda .

Sebuah bentuk lanjutan dari FDMA adalah orthogonal frequency-division multiple access ( OFDMA ) skema , misalnya digunakan dalam sistem komunikasi seluler 4G . Pada OFDMA , setiap node dapat menggunakan beberapa sub -carrier , sehingga memungkinkan untuk memberikan kualitas pelayanan yang berbeda (tarif data yang berbeda ) untuk pengguna yang berbeda . Penugasan dari sub – operator untuk pengguna dapat diubah secara dinamis , berdasarkan pada kondisi saluran radio saat ini dan beban lalu lintas .

 

b)      Waktu division multiple access ( TDMA )

Pembagian waktu multiple access ( TDMA ) saluran skema akses didasarkan pada time-division multiplexing ( TDM ) skema , yang menyediakan waktu yang berbeda- slot untuk data yang berbeda – stream ( dalam kasus TDMA untuk pemancar yang berbeda ) dalam struktur rangka siklis berulang . Sebagai contoh, node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 , node 2 slot waktu 2 , dll sampai pemancar terakhir. Kemudian dimulai lagi , dalam pola yang berulang , sampai sambungan berakhir dan slot menjadi gratis atau ditugaskan ke node lain . Sebuah bentuk lanjutan adalah Dinamis TDMA ( DTDMA ) , di mana penjadwalan yang dapat memberikan timesometimes berbeda tetapi beberapa kali node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 di frame pertama dan menggunakan slot waktu lain dalam frame berikutnya .

Sebagai contoh , sistem selular 2G didasarkan pada kombinasi dari TDMA dan FDMA . Setiap saluran frekuensi dibagi menjadi delapan timeslots , yang tujuh digunakan untuk tujuh panggilan telepon , dan satu untuk data sinyal .

 

c)      Packet modus akses-jamak

Packet modus akses-jamak biasanya juga didasarkan pada multiplexing waktu-domain , tapi tidak dalam struktur rangka siklis berulang-ulang, dan oleh karena itu tidak dianggap sebagai TDM atau TDMA . Karena karakter acak itu dapat dikategorikan sebagai metode multiplexing statistik , sehingga memungkinkan untuk memberikan alokasi bandwidth yang dinamis . Ini membutuhkan kontrol akses ( MAC ) protokol media, yaitu prinsip untuk node bergiliran di channel dan untuk menghindari tabrakan . Contoh umum adalah CSMA / CD , digunakan dalam jaringan bus Ethernet dan jaringan hub , dan CSMA / CA , digunakan dalam jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 .

 

d)     Code division multiple access ( CDMA ) / Spread spectrum multiple access ( SSMA )

Pembagian kode akses multiple ( CDMA ) skema didasarkan pada spread spectrum , yang berarti bahwa spektrum radio yang lebih luas dalam Hertz digunakan dari tingkat data masing-masing bit stream ditransfer , dan beberapa sinyal pesan ditransfer secara bersamaan melalui frekuensi pembawa yang sama , memanfaatkan kode penyebaran yang berbeda . Bandwidth yang lebar memungkinkan untuk mengirim dengan rasio signal-to -noise yang sangat miskin kurang dari 1 ( kurang dari 0 dB ) berdasarkan rumus Shannon – Heartly , yang berarti bahwa daya transmisi dapat dikurangi ke tingkat bawah tingkat kebisingan dan interferensi co-channel (cross talk ) dari sinyal pesan lain yang berbagi frekuensi yang sama .

Salah satu bentuknya adalah direct sequence spread spectrum ( DS – CDMA ) , yang digunakan misalnya dalam sistem ponsel 3G . Setiap bit informasi ( atau setiap simbol ) diwakili oleh urutan kode yang panjang beberapa pulsa , yang disebut chip . Urutannya adalah kode menyebar , dan setiap sinyal pesan ( misalnya setiap panggilan telepon ) menggunakan kode penyebaran yang berbeda .

Bentuk lainnya adalah frekuensi-hopping ( FH – CDMA ) , di mana frekuensi saluran berubah sangat cepat menurut sequency yang merupakan kode menyebar . Sebagai contoh , sistem komunikasi Bluetooth didasarkan pada kombinasi frekuensi-hopping dan baik CSMA / CA paket modus komunikasi ( untuk aplikasi komunikasi data ) atau TDMA ( untuk transmisi audio) . Semua node milik pengguna yang sama ( ke jaringan area pribadi virtual yang sama atau piconet ) menggunakan frekuensi yang sama hopping sequency serentak, yang berarti bahwa mereka mengirim pada kanal frekuensi yang sama , namun CDMA / CA atau TDMA digunakan untuk menghindari tabrakan dalam VPAN .Frekuensi – hopping digunakan untuk mengurangi cross-talk dan kemungkinan tabrakan antara node di VPAN berbeda.

 

3.3.   Standar IEEE 802 untuk LAN dan MAN

IEEE 802 mengacu pada keluarga standar IEEE berurusan dengan jaringan area lokal dan jaringan area metropolitan.

Lebih khusus lagi, standar IEEE 802 dibatasi ke jaringan membawa paket variable-size. (Sebaliknya, dalam jaringan estafet sel data yang dikirim singkatnya, unit berukuran seragam disebut sel. Jaringan isochronous, dimana data ditransmisikan sebagai aliran oktet, atau kelompok oktet, pada interval waktu yang teratur, juga keluar dari lingkup . standar ini) nomor 802 itu hanya nomor bebas berikutnya IEEE bisa menetapkan, [1] meskipun “802” kadang-kadang dikaitkan dengan tanggal pertemuan pertama diadakan – Februari 1980.

Layanan dan protokol yang ditentukan dalam IEEE 802 peta ke bawah dua lapisan (Data Link dan Physical) dari model referensi jaringan OSI tujuh-lapis. Bahkan, IEEE 802 membagi OSI Data Link Layer menjadi dua sub-lapisan bernama Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC), sehingga lapisan dapat terdaftar seperti ini:

       3.3.1  Sublayer LLC

      3.3.2 MAC Sublayer

IEEE 802 keluarga standar dikelola oleh IEEE 802 LAN / MAN Komite Standar (LMSC). Standar yang paling banyak digunakan adalah untuk keluarga Ethernet, Token Ring, Wireless LAN, Bridging dan Bridged LAN Virtual. Sebuah Kelompok Kerja individu memberikan fokus untuk setiap area.

3.3.1.1.            Sublayer LLC (Logical Link Control)

Dalam OSI tujuh lapisan model jaringan komputer, link control logis ( LLC ) komunikasi data lapisan protokol adalah sublapisan atas lapisan data link , yang itu sendiri lapisan 2 . Sublayer LLC menyediakan mekanisme multiplexing yang memungkinkan untuk beberapa protokol jaringan ( IP , IPX , DECnet dan Appletalk ) untuk hidup berdampingan dalam jaringan multipoint dan diangkut melalui media jaringan yang sama . Hal ini juga dapat memberikan kontrol aliran dan mekanisme permintaan otomatis mengulang ( ARQ ) kesalahan manajemen .

 

Sublayer LLC bertindak sebagai antarmuka antara access control ( MAC ) sublapisan media dan lapisan jaringan .

operasi

Sublayer LLC terutama berkaitan dengan :

Protokol multiplexing ditransmisikan melalui lapisan MAC ( ketika transmisi ) dan decoding mereka ( saat menerima ) .

Menyediakan aliran node- to- simpul dan kontrol kesalahan

 

Dalam jaringan hari ini , kontrol aliran dan kesalahan manajemen biasanya diurus oleh sebuah protokol lapisan transport seperti protokol TCP , atau oleh beberapa protokol lapisan aplikasi , dengan cara end-to -end , yaitu pengiriman ulang dilakukan dari sumber untuk mengakhiri tujuan . Ini berarti bahwa kebutuhan LLC sublapisan kontrol aliran dan kesalahan manajemen telah berkurang. LLC adalah akibatnya hanya fitur multiplexing di link protokol lapisan saat ini. Header LLC memberitahu lapisan data link apa yang harus dilakukan dengan paket sekali bingkai diterima . Cara kerjanya seperti ini : host A akan menerima frame dan tampilan di header LLC untuk mencari tahu apa protokol tumpukan paket ditakdirkan – misalnya , protokol IP pada lapisan jaringan atau IPX . Namun, saat ini sebagian besar protokol jaringan non – IP yang ditinggalkan .

 

 

contoh aplikasi

X.25 LAPB dan

 

Sebuah sublayer LLC adalah komponen kunci dalam paket switching awal seperti jaringan X.25 LAPB dengan data link protokol lapisan , di mana kontrol aliran dan kesalahan manajemen yang dilakukan secara node- to- node, yang berarti bahwa jika kesalahan itu terdeteksi dalam bingkai , bingkai itu dipancarkan dari satu beralih ke berikutnya sebagai gantinya. Ini handshaking luas antara node membuat jaringan lambat .
Local area network ( LAN ) dan jaringan area metropolitan ( MAN ) protokol

The 802,2 standar IEEE menentukan LLC sublayer untuk semua IEEE jaringan area lokal 802 , seperti IEEE 802.3/Ethernet ( jika bidang EtherType tidak digunakan ) , IEEE 802.5 , dan IEEE 802.11 . IEEE 802.2 juga digunakan dalam beberapa non – IEEE 802 jaringan seperti FDDI .

Ethernet
Karena kesalahan bit sangat langka di jaringan kabel , Ethernet tidak menyediakan kontrol aliran atau mengulangi permintaan otomatis ( ARQ ) , yang berarti bahwa paket-paket yang salah terdeteksi tetapi hanya dibatalkan, tidak dipancarkan kembali ( kecuali dalam kasus tabrakan terdeteksi oleh CSMA / CD lapisan MAC protocol ) . Sebaliknya , transmisi ulang mengandalkan protokol lapisan yang lebih tinggi .

Sebagai EtherType dalam sebuah frame Ethernet menggunakan Ethernet II framing digunakan untuk multipleks protokol yang berbeda di atas Ethernet MAC sundulan dapat dilihat sebagai identifier LLC . Namun , frame Ethernet kurang memiliki EtherType tidak LLC identifier dalam header Ethernet , dan , sebagai gantinya , menggunakan IEEE 802.2 LLC sundulan setelah header Ethernet untuk menyediakan fungsi multiplexing protokol .

 

 

LAN nirkabel

Dalam komunikasi nirkabel , bit kesalahan yang sangat umum . Dalam jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 , kontrol aliran dan manajemen kesalahan adalah bagian dari CSMA / CA protokol MAC , dan bukan bagian dari lapisan LLC . Sublayer LLC mengikuti standar IEEE 802.2 .

 

HDLC
Beberapa non – IEEE 802 protokol dapat dianggap sebagai yang dibagi menjadi MAC dan LLC lapisan . Sebagai contoh, sementara HDLC menetapkan kedua fungsi MAC ( framing paket ) dan fungsi LLC ( protokol multiplexing , kontrol aliran , deteksi , dan kontrol kesalahan melalui transmisi dari menjatuhkan paket jika diperlukan ) , beberapa protokol seperti Cisco HDLC dapat menggunakan HDLC seperti paket membingkai dan protokol LLC mereka sendiri .

 

PPP dan modem

Selama modem jaringan telepon , tautan protokol lapisan PPP dapat dianggap sebagai protokol LLC , menyediakan multiplexing , tetapi tidak memberikan kontrol aliran dan kesalahan manajemen . Dalam jaringan telepon , sedikit kesalahan mungkin umum , yang berarti bahwa kesalahan manajemen sangat penting , namun yang saat ini disediakan oleh protokol modern. Protokol modem hari ini telah mewarisi LLC fitur dari yang lebih tua LAPM protokol link layer , dibuat untuk komunikasi modem tua jaringan X.25 .

 

sistem selular

GPRS lapisan LLC juga tidak ciphering dan menguraikan dari SN – PDU ( SNDCP ) paket .

 

saluran listrik

Contoh lain dari data link layer yang terbagi antara LLC ( untuk aliran dan kontrol kesalahan ) dan MAC (untuk multiple access ) adalah ITU – T G.hn standar , yang menyediakan jaringan area lokal berkecepatan tinggi melalui kabel rumah yang ada ( daya garis, saluran telepon dan kabel koaksial ) .

Lihat juga:

Sirkuit Virtual Multiplexing ( VC – MUX )

Subnetwork Access Protocol ( SNAP )

 

3.3.1.2.            MAC Sublayer (Media Access Control Sublayer)

Dalam OSI tujuh lapisan model jaringan komputer , media access control ( MAC ) Data protokol komunikasi adalah sublayer dari layer data link , yang itu sendiri adalah lapisan 2 . Sublayer MAC menyediakan pengalamatan dan akses mekanisme kontrol saluran yang memungkinkan beberapa terminal atau node jaringan untuk berkomunikasi dalam jaringan akses jamak yang menggabungkan medium bersama , misalnya Ethernet . Perangkat keras yang mengimplementasikan MAC disebut sebagai pengontrol akses media .

Sublayer MAC bertindak sebagai antarmuka antara link control logis ( LLC ) sublayer dan lapisan fisik jaringan . Lapisan MAC mengemulasi saluran komunikasi logis full-duplex dalam jaringan multi-point . Saluran ini dapat memberikan unicast , multicast atau broadcast layanan komunikasi.

Fungsi yang dilakukan di MAC sublayer

Menurut 802,3-2002 bagian 4.1.4 , fungsi yang diperlukan dari MAC adalah: [ 1 ]

    menerima / mengirimkan frame yang normal

    transmisi half-duplex dan fungsi backoff

    menambahkan / cek FCS ( frame check sequence )

    penegakan kesenjangan IFS

    membuang frame cacat

    append ( tx ) / hapus ( rx ) basa-basi, SFD ( start bingkai pembatas ) , dan padding
    kompatibilitas half-duplex : append ( tx ) / hapus ( rx ) alamat MAC

mengatasi mekanisme

Jaringan lokal alamat yang digunakan dalam jaringan IEEE 802 dan jaringan FDDI disebut alamat MAC , mereka didasarkan pada skema pengalamatan yang digunakan dalam implementasi Ethernet awal. Sebuah alamat MAC adalah nomor seri yang unik . Setelah alamat MAC telah ditugaskan untuk antarmuka jaringan tertentu ( biasanya pada saat pembuatan ) , perangkat yang harus diidentifikasi secara unik di antara semua perangkat jaringan lain di dunia . Hal ini menjamin bahwa setiap perangkat di dalam jaringan akan memiliki alamat MAC yang berbeda ( analog dengan alamat jalan ) . Hal ini memungkinkan paket data yang akan dikirimkan ke tujuan dalam subnetwork , yaitu host interkoneksi oleh beberapa kombinasi dari repeater , hub, bridge dan switch , tetapi tidak oleh router network layer . Jadi, misalnya , ketika sebuah paket IP mencapai ( sub ) jaringan tujuan , alamat IP tujuan ( lapisan 3 atau konsep lapisan jaringan ) diselesaikan dengan Address Resolution Protocol untuk IPv4 , atau dengan Neighbor Discovery Protocol ( IPv6 ) ke dalam alamat MAC ( layer 2 konsep ) dari host tujuan .

Contoh jaringan fisik Ethernet jaringan dan jaringan Wi – Fi , yang keduanya adalah jaringan IEEE 802 dan menggunakan IEEE 802 48 – bit alamat MAC .

Lapisan MAC tidak diperlukan dalam full-duplex komunikasi point- to-point , tapi field alamat termasuk dalam beberapa protokol point-to -point untuk alasan kompatibilitas .

Mekanisme kontrol akses channel

Saluran akses mekanisme kontrol yang disediakan oleh lapisan MAC juga dikenal sebagai protokol akses jamak . Hal ini memungkinkan beberapa stasiun terhubung ke medium fisik yang sama untuk berbagi . Contoh media fisik bersama adalah jaringan bus , jaringan cincin , jaringan hub , jaringan nirkabel dan link point- to-point half-duplex . Berbagai protokol akses dapat mendeteksi atau menghindari tabrakan paket data yang jika pertengkaran modus berdasarkan metode akses channel paket yang digunakan , atau sumber daya cadangan untuk membangun saluran logis jika circuit switched atau metode akses channel berbasis penyaluran digunakan . Akses channel mekanisme kontrol bergantung pada skema multipleks lapisan fisik .

Yang paling luas beberapa protokol akses adalah pendapat berbasis CSMA / CD protokol digunakan dalam jaringan Ethernet . Mekanisme ini hanya digunakan dalam domain tabrakan jaringan , misalnya jaringan bus Ethernet atau jaringan topologi star berbasis hub . Jaringan Ethernet dapat dibagi menjadi beberapa collision domain , dihubungkan oleh jembatan dan switch .

 

Sebuah protokol akses jamak tidak diperlukan dalam jaringan full-duplex diaktifkan , seperti jaringan Ethernet switched saat ini, tetapi sering tersedia dalam peralatan untuk alasan kompatibilitas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IV.   PENUTUP

 

            Jaringan Komputer merupakan solusi untuk kebutuhan manusia dalam pengaksesan data, hal ini tercermin dengan meningkatnya penggunana jaringan komputer baik dalam scope kecil maupun besar. Pengguna jasa ini pun tidak terkotaki hanya kalangan tertentu saja, akan tetapi telah menjalar hampir ke seluruh kalangan pengguna komputer.

            Jaringan komputer memberikan sisi baik dan sisi buruk. Salah satu sisi baiknya adalah adanya pengefisiensian penggunaan resource, dana dan percepatan waktu dalam pengaksesannya. Akan tetapi ada dampak negatif yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, seperti pencurian data oleh para crecker untuk mengambil keuntungan pribadi, pengaksesan situs-situs porno, pembobolan rekening dan kejadian cyberclaim lainnya.

            Kedua side effect itu, kembali kepada pengguna, bagaimana bisa memposisikan diri dalam melakukakannya dan jelas dapat dipertanggungjawabkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

V.   DAFTAR PUSTAKA

• Fajar purnama (2005) Hardware Jaringan Komputer (IT).From : http://www.scribd.com/doc/2423926/HARDWARE-JARINGAN-KOMPUTER
• Google,Pengertian Hardisk (IT). From : Google, http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101020021829AARMJnd
• Blog IT.compare (2010) Pengenalan HARDWARE. From : http://itcompare.wordpress.com/2010/06/21/pengertian-harddisk/
• Blog Widya.School (2010) Pengertian RAM. From : http://illtorro.blogspot.com/2009/06/ram-random-acces-memory.html
• Blog Widya.School (2010) Pengertian Keyboard & Mouse .From : http://illtorro.blogspot.com/2009/06/mouse.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment